23] Kemauan Takdir dan Tuhan

252 18 13
                                    

Asli recommended!
Turn :

Asli recommended!Turn :

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Nara terus berjalan diantara hujan dan orang berpayung. Melintas tanpa peduli keadaan. Nara menangis, terus menangis. Mengulang pertanyaan yang sama dibenaknya, lalu menjawabnya sendiri.

Kedua tanganya saling menggenggam. Dibenaknya hanya terpikirkan tentang bagaimana kenyataan yang sesungguhnya tetang persahabatan yang ia lindungi sejak dulu.

Tentang apakah raka benar-benar bahagia?

Nara menunduk. Menghentikan langkahnya. Menatap sepasang sepatu hitam lusuhnya. Hatinya sakit. Tak sabar menunggu jawaban yang satu itu, tapi di sisi lain takut mendengar jawaban itu.

Nara menyesal

Nara benar-benar menyesal

Ia benci pada alicia

Kenapa alicia dengan mudahnya datang lalu semudah membalik telapak tangan, mendapat hati seorang raka.

Tapi tentu, itu karna dia sendiri yang membuka pintu.

Bodoh.

Kenapa nara terlalu lama mengerti perasaannya sendiri?

Benar, raka benar. Sejak awal dia memang cemburu. Tak senang. Iri. Dan lebih gilanya justru berantam dengan raka.

Satu kata yang ingin ia sampaikan sekarang. Dia amat menyayangi raka.

Hanya raka.

Hanya seorang raka.

Seorang raka yang kini tengah menjadi pasangan alicia.

Seorang raka konyol yang kini berubah dewasa.

Seorang raka bodoh yang tidak pernah peka.

Tapi, nara cinta.

Nara mencintainya.

Setiap momen dimana ia dipeluk oleh raka, ia merasa senang. Bahagia, seolah semua masalahnya hanya seringan bulu. Saat raka menggenggam tangannya, ia merasa hari-harinya sempurna.

Saat raka berada disisinya, ia merasa segalanya cukup. Hanya itu. Tak lebih. Ia hanya membutuhkan raka. Tapi raka justru tidak hanya membutuhkan nara.

Nara tau ini sangat egois, tapi nara ingin, raka hanya menjadi miliknya.

Nara meringis penuh sesak. Ingin pulang tapi saat pulang ia hanya akan sendirian.

"raka, apa kabar?", gumam nara dengan senyum hambarnya.

"...razita..."

Nara menoleh kebelakangnya. Dunia serasa berhenti berputar. Menyorot nara yang kini tengah terpaku dengan tubuh gemetar. Dia, dia sang masa lalu yang kembali.

ThirdLove [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang