Nayeon sedang gusar di atas ranjangnya. Ia bingung. Hari ini, ia sudah berjanji akan pergi bersama Jeongyeon, namun ia tidak tau kapan waktu yang lebih tepatnya. Pagikah? Siangkah? Atau justeru malam? Nayeon sedikit menyesal kemarin kembali menggunakan mode ngambeknya pada Jeongyeon karena wanita yang kemarin datang ke kafenya, yaitu Seungyeon, membuatnya kesal.
Setelah Seungyeon meninggalkan kafe tempat ia bekerja, Nayeon merasa sangat kesal. Ia mengira, lagi-lagi Jeongyeon sedang mendekati wanita lain. Kemarin, ia dibuat cemburu oleh Sana. Sekarang, ia dibuat cemburu oleh Seungyeon. Sehingga saat waktunya pulang kerja, ia langsung pulang tanpa menengok ke arah Jeongyeon. Bahkan, saat Jeongyeon ingin menyapanya, ia memalingkan wajahnya karena masih kesal.
"Kenapa banyak sekali wanita di hidupmu, Jeongyeon?!" geram Nayeon dalam hati.
Dengan malas, Nayeon bangkit dari ranjangnya dan memilih untuk mandi. Jika Jeongyeon tiba-tiba datang, setidaknya ia sudah mandi. Nayeon menghabiskan waktu 1 jam untuk memanjakan tubuhnya di guyuran air hangat. Ia sengaja bersantai-santai di kamar mandi untuk sejenak menenangkan pikirannya.
Setelah selesai mandi, Nayeon melirik ke arah handphonenya yang layarnya menyala. Tanpa memakai baju terlebih dahulu, dan masih memakai handuk sebagai balutan penutup tubuhnya, Nayeon langsung mengecek handphonenya. Ternyata, sahabatnya, Dahyun, yang menghubunginya. Terdapat 10 panggilan tidak terjawab dan 5 pesan singkat. Tanpa pikir panjang, Nayeon segera membuka salah satu pesan singkat tersebut. Betapa terkejutnya Nayeon saat melihat isi pesan tersebut.
From: Dubu
Nayeon! Cepat lihat tv sekarang! Jeongyeon mengadakan konferensi pers!
Nayeon langsung saja berlari menuju ruang tv dan segera mencari saluran yang menayangkan konferensi pers yang dimaksud Dahyun. Nayeon yang hanya memakai handuk yang dibalut dan dengan rambutnya yang masih terurai basah, sangat terkejut dengan apa yang dilihatnya sekarang.
"S-seungyeon?!" Nayeon seperti tidak percaya melihat sosok wanita yang saat ini berdiri di podium dan terdapat keluarga Jeongyeon yang seperti mendampinginya.
"Selamat pagi, masyarakat Korea! Aku, Gong Seungyeon, atau yang lebih dikenal sebagai aktris di Amerika, ingin membuat sebuah pernyataan dan pengakuan. Aku, Gong Seungyeon, dengan sejujur-jujurnya menyampaikan bahwa aku adalah anak sulung dari keluarga Yoo,"
Nayeon semakin terkejut mendengar pernyataan yang diucapkan Seungyeon. Seketika tubuhnya lemas mendengar pengakuan Seungyeon. Memorinya tentang kejadian kemarin bersama Seungyeon tiba-tiba langsung memenuhi kepala Nayeon.
"Ya Tuhan, kemarin aku membentak kakak iparku sendiri." Nayeon terduduk lemas di sofa dan kembali menyimak ucapan Seungyeon.
"Mengenai kontroversi tentang data kematian diriku, aku nyatakan bahwa ayahku tidak pernah berbohong. Terdapat insiden yang menyebabkan aku terpisah dari keluargaku dan orang tuaku tidak dapat menemukanku. Aku ditemukan oleh seorang pencari bakat di Amerika dan aku diajak berkarir di sana. Aku berkarir selama beberapa tahun di sana dan sampai beberapa waktu lalu, aku mengingat kembali semua tentang keluargaku dan aku memutuskan untuk kembali ke Korea. Jika kalian bertanya mengapa keluargaku sendiri tidak mengenaliku saat aku menjadi artis, hal itu karena aku telah mengganti identitasku selama di Amerika dan manajemenku tidak tau sama sekali mengenai keluarga asliku. Terakhir, aku tegaskan bahwa hubunganku dan keluargaku sudah kembali seperti dulu. Tidak benar gosip mengenai aku dibuang oleh keluargaku, karena kedua orang tuaku dan adikku sangat menyayangi diriku. Dan aku akan tetap menjalani karirku sebagai aktris. Dan saat ini, aku sedang berbicara mengenai kerja sama dengan salah satu perusahaan entertainment Korea. Aku mohon dukungan dari kalian. Sekian pernyataan dariku. Terima kasih."
Seungyeon turun dari podium dan langsung memeluk appa dan eommanya. Jeongyeon langsung naik ke podium menggantikan Seungyeon.
"Aku, Yoo Jeongyeon, sebagai perwakilan utama dari Yoo Corporation, menyatakan bahwa skandal yang kemarin muncul ke media tidak akan mempengaruhi kinerja perusahaan kami. Aku akan memastikan bahwa Yoo Corporation akan terus berjalan dan terus maju. Terima kasih."
Jeongyeon turun dari podium, menyusul keluarganya. Mereka memberikan penghormatan terakhir ke media sebelum keluar dari ruangan konferensi pers. Para media yang ingin mengejar keluarga Yoo yang telah masuk mobil dihadang oleh para penjaga karena keluarga Yoo tidak menerima pernyataan apapun lagi. Konferensi pers mengenai skandal keluarga Yoo akhirnya telah usai.
Nayeon mematikan tvnya dengan lemah. Ia bersandar sejenak di sofa sebelum dirinya bangkit untuk kembali ke kamar mandi. Nayeon memutuskan untuk memperpanjang waktunya mandi pagi ini karena ia ingin menenangkan pikirannya kembali.
Di tengah guyuran shower, Nayeon terus memikirkan bagaimana jika nanti ia kembali berhadapan dengan Seungyeon. Ia begitu malu bahkan untuk sekedar menatap Seungyeon sekarang. Ah, jangankan Seungyeon, melihat Jeongyeon pun sekarang ia malu.
"Bagaimana saat nanti aku pergi bersama Jeongyeon? Tuhan, tolong aku.."
°°°
"Semuanya sudah usai, Noona. Aku lega." ucap Jeongyeon saat mereka sudah sampai di rumah. Jeongyeon segera menuju kamarnya disusul oleh Seungyeon. Sedangkan orang tua mereka langsung kembali ke kamar.
"Aku juga merasa benar-benar lega dan puas. Ah, Jeongyeon, kapan kau pergi bersama Nayeon?" Seungyeon berbaring di ranjang Jeongyeon dan mengamati adiknya yang kini sibuk memilah-milah pakaian.
"Sepertinya sore nanti aku akan menjemput Nayeon di rumahnya. Memangnya kenapa, Noona?" tanya Jeongyeon.
"Tolong sampaikan salam hangatku padanya. Katakan bahwa kakak iparnya sudah tidak sabar menunggunya di rumah." ucap Seungyeon dengan senyum sedikit licik. Jeongyeon yang tidak terlalu memperhatikan karena dirinya sekarang sedang sibuk memilih pakaian untuk pergi bersama Nayeon hanya mengangguk mengiyakan.
"Aku sudah tidak sabar bertemu lagi denganmu Nayeon. Hahaha."
Bersambung..
KAMU SEDANG MEMBACA
Thirty One Days [✓]
Fanfiction2Yeon Fanfiction 1 tahun setelah kecelakaan yang menimpa Nayeon, kini usaha Jeongyeon untuk menemukan Nayeon akhirnya berbuah manis. Namun, apakah Nayeon dapat menerima Jeongyeon kembali saat hatinya kini tidak utuh lagi? Sekuel dari "Married Life".