Happy reading
Resmi menjadi siswi kelas XII setelah mengikuti ujian susulan tidak membuat empat gadis troublemaker itu puas dengan apa yang sudah mereka lalui. Setelah terjadi masalah panjang yang beruntun menimpa mereka tidak juga membuat jera. Semua hal kembali berjalan seperti biasa, normal, tidak ada yang berubah selain ketiadaan Zulvy di sekolah karna sudah lulus.
Kini lagi-lagi kebiasaan lama mereka gencarkan di saat murid-murid lain sibuk belajar di kelas masing-masing. Tidak adanya pengurus osis yang lama membuat mereka sangat mudah melakukan rencana sedemikian rupa.
Osis baru? Tenang, mereka mudah dicekoki tipu muslihat.
"Kalian udah di mana?" Pertanyaan yang sama untuk ketiga kalinya terdengar.
"Udah di samping. Bentar lagi," kata Sherly berbisik pelan.
Bolos. Satu kebiasaan yang tidak pernah bisa absen mereka lakukan di jam pelajaran terakhir. Saat ini pun sama yang mereka rencanakan. Setelah Sherly menelpon Vino agar menjemput mereka di depan gerbang sekolah, mereka mulai menyusun rencana untuk keluar.
"Pak Dani ada di pos jaga depan," kata Nenden yang menatap pos dekat gerbang sekolah.
"Gampang, tunggu disini dulu," kata Fia lalu berjalan semakin menunduk saat di dekat tanaman hias setinggi satu setengah meter.
"Matiin dulu telponnya," bisik Sherly lalu mematikan sambungan telepon.
"Min, ikut gue," perintah Fia sambil menggerakkan tangan.
"Okey," setuju Mina segera mengikuti mengendap.
Fia dan Mina maju perlahan sedangkan Sherly dan Nenden tetap di tempat mengawasi dari jauh pergerakan dua teman mereka.
"Siap-siap langsung kalo kita berhasil," pesan Mina yang diangguki Sherly dan Nenden.
Fia dan Mina keluar dari persembunyian mereka dan berjalan cepat nampak tergesa-gesa ke arah pos penjaga.
"Pak! Pak Dani!!" Seru Fia menggebu-gebu.
Seorang pria penjaga gerbang sekolah keluar dari pos jaganya dengan mengernyit bingung.
"Ya? Ada apa?" Tanyanya heran.
"Pak Dani ayo ikut kita, ada yang mau bunuh diri lompat dari lantai 5 tuh di sana," adu Mina menunjuk ke salah satu arah dengan sok panik.
"Apa!?" Kaget Pak Dani langsung mengambil topinya yang tergeletak di atas meja.
"Iya bener, Pak!! Ayo hentiin!!" Desak Fia menarik-narik tangan besar pria itu.
"Iya ayo!"
Dengan mudahnya Pak Dani mengangguki.
Ketiga orang itu berlari ke arah yang ditunjuk Mina sebelumnya.
"Mana? Dimana?" Tanya Pak Dani celingukan.
"Di sana Pak, itu," Mina menunjuk ke sembarang arah tidak bertujuan.
"Sekarang ayo!" Kata Nenden lalu bangkit berdiri diikuti Sherly, berlari dari tempat persembunyian begitu mendapat kode.
Nenden dan Sherly berlari cepat ke arah gerbang. Membukanya dengan sekuat tenaga agar bercelah untuk tubuh mereka saja.
Di kejauhan terlihat empat motor ninja terparkir dengan pengendara laki-laki yang masih duduk di atasnya, tatapan mereka tertuju ke gerbang saat melihat dua gadis berusaha menggeser besi besar itu sekuat tenaga. Menyalakan motor, mereka mendekati gerbang.
"Mana Mina sama Fia?" Tanya Nero mengernyit sambil toleh kanan kiri.
"Bentar lagi nyusul. Idupin motor kalian," balas Sherly sambil menaiki boncengan motor Vino.
KAMU SEDANG MEMBACA
Troublemaker Girl { Tamat }
Teen Fiction[ First Story ] [ Bab lengkap ] 🌹🌹🌹 "ITU MEREKA, PAI!!" Teriak Adam saat melihat empat kepala siswi itu baru keluar dari satu lorong. Ia menujuk ke satu arah menggunakan gagang pel lantai. Satu tangan menepuk-nepuk pundak Oppie agar menoleh. "Ah...