8. Tanggung jawab

2.9K 151 2
                                    

Happy Reading

Seperti yang dijanjikan Zulvy, empat gadis nakal itu mendatangi ruang osis setelah puas makan di kantin. Berdiri menghadap Zulvy yang duduk di kursi kebesarannya. Mendengarkan sekali lagi susunan rinci acara ulang tahun sekolah dimana mereka ikut berpartisipasi.

"Itu lirik lagu yang akan kalian tampilkan. Ini cd instrumennya. Dan ini rekaman koreografinya," terang Zulvy menyerahkan empat kertas putih bertulis lirik lagu dan empat vcd kaset.

"Yang ini untuk bagian pertama, Nenden sama Mina. Dan ini yang kedua, Sherly sama Fia," kata Zulvy kembali menunjuk vcd kaset di tangan Nenden dan Mina, lalu yang di tangan Fia dan Sherly. Menerangkan.

"Banyak banget. Waktu latihannya berapa hari lagi sih?" Tanya Nenden mengernyit.

"Harusnya 15 hari kalo kalian ke sini dua hari lalu, tapi karna sekarang jadi tinggal 12 hari," jawab Zulvy kalem.

"Lah, bentar amat. Ini yang perlu dihapalin banyak loh, yakin kita bisa?" Tanya Fia mengkerut dahi, membuat vcd menjadi kipas wajahnya.

"Gue nunjuk kalian, berarti gue yakin sama kemampuan kalian, dan percaya kalian bisa diandelin buat tanggung jawab ini," balas Zulvy bijak, menatap satu-persatu siswi itu dengan serius.

"12 hari, ya," gumam Sherly nampak menimbang-nimbang sesuatu.

"Sebaiknya kalian juga mulai latihan hari ini. Karna anggota dance kalian udah pada protes ke gue," kata Zulvy kini menyandarkan diri ke sandaran kursi empuk itu.

Empat siswi itu memberengut bersama, membaca lirik yang ada di kertas dan membolak balik vcd tanpa logo itu.

"Lagian kenapa juga harus kita sih. Banyak yang gak setuju tau gak. Kajul kan tau reputasi kita di sini jelek banget," gerutu pelan Mina.

Zulvy jelas tau, bukan hanya di SMA, tapi juga di SMP dulu, gadis-gadis ini sudah menerima cap buruk dari orang-orang di sekitar mereka. Tapi Zulvy berfikir jika diberi tanggung jawab besar seperti ini mungkin keempat gadis itu tidak akan mengecewakan.

"Kalo gitu kalian bisa buktiin pake cara ini. Tampil semaksimal mungkin. Bikin asumsi mereka salah tentang kalian. Tunjukin kalo kalian gak cuma bisa bertingkah buruk," balas Zulvy mantap, ia percaya dengan kemampuan terpendam empat gadis itu yang hampir tidak pernah ditampilkan.

Hening lagi. Para gadis itu hanya manggut-manggut malas, masih memperhatikan lirik berbahasa inggris itu.

"Tapi ini kita di freeclass in, kan?" Tanya Sherly membuka suara lagi.

"Ya. Cuma buat kelas yang emang bener-bener harus ekstra latihan. Sedangkan kelas lain freeclass tiga hari sebelum hari H," terang Zulvy mengangguk sekilas.

"Malesin banget sih," keluh Fia mendesah lelah.

"Mending latihan ini, ada faedahnya. Dari pada kalian bolos, keluyuran gak ada faedahnya," balas Zulvy bersidekap.

"Serah lu dah," balas Sherly acuh mengibaskan kertas.

"Ya udah. Kelas, kuy," ajak Nenden kemudian berbalik menuju pintu ke luar.

"See you 12 hari lagi, Kajul," kata Mina melambai sebelum ikut pergi menyusul dengan langkah ringan.

Keempatnya ke luar ruangan sambil berdiskusi. Mengkritik beberapa kata dalam lirik dan membaca nama-nama anggota dance yang ada belasan orang, terbagi dalam dua kubu.

Tiba di kelas, suasana ramai karna hampir semua penghuninya sudah duduk di bangku masing-masing, menunggu bel sebentar lagi.

Tuk tuk

Troublemaker Girl { Tamat }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang