31. Kecelakaan

1.7K 142 91
                                    

Happy reading

BRAK!

Belum sempat Zaki bereaksi pada tekad Mina, suara rusuh membuat orang-orang di ruangan itu terkesiap.

"ZAKI!!!"

Disusul teriakan memanggil nama Zaki oleh suara yang sedikit familiar.

Tidak lama, muncul empat wajah laki-laki yang amat mereka kenali. Bersitatap dengan seisi ruangan hingga berhenti pada empat gadis yang seperti sandera.

"Wah! Tamu gak diduga," kata Zaki nampak sumringah.

Di sana berdiri Diki, Afka, Nero dan Vino dengan wajah panik. Berganti emosi saat melihat kondisi empat gadis mereka sangat mengenaskan.

Bagaimana menjelaskan sekarang, ya, penampilan empat gadis itu lebih buruk dari gembel. Rambut acak-acakan dan kusut, baju robek di beberapa bagian, luka di tangan dan kaki, lebam di seluruh wajah serta luka sobekan mengeluarkan darah yang hampir mengering. Sangat mengenaskan.

"Lepasin cewek gue!" Perintah Vino tajam saat melihat Sherly seperti bersimpuh di tengah orang-orang DK.

Zaki menyeringai, menggerakkan matanya pada anggota geng yang masih berdiri tegak. Mengisyaratkan mereka untuk menghajar empat laki-laki yang baru datang.

"Sialan!" Maki Afka melihat mereka dikepung belasan anggota DK yang memegang alat pukul.

Baku hantam terjadi lagi. Tapi karna anggota DK sudah terkuras tenaga, pihak Vino yang lebih unggul.

Memanfaatkan keributan yang terjadi, dan pemiting tiga gadis itu hanya satu orang, Nenden mulai mengambil keuntungan.

Duk!

Dengan keras Nenden membenturkan belakang kepalanya ke wajah laki-laki yang menahan tubuhnya dari belakang. Laki-laki itu meringis, kunciannya pada tangan dan tubuh Nenden melonggar.

Sret!

Grauk!

"Akh!"

Gerakan gesit Nenden memutar kepala terlambat disadari laki-laki itu, hingga sebuah gigitan ganas gadis itu berikan ke lengan si laki-laki, berhasil meloloskan diri dan Nenden bangkit berdiri.

Duak!

Lutut Nenden layangkan ke wajah laki-laki itu berhasil membuat tersungkur saat ingin bangun menangkapnya.

Melihat Nenden bangkit kembali, Fia dan Sherly ikut melawan lagi. Berontak untuk melepaskan diri dari kuncian yang melemah.

Melihat tiga sahabatnya, dan kedatangan empat laki-laki yang dikenal, Mina kesulitan mencerna situasi tapi satu hal pasti dalam kepalanya adalah untuk melepaskan diri juga dari tahanan dua laki-laki di belakangnya.

Duk!

Sekuat tenaga Mina menendang tulang kering laki-laki di sebelah kanannya, membebaskan lengan kanan dan segera digunakan menyikut perut laki-laki itu.

Bebas sebelah kanan, Mina menginjak keras kaki laki-laki di sebelah kirinya. Bahkan melompat berharap setidaknya injakannya membuat tulang kaki itu retak.

"Ugh!"

Kuncian di lengan kiri melonggar, sedikit kekuatan tambahan Mina berhasil memutar tubuhnya untuk terbebas dari pitingan terakhir itu.

Sret!

Duagh!

"Argh!"

Mina menjerit tertahan, belum sempat ia bernapas lega karna berhasil bebas, rambuatnya direnggut dari belakang dan lipatan kakinya ditendang hingga jatuh bersimpuh.

Troublemaker Girl { Tamat }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang