8. Kecewa

1.7K 121 3
                                    

"Kecewa lebih sulit hilangnya dibandingkan patah hati."

🐇🐇🐇

Kumpul pertama setelah cerainya mama dan papa membuat Tania merasa begitu senang. Akhirnya, untuk pertamakali setelah berpisah, mama dan papanya memutuskan untuk makan bersama lagi.

Mungkin, Tania bisa berharap bahwa ini adalah awal dari kembalinya mama dan papa.

Masih ada waktu dua jam sebelum Tania dan Shaula harus pergi ke restoran yang telah dijanjikan oleh papa. Dan selama dua jam itu juga Tania harus mempersiapkan diri sebaik mungkin.

"Browniesnya udah jadi?" tanyanya pada Shaula. Shaula menoleh, mengangguk sambil memasukkan brownies buatannya ke dalam kulkas.

Tania yang masih mengenakan handuk pun langsung masuk ke dalam kamarnya. Senyumnya mengembang sempurna, tidak sabar untuk mengabadikan momen makan bersama nanti malam.

Mungkin, Rigel memang berubah sangat banyak. Tapi Tania tak bisa menyangkal bahwa ia pun mengharapkan papanya kembali seperti dulu. Barangkali, pertemuan ini bisa membuat Rigel menjadi papa yang dikenali oleh Tania.

"Baju, aduh baju gue kok tiba-tiba jadi jelek semua gini?!" Tania cemberut sambil melempari baju-bajunya ke atas kasur.

Gadis itu membuka lemari yang satunya, mengobrak-abriknya tanpa ampun namun tetap tak menemukan baju yang pas.

"Disihir sama si Vega nih kayaknya baju gue biar jelek semua," Tania mendengus sebal. Gadis itu melangkah ke arah tumpukan bajunya di atas kasur.

"Yang ini warnanya nggak cocok," Tania melempar baju yang tidak terpilih ke atas lantai. Dua menit berlalu, semua bajunya sudah tergeletak di atas lantai. Hanya satu baju yang tersisa di atas kasur.

Tania tersenyum senang, lantas menyambar baju itu dan memeluknya.

Dress selutut dengan motif bintang di bagian roknya itu adalah hadiah dari Papa satu tahun lalu, sebelum akhirnya memutuskan untuk bercerai dengan mama.

Setelah perceraian terjadi, Tania tak pernah mengenakan baju itu lagi. Dan malam ini, ia akan mengenakannya lagi. Demi papanya.

Setelah memakai bajunya, Tania langsung berlari ke balkon kamarnya. Gadis itu memerhatikan pintu balkon kamar Sekar yang tertutup.

"ZEKAR! Zekar pake Z! yuhu~"

Tak lama setelah Tania berteriak, pintu balkon Sekar terbuka. Gadis itu menatap Tania sebal, seakan Tania sudah sangat mengganggunya. Tapi emang nyatanya gitu, sih. Mendengar teriakan Tania membuat Sekar mau tak mau meninggalkan tontonan Drama Koreanya.

"Apaan sih lo? berisik!"

Tania tertawa di balkon kamarnya, "gimana nih penampilan gue?"

Dari jarak yang tidak terlalu jauh, Sekar mengamati pakaian yang dikenakan oleh Tania.

"Mau nge-date sama siapa lo?" tanya Sekar curiga.

"Sama Kak Sirius dong,"

"Demi apa?!" Sekar heboh sendiri. Tania terkekeh melihat reaksi sahabatnya itu.

Sirius AltairTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang