1. Sirius Altair

2.5K 179 3
                                    

"Percaya diri boleh, tapi harus sadar diri juga. Yang seimbang aja biar nggak malu."

🐇🐇🐇

"Lo serius nggak tahu Kak Alta?"

Tania yang tengah menyeruput jus jeruknya pun langsung mendongak untuk menatap Sekar--sahabatnya--yang barusan bertanya.

Kenapa sih nggak ada yang percaya kalau Tania sama sekali nggak tahu siapa si Sirius itu?!

"Alta? Sirius maksud lo?"

Sekar mengembungkan pipinya, "kalau dia sampai denger lo manggil dia Sirius, bisa abis lo. Panggil aja Altair."

"Elah, takut banget." Tania mengibaskan tangan tak peduli.

"Lo beneran nggak tahu? dia temen Kak Vega dari kelas X, lho." Sekar menolak untuk percaya kalau sahabatnya sejak orok ini tidak tahu siapa itu Sirius Altair.

"Gue aja baru tahu Kak Vega punya temen," jawab Tania santai. Sekar menepuk keningnya. Jika tidak mengingat kalau mereka sedang berada di kantin, Sekar pasti sudah menjambak rambut Tania yang diikat satu itu.

"Shht, shtt," Sekar menoel-noel lengan Tania yang duduk di hadapannya, membuat Tania melepaskan gigitannya pada sedotan.

"Apaan?"

Sekar menunjuk ke arah belakang Tania, membuat gadis itu seketika langsung menoleh. Matanya memicing kala melihat Vega berjalan bersama tiga orang lelaki sekaligus. Hem, Tania sedang berpikir keras, kok bisa ya orang sejutek dan sejudes kakaknya bisa dikelilingi oleh tiga orang lelaki yang memiliki wajah bak idol Korea? waduh, Tania jadi iri.

"Tebak yang mana Kak Alta," ucap Sekar pelan.

Tania mengangguk, jadi si Sirius itu ada di antara tiga lelaki yang tengah berjalan bersama Vega. Tapi yang mana ya?

"Pilih yang paling ganteng," ucap Sekar lagi.

Tania memicingkan matanya, memerhatikan satu per satu ketiga siswa itu. Matanya langsung berhenti pada seorang cowok dengan tinggi yang pas, rambut hitam dengan gaya bak idol Korea, mata sipit dan wajah yang terkesan cuek.

Cowok itu yang paling tampan.

"Kak Vega!" Tania tiba-tiba berteriak kala menyadari bahwa tebakannya tak mungkin salah. Gadis itu langsung berlari ke arah kakaknya, membuat ketiga cowok itu ikut berhenti.

Di mejanya, Sekar hanya bisa mengembuskan napas.

Tania berhenti tepat di hadapan ketiga cowok itu. Matanya menatap cowok yang ia yakini sebagai Sirius. Senyumnya perlahan terukir tipis, membuat Vega mendengus sebal.

"Lo senyum ke arah gue?" tanya seorang pria yang berada di sebelah kiri. Tania langsung mengalihkan pandangannya ke arah cowok itu, kemudian melihat nametag yang terpasang di sana.

Ridora Mahesa.

Dora?

"Pede banget deh lo, Dor." Jawab Tania sambil terkikik. Mendengar jawaban itu, seorang lelaki di sebelah kanan tak kuasa untuk menahan tawanya. Hanya tersisa Vega dan cowok di hadapan Tania yang tidak bereaksi.

Sirius AltairTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang