"Enak banget loe bilang terima kenyataan, pada kenyataannya loe udah nipu gue" Teriak scha sambil menunjuk xander.
"Apa kau punya bukti kalau aku menipu mu, dari awal semua dokumen sudah kuberikan untuk dibaca sebelum kau memberikan tandatangan, tapi sepertinya kau sudah tidak sabar untuk menjadikan aku walimu sehingga tanpa membaca lampiran langsung menandatangani dokumen itu, dan sekarang sudah resmi secara hukum kau tidak bisa membatalkannya tanpa persetujuan dariku" ujar xander dengan smirknya.
"ARGHHHHHHH...........setan kudis, kuntilanak herpes,tuyul bodong, genderuwo pitak.....F#c#k........f#c#k......SHIT......teriak scha dengan semua sumpah serapahnya sambil mengacak rambutnya karena kesal.
"Jaga bicaramu" ujar xander dingin sambil menyentil bibir scha.
"Awwwww.......sakit" teriak scha lagi sambil mengosok-gosok bibirnya.
"Itu hanya peringatan, kalau kau bicara seperti tadi lagi maka kau akan merasakan yang lebih sakit lagi" ujar xander menatap scha tajam.
"Seenaknya aja nyentil mulut anak orang" ujar scha membalas tatapan xander.
"Aku berhak melakukannya karena sekarang aku walimu dan semua itu juga ada di dalam peraturan selama tinggal dirumah ini dan selama aku sebagai walimu"ujar xander.
"Dasar manusia purba upil gorila semaunya aja buat keputusan, gue akan cari cara untuk tidak tinggal dirumah ini" batin scha.
"Perjanjian udah gue tandatangan sekarang balikin ransel dan gue juga perlu menghubungi temen-temen gue mereka semua pasti khawatir" ujar scha.
"Kau lupa isi lampiran 2?!" Ujar xander santai.
"Tapi gue butuh laptop dan ponsel untuk kerja" jawab scha.
"Aku akan meminjamkan ponselmu untuk menghubungi temanmu tapi kau harus menggunakan speaker mode agar aku bisa mendengarnya juga" ujar xander tegas.
"Heiiii itu bukan meminjamkan tapi mengembalikan karena itu ponsel pribadi gue dan apa-apaan speaker mode itu privasi gue" ujar scha.
"Speaker mode atau tidak sama sekali" ancam xander.
"Golok mana golok gue mau bacok orang" batin scha.
"Ok speaker mode" ujar scha dengan kesal.
Xander berdiri dan berjalan kemeja kerjanya, membuka laci dimana dia menyimpan ransel scha, lalu mengambil ponsel membawanya dan duduk kembali di sofa.
"Ini...speaker mode!" Ujar xander memberikan ponsel scha sambil mengingatkannya lagi.
"IYA.....gue belum pikun dan amnesia, bawel banget sich jadi orang" jawab scha ketus sambil mengambil ponselnya dari tangan xander.
"Sebaiknya siapa yang gue hubungi ya?Alexa...tycia...atau jack?? Klo hubungi tycia yang ada ntr gk bisa ngomong apa-apa krena pasti dia nangis, jack klo gak lagi sama pasien pasti lagi kencan, satu-satunya yang layak untuk dihubungi adalah alexa dia mengerti hukum dan siapa tau sekalian bisa bantu gue lepas dari perjanjian ini" Batin scha sambil menekan contact alexa.
Tut.....tut.....nada sambung keponsel alexa(kereta api kali wkwkwk).
"SCHA LOE DIMANA????? KITA UDAH MENCARI KEMANA-MANA BAHKAN UDAH LAPOR POLISI, LOE BAIK-BAIK AJA KAN??? GUE KETEMPAT LOE SEKARANG!!!" Teriak alexa di telepon.

KAMU SEDANG MEMBACA
CEO AND HACKER GIRL
Random"Aaggrrhhhhh.........pusingggg" itulah kata-kata yg selalu keluar setiap bangun pagi dari mulut seorang wanita. Hal ini adalah efek dari alkohol yang dikonsumsinya setiap malam untuk membantunya agar bisa tidur. Wanita cantik berambut hitam panjang...