"Eomma, kenapa kemarin daddy tidak datang?" tanya Leo dengan polos pada eomma-nya, Mina. Mina saat ini sedang menemani anak semata wayangnya itu bermain di kamarnya setelah Leo pulang sekolah.
"Nanti eomma akan mencoba menelepon daddy lagi, ya. Leo tidak boleh sedih." ucap Mina dengan lembut sambil mengelus rambut Leo yang berada di pangkuannya.
"Tapi, daddy sudah tidak datang selama dua minggu. Aku sedih, Eomma! Aku ingin bertemu daddy!" Leo kini benar-benar merajuk. Mina merasa cukup aneh karena tidak biasanya Leo seperti ini. Bahkan, dulu pernah Jeongyeon tidak menemuinya selama sebulan karena pekerjaan, dan Leo tidak sampai sesedih saat ini.
"Iya-iya, nanti kita minta appa untuk mengantarkan kita ke rumah daddy, ya. Sekarang, Leo bersiap untuk tidur siang, ya. Eomma akan menemani Leo tidur." Leo mengangguk lemah menjawab perkataan Mina. Hari ini, anak itu benar-benar seperti tidak memiliki semangat seperti biasanya.
Mina membacakan sebuah cerita dongeng pada Leo sampai anak kesayangannya itu tertidur. Ia mengusap-usap rambut Leo dengan lembut hingga Leo benar-benar tertidur nyenyak. Tiba-tiba, sebuah bel dari pintu rumahnya membuat Mina harus pergi meninggalkan Leo sejenak. Tak lupa, ia mengecup kening jagoan kecilnya itu terlebih dahulu.
Mina membuka pintu rumah tanpa menduga siapa yang datang. Dan betapa terkejutnya ia saat melihat 2 orang yang kini berada di depan pintu rumahnya.
"N-nayeon?!"
°°°
"Chaeyoung sedang bekerja. Dia mungkin akan pulang sekitar pukul empat atau lima sore." jelas Mina saat dirinya ikut duduk bergabung bersama Nayeon dan Tzuyu. Dia menyajikan 2 gelas jus jeruk dan beberapa makanan kecil untuk Nayeon dan Tzuyu.
"Boleh aku menunggu sampai Chaeyoung pulang?" tanya Nayeon.
"Tentu saja, Nayeon. Ini sudah pukul dua, tidak terlalu lama untuk menunggu Chaeyoung pulang." balas Mina dengan lembut.
"Ah, aku hampir saja lupa mengenalkanmu pada Tzuyu. Mina, ini Tzuyu. Dan Tzuyu, ini Mina, ibu dari Leo, anaknya Jeongyeon." Nayeon mengenalkan Tzuyu dan Mina. Mereka tentunya belum bertemu secara langsung selama ini, mengingat Tzuyu sudah terlebih dahulu ke luar negeri saat Mina bertemu kembali dengan Jeongyeon.
Tzuyu dan Mina saling bersalaman dan tersenyum.
"Dan kau tau, Mina? Tzuyu adalah mantan kekasih Jeongyeon." ucap Nayeon dengan tawa kecil.
"Ah, benarkah?! Jadi, kita bertiga adalah wanita yang pernah mengisi hati Jeongyeon? Hahaha. Tapi tentunya, kau adalah pemenangnya, Nayeon." Mina ikut tertawa mendengar ucapan Nayeon. Ucapan Mina pun mengundang tawa Tzuyu. Dirinya juga tidak menyangka bahwa di ruangan ini berkumpul para wanita yang pernah dan saat ini sedang mencintai Jeongyeon.
Setelah percakapan ringan mereka, kini suasana kembali menjadi serius. Mina yang kini baru bertemu kembali drngan Nayeon merasa harus meminta maaf atas kesalahpahaman yang terjadi 1 tahun yang lalu.
"Nayeon, mengenai kejadian setahun yang lalu-"
"Mina, aku sudah memaafkan dan melupakan kejadian itu. Aku tau itu hanya sebuah kesalahpahaman, walaupun aku tidak mengetahui detailnya secara jelas. Tapi, aku sudah tidak mempedulikan itu. Lagipula, kau juga sudah hidup bahagia bersama Chaeyoung, bukan?" Nayeon memotong ucapan Mina. Ia datang kesini bukan untuk membuka kembali luka lama itu.
"I-iya. Aku sudah bahagia bersama Chaeyoung. Terimakasih, Nayeon, kau sudah memaafkanku atas kesalahpahaman kita dulu." ucap Mina sambil tersenyum lembut pada Nayeon.
Selain tentang kejadian masa lalu mereka, Mina sebenarnya sejak tadi penasaran tentang maksud kedatangan Nayeon dan Tzuyu ke rumahnya.
"Tapi Nayeon, boleh aku tau kenapa kau dan Tzuyu datang kesini dan harus menemui Chaeyoung? Apa kau sudah resmi kembali lagi dengan Jeongyeon?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Thirty One Days [✓]
Fanfiction2Yeon Fanfiction 1 tahun setelah kecelakaan yang menimpa Nayeon, kini usaha Jeongyeon untuk menemukan Nayeon akhirnya berbuah manis. Namun, apakah Nayeon dapat menerima Jeongyeon kembali saat hatinya kini tidak utuh lagi? Sekuel dari "Married Life".