Happy reading
Pagi senin, pagi yang mungkin paling dibenci sebagian besar pelajar di muka bumi. Dimana aktifitas kembali dimulai setelah weekand yang singkat.
Di salah satu trotoar jalan, terlihat seorang gadis berlari sambil mengikat rambut menjadi cepolan tinggi acak.
"Ck! Pake telat segala. Moga belum ditutup."
Fia menggerutu masih sambil berlari. Tidak menyadari seseorang juga berlari menyusulnya dari belakang
"Woy!"
Tepukan keras di bahunya membuat Fia terlonjak kaget.
"E! Bh gue copot!" Kaget Fia latah, cepolan rambutnya yang belum selesai tergerai lagi lebih acak-acakan.
Sherly, si pelaku, sukses tergelak sambil menyejajarkan kaki di samping Fia.
"Kaget gue kampret," sungut Fia mengelus dada meredam gemuruh jantungnya, satu tangan memukul lengan atas Sherly kesal.
"Sorry. Abisnya gue liat muka lo kusut banget sambil komat-kamit, takutnya kemasukan," kekeh Sherly ringan.
"Kemasukan duit," dengkus Fia sambil menyisir rambutnya dengan jari untuk sedikit merapikan, batal dicepol.
"Sensi amat. Pms?" Tanya Sherly lagi, kini tawanya sudah reda.
"Emang orang pms doang bisa sensi? Kajul noh tiap hari sensi," balas Fia sengit.
Sherly terkekeh manggut-manggut setuju. Mengangkat tangannya untuk melihat jam hitam yang melingkar di lengan kirinya.
"Udah jam 06.55 ternyata," kata Sherly pelan.
Fia membolakan matanya. Menatap Sherly dengan tajam.
"Jam berapa?" Tanya Fia mendesak.
"Tujuh kurang lima menit," jawab Sherly mengernyit alis menatap kehebohan Fia.
"Lima menit lagi gerbang ditutup!" Seru Fia panik.
"Lah! Iya!" Sahut Sherly juga ikut panik seketika.
Kedua gadis itu kompak memacu kaki mereka untuk berlari lagi menyusuri sisi trotoar ke arah sekolah mereka.
Keduanya tiba di depan gerbang dan benar saja, gerbang itu sudah tertutup dengan satpam berdiri di baliknya. Satpam dengan nama 'Dani' itu menatap tajam pada dua siswi yang sudah sering membuatnya kalang kabut itu. Sedangkan Fia dan Sherly hanya menyengir pada satpam itu.
"Buka dong, Pak. Masa cewek secantik kita dibiarin panas-panasan gini," pinta Sherly melancarkan aksi merayu.
"Kalian udah telat sepuluh menit," kata satpam itu berkacak pinggang.
"Yah~ bapak, padahal kita berdua udah niat ikut belajar loh," kata Fia ikut merayu dengan memelas.
"Gak. Itu sudah peraturan!" Tolak tegas pria berbadan tinggi tegap itu.
"Dih bapak, buka dong. Dikiiittt aja," rayu Fia lagi. Sedetik kemudian bergidik saat menyadari kalimatnya sedikit ambigu.
Dari kejauhan nampak dua orang gadis berlari dengan satu tujuan yaitu gerbang sekolah. Pakaian mereka sama berantakannya dengan Sherly dan Fia, siapa lagi kalau bukan Nenden dan Mina.
Sial sekali mereka hari ini, sudah bangun kesiangan hingga membuat terlambat ke sekolah, lalu motor Nenden yang mendadak mogok. Deru napas keduanya terdengar memburu begitu tiba di samping Sherly dan Fia. Mereka berpegangan pada pagar sambil menormalkan napas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Troublemaker Girl { Tamat }
Teen Fiction[ First Story ] [ Bab lengkap ] 🌹🌹🌹 "ITU MEREKA, PAI!!" Teriak Adam saat melihat empat kepala siswi itu baru keluar dari satu lorong. Ia menujuk ke satu arah menggunakan gagang pel lantai. Satu tangan menepuk-nepuk pundak Oppie agar menoleh. "Ah...