"Sebagian orang bersusah payah memasang topeng bahagianya, tapi sebagian lainnya malah memasang topeng terluka untuk mendapat perhatian dunia. Lucu."
🐇🐇🐇
Alta tahu kondisi Tania sedang tidak baik, sekalipun gadis itu memasang wajah cerianya dan bersikap bahwa ia baik-baik saja. Sudah lebih dari lima kali Alta melihat pandangan Tania kosong, dan ia takut, jika ia tak mengantar Tania sampai rumah, gadis itu akan kabur ke tempat lain.
Biasanya memang begitu kan? di novel remaja, jika ada gadis yang tengah patah hati atau sedang ada masalah keluarga, pasti memutuskan untuk kabur kan? Alta tidak mau Tania seperti itu.
Jadi, dengan kebaikan hatinya yang bahkan ia sendiri pun tak bisa memercayainya, Alta mengantarkan Tania pulang ke rumah Vega.
"Makasih loh Kak Sirius udah baik banget," ucap Tania dengan riang ketika gadis itu turun dari motor. Senyumnya yang tengil kadang membuat Alta seketika gemas, ingin rasanya menyentuh pipi yang terlihat sangat empuk itu.
"Hm," jawab Alta singkat.
"Ya udah, besok-besok anterin kayak gini lagi, ya."
"Males!"
"Mau tahu rahasia nggak?" tanya Tania masih tetap dengan senyum tengilnya yang menyebalkan.
"Apa?"
"Selama di jalan tadi, gue live Instagram, lho. Mau pamer kalau dianterin sama lo."
Alta memelotot, membuat tawa Tania seketika pecah. Gadis itu membentuk huruf V dengan jarinya, "sirius kok, nggak bohongan. Yang nonton juga banyak."
"Tania!" Alta menggeram kesal. Tawa Tania terhenti kala pintu gerbang di buka. Vega muncul dari balik gerbang yang menjulang tinggi itu.
"Halo, Penyihir!" sapa Tania ramah. Lagi-lagi, ini hanya topeng. Karena sejujurnya, Tania semakin tidak suka dengan Vega dan Rigel.
"Masih inget pulang?" pertanyaan dengan nada menyindir itu membuat senyum Tania benar-benar hilang.
Sehabis magrib tadi, Tania memang meminta diantar ke Rumah Sakit oleh Alta, tadinya ia ingin menginap di sana. Namun tahunya, Rena--mama Sekar--yang akan menginap di sana. Jadilah Tania datang ke rumah Rigel untuk menumpang tidur.
"Mama lagi sakit, Tania. Lo nggak perlu buat gue lebih repot lagi. Ini udah malem, udah jam 9 dan lo baru pulang? anak SMA mana yang pulang jam 9 malem?"
"Gue dari jengukin Mama, kok." Jawab Tania masih dengan wajah polos.
"Percuma, jengukin Mama cuma buang waktu lo doang!"
Perkataan Vega membuat Alta tak jadi menghidupkan mesin motornya. Entah mengapa, perkataan Vega terdengar sangat kasar di telinganya.
"Maksud lo?" tanya Tania tergagap.
"Mama nggak akan tahu lo jenguk dia atau nggak! nggak guna, Tania! itu cuma buang waktu lo!"
"Oke," Tania mengangguk. "Gue tahu lo nggak tinggal sama Mama, gue tahu lo marah sama Mama karena Mama nggak berjuang untuk hak asuh lo. Tapi nggak gini caranya, dia tetep Mama lo! kehadiran kita bisa buat Mama cepet sadar!"

KAMU SEDANG MEMBACA
Sirius Altair
TienerfictieEs itu sudah mulai mencair, tak lagi dingin dan keras. Perlahan, Titania Shaula mampu mengubah seorang Sirius Altair menjadi seperti yang dikenal oleh orang-orang terdekatnya dulu. Dengan segala sikap kekanakan dan keras kepalanya, Tania membawa Alt...