Happy reading
Suara musik berdentum nyaring terdengar lewat speaker ke sepenjuru tempat. Asap rokok, bau alkohol, tawa keras dan obrolan campur aduk berbaur menjadi satu. Puluhan manusia laki-laki dan perempuan saling bercengkrama tanpa ada dinding ego yang membatasi diri mereka satu sama lain. Membicarakan hal apa saja di sekitar yang menurut mereka menarik untuk dibahas. Di antara kerumunan, terlihat beberapa wajah yang familiar. Seperti Risya dan Varo di masing-masing kubu mereka.
Namun kehangatan suasana itu terganggu oleh deru nyaring beberapa mobil yang baru tiba. Beberapa dari anggota Varo bahkan harus lari menghindari tubrukan mobil yang datang tanpa diundang itu. Mereka secara teratur berdiri melindungi basecamp tanpa disuruh.
"Kita diserang?" Tanya Risya dengan sikap waspada.
"Mungkin. Mereka DK," balas Varo tanpa menoleh.
Tatapan Risya, Varo dan anggota BuWi serta FG lainnya tertuju ke arah depan. Mereka sudah berdiri waspada dengan kuda-kuda siaga melihat pengemudi mobil sport di depan mereka tak kunjung keluar. Beberapa penghuni mobil yang datang belakangan mulai keluar satu persatu dengan gaya angkuh modelan anak orang kaya. Ciri khas penampilan mereka yang mengenakan jaket hitam dan ikat kepala, mereka berdiri saling berhadapan antar geng.
Tak lama mobil di depan Varo dan Risya pintunya terbuka, pengemudinya keluar dengan wajah angkuh. Siapa lagi kalau bukan Zaki. Berjalan kehadapan Varo dan Risya yang bersebelahan.
"Dimana VA?" Tanya Zaki tanpa basa-basi.
"Gak ada," jawab Varo terlampau singkat, ingin cepat tamu itu pergi.
Zaki mendengkus sambil membuang muka. Nampak tidak percaya.
"Kasih tau atau lo semua abis!" Ancam Zaki tajam.
"Apa mau kalian?!" Tanya Varo tak kalah tajam, menekan setitik kegentaran di sudut hatinya.
Ia cukup tau siapa lawan di depannya ini. Namun takut bukanlah pilihan sekarang walaupun jumlah DK kalah banyak. Mencari VA sama saja seperti mengusik mereka yang di sini juga.
"Gue ada perlunya sama VA. Bukan sama kalian, jadi gak perlu buang waktu," kata Zaki sambil bersidekap di dada.
"Udah dibilang mereka gak ada. Jadi mending kalian pergi," usir tajam Risya tak kalah jengkel dengan rombongan tamu tak diundang mereka ini.
Zaki melirik sekilas pada anggota di belakangnya.
"Cari mereka!" Perintahnya datar dengan gerakan kepala.
Puluhan anggota yang dibawa DK langsung maju tanpa diperintah dua kali. Mencoba menerobos masuk pertahanan geng BuWi. Namun sebelum baku hantam terjadi, sebuah mobil datang dengan kecepatan penuh memasuki pakarangan gedung kosong tempat markas mereka ini berada. Disusul empat motor ducati hitam, biru dongker, silver dan hijau. Empat pengendara motor itu membuka helm fullface yang mereka pakai. Mereka yang tidak lain adalah Afka, Diki, Vino dan Nero itu malah duduk anteng di atas motor saja.
Suara gebrakan pintu mobil menyusul mengalihkan perhatian mereka lagi. Empat gadis yang dicari keluar dari mobil dan berjalan dengan langkah santai ke arah mereka. Penampilan mereka sedikit berbeda karna perubahan warna rambut yang cukup mencolok di bawah keremangan lampu seadanya.
"Villain Angels," gumam Zaki dengan senyum dan tatapan tertarik.
VA mengabaikan gumaman itu meski mereka mendengar jelas saat melewati Zaki. Juga terlihat tetap tenang walaupun banyak pasang mata menatap mereka dengan berbagai arti.
KAMU SEDANG MEMBACA
Troublemaker Girl { Tamat }
Teen Fiction[ First Story ] [ Bab lengkap ] 🌹🌹🌹 "ITU MEREKA, PAI!!" Teriak Adam saat melihat empat kepala siswi itu baru keluar dari satu lorong. Ia menujuk ke satu arah menggunakan gagang pel lantai. Satu tangan menepuk-nepuk pundak Oppie agar menoleh. "Ah...