9. Perintah Bikin Happy

1.6K 128 2
                                    

"Percaya deh kalau orang sabar itu memang beneran di sayang sama Tuhan."

🐇🐇🐇

"Tantan!"

Teriakan bak toa yang keluar dari mulut Sekar itu membuat Tania langsung menolehkan kepalanya ke arah pintu kelas. Di ambang pintu, Sekar berdiri menatapnya.

"Apaan?" tanya Tania yang belum beranjak dari tempatnya.

"Disuruh ke XII IPA 2!"

Tania mengernyit, itu kan kelasnya si Penyihir alias Vega yang suram banget itu.

"Ogah! lagi nggak mau ketemu sama Penyihir gue!" balas Tania berteriak.

Sekar menghentakkan kakinya, "bukan Kak Vega yang manggil! Lo gila apa gimana sih? Kak Vega kan nggak masuk hari ini!"

"Oh iya, lupa.Terus siapa yang manggil?"

"Kak Altair!"

...

Di sinilah Tania berdiri, di dalam kelas XII IPA 2 yang sedang tidak ada guru. Saat Sekar mengatakan bahwa yang memanggilnya adalah Altair, Tania langsung lari terbirit-birit bak di kejar anjing menuju deretan ruang kelas XII.

Tadinya, Tania berpikir untuk memasukkan Sekar ke dalam kuali ramuan milik Vega jika gadis itu membohonginya. Untungnya, Sekar tidak bohong. Jadinya, Tania juga tidak perlu menyeret-nyeret anak itu ke dalam kuali ramuan milik si Penyihir.

"Kak Sirius manggil gue?" tanyanya saat sudah berdiri di depan meja Alta. Teman-teman sekelas Alta memerhatikannya, tapi Tania sih bodo amat.

Kalau kata Tania sih, resiko jadi orang cantik itu ya kayak sekarang ini, banyak yang ngeliatin.

"Iya," jawab Alta datar. Pemuda itu menarik selembar kertas dari laci dan menyodorkannya pada Tania.

"Apa ini?" tanya Tania seraya menerima sodoran kertas itu.

"Baca aja, punya mata kan?"

"Punya dong, kalau nggak punya bakalan sedih banget nggak bisa liat ketampanan Kak Sirius."

Alta berdecih, membuat Rido dan Tama yang duduk di belakangnya tertawa puas.

"Surat lamaran ya, Tan?" tanya Rido dengan nada menggoda.

"Cie.... Yang mau dilamar sama Triplek!" tambah Tama dengan suara kencang hingga membuat Tania lagi-lagi jadi pusat perhatian.

"Lo berdua diem," tegur Alta dengan wajah datar.

"Kalau nggak diem mau diapain nih, Qaqa~" Rido tertawa puas setelah mengatakan kalimat itu.

Alta mendengus sebal, tak habis pikir bagaimana bisa ia tahan berteman dengan Rido dan Tama dari kelas X. Jangan-jangan Alta disantet nih, biasanya kan pesonan orang ganteng juga bisa melumpuhkan kewarasan laki-laki.

Tak mengindahkan Rido dan Tama, Tania membuka surat itu dan membacanya dengan seksama.


Dataliash Four
Days Sending Love

1. Mengunjungi Panti Asuhan 'Harapan Bangsa'.

2. Mendatangi Panti Jompo.

Sirius AltairTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang