28. Teka-teki terpecahkan

1.7K 107 15
                                    

Happy reading

Ckittt.

Brak!! Klaangg!!

Body depan mobil Sherly menyundul sebuah drum pembakaran sampah menimbulkan suara cukup keras yang menghentikan gaduh suasana basecamp sebelumnya.

Sherly keluar dari balik kemudi. Mengenakan jeans silver yang robek di bagian lutut dan paha. Baju kaos oversize hitam bergambar wajah artis rock wanita lengan panjang. Choker hitam membelit leher putihnya dengan rambut diikat kuncir tinggi meninggalkan anak rambut di belakangnya. Menonjolkan kesan bad padanya.

"Sorry," ucap Sherly dengan nada acuh.

"Yoo gengss!" Sapa Nenden yang keluar dari pintu di samping kemudi.

"Yoo, Angels!" Balik sapa para laki-laki yang tadi sibuk menggebrak-gebrak drum sambil bernyanyi gaje.

Nenden mengenakan sweeter abu-abu dan rok pendek kembang mini berwarna hitam. Ditambah stocking hitam di atas lutut. Rambut ia gerai saja dengan klip kecil di samping telinga kiri. Style gadis korea.

"Mina udah dateng belum?" Tanya Fia yang keluar dari pintu penumpang di belakang.

"Udah di dalem," jawab salah satu laki-laki yang memegang ranting kayu.

Fia mengenakan hotpans hitam dipadukan dengan kaos putih bermotif ombak yang oversize. Rambutnya ia kuncir miring ke kiri dengan hiasan berbentuk kepala anime berwarna merah. Ala gadis anime.

"Oh, yaudah kita masuk ya," kata Fia lalu melengos masuk tanpa menunggu balasan.

Ketiganya masuk ke dalam gedung terbengkalai itu dan ternyata Mina sudah duduk anteng di sofa dengan bersila kaki. Di pangkuannya nampak kresek makanan ringan stik balado.

"Lu bolos gak ngajak-ngajak, sue dah," gerutu Nenden begitu duduk di samping Mina.

"Sorry," ucap Mina tanpa rasa apapun, wajahnya tetap flat menatap ke depan sambil mengunyah.

Ia mengenakan hotpans biru dongker dipadukan dengan hodie hitam bermotif kumis di bagian depan. Rambut dicepol dua di kiri dan kanan menyisakan poni di depan. Mirip gadis china.

"Ngapain ngajak kita kesini?" Tanya Fia yang duduk di sofa lain.

"Tadi gue udah nanya-nanya soal the Butcher, Demonic Kings dan semua hal tentang mereka," kata Mina, memasukkan cemilan ke mulutnya, menatap kosong pada beberapa anggota Buwi di ruangan itu.

"Terus?" Tanya Fia lagi.

"Risya sama Sisil sama Doni lagi nyari informasi basecamp mereka," jawab Mina sambil merogoh saku hodienya.

Doni _informan_ dan Sisil _hacker_. Dua remaja itu yang paling bisa diandalkan disaat mereka ingin mencari informasi tentang geng-geng jalanan.

Mengutak atik handphone sebentar sebelum ia serahkan pada tiga sahabatnya. Kompak tiga kepala itu melongok melihat layar yang menujukkan deretan nama.

Kerutan muncul di kening tiga sahabat sejalan Mina itu, menatap layar handphone dan Mina bergantian. Ekspresi tidak mengerti mereka tampilkan karna di layar itu menunjukkan deretan nama teman sekelas mereka.

"Absen kelas? Ada apa dengan absen kelas?" Tanya Nenden menyuarakan keheranan mereka.

"Baca nama paling bawah," intruksi Mina lempeng, dituruti dengan patuh meski masih bingung.

.Alfanka Zahair
.Ardziki Davian
.Egner Fortunio
.Elvino Syahreza

Troublemaker Girl { Tamat }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang