PART 31

9.6K 534 64
                                        

Meja kerja xander sudah rapi kembali dan taylor sudah keluar ruangan tetapi scha masih saja teriak-teriak dengan semua sumpah serapah bahkan semua penghuni kebun binatang sudah dia sebutkan semua 😬.

"Kau sudah teriak-teriak mengabsen semua penghuni kebun binatang dari tadi apa kau tidak lelah" ujar xander sarcastic sambil duduk di kursi kerjanya dimana scha terbaring di bawah samping kursi itu.

"Lepasin gue atau klo loe mau bunuh langsung aja biar gue cepat jadi hantu gentayangan" teriak scha.

Tidak ada reaksi apapun dari xander dia tetap sibuk merapikan memilah dokumennya yang tadi sudah dikumpulkan taylor jadi satu karena dia tidak mengerti bagian-bagian dokumen tersebut.

"Bajingan apa alasan loe bunuh kakak gue" lirih scha.

Xander tidak menjawabnya.

"Jawab bajingan" teriak scha lagi tetapi tetap tidak ada jawaban dari xander.

Sudah 2 jam lebih scha terbaring dilantai dengan posisi terikat dan tubuhnya sudah mulai sakit serta kesemutan dan kerongkongannya pun mulai sakit karena berteriak dari tadi tapi tetap tidak ada tanggapan apapun dari xander dia sibuk dengan pekerjaannya.

Xander menutup laptopnya dan merapikan dokumen-dokumennya sepertinya pekerjaannya telah selesai. Berdiri dari kursinya menuju scha tanpa bicara mengangkat tubuh scha dan membawanya kekursi dimana scha tadi duduk. Mendudukkan scha dikursi masih dalam keadaan terikat tangan dan kaki.

"Fuck......Shit......Lepasin ikatan gue bangke sigung" ujar scha sambil menghentakkan kedua kakinya yang terikat kelantai.

"Aku tidak akan melepaskan ikatanmu selama kau masih emosi dan menggunakan kata-kata sampah itu" ujar xander sudah duduk dikursinya sambil menatap scha tajam.

"Fuckkkk.......Dasar bajingan suka-suka gue mau ngomong apa mulut-mulut gue kok loe yang sibuk kyak emak-emak panik rebutan disc cabe dipasar aja" jawab scha kesal dan emosi.

"Berarti kau akan lama dengan posisi seperti itu" balas xander dingin.

Sudah lebih dari 5 menit xander tidak mengeluarkan sapatah katapun dia hanya menatap scha dengan tatapan mengintimidasi sedangkan scha yang ditatap seperti itu balas menatap xander dengan jutek.

"Nie orang doyan banget main tatap-tatapan kyak film india aja" batin scha kesal.

"Sepertinya sekarang kita sudah bisa melanjutkan pembicaraan tadi yang tertunda karena serangan banteng mengamuk" ujar xander sarkastis.

Scha yang kesal mendengarnya menghentakkan kedua kakinya yang terikat kelantai dengan pipi yang menggelembung sambil menggerutu mengeluarkan sumpah serapahnya.

"Kau bilang aku pembunuh kakakmu, atas dasar apa kau mengatakan demikian dan apa kau punya buktinya kalau aku yang membunuhnya" tanya xander memulai pembicaraan.

Mendengar itu emosi scha kembali tidak bisa di kendalikannya lagi dia mulai menendang-nendang dinding meja xander didepannya dengan menggunakan kedua kakinya yang terikat sambil berteriak dan mengeluarkan sumpah serapah serta kutukan kepada xander.

"BRAAGHHH.........jawab PER.TA.NYA.AN.KU dan hentikan sumpah serapah serta tendangamu di mejaku atau kau lebih suka aku mengikatmu dikursi sehingga kau tidak bisa bergerak sama sekali" ujar xander sambil memukul mejanya dengan sangat kuat karena kesal dengan ulah scha.

Scha kaget mendengar xander memukul mejanya dengan sangat kuat dan tanpa disadarinya dia menghentikan tendangannya kemeja xander.

Walaupun scha sudah pasrah dengan nasibnya dan berusaha terlihat kuat tapi dalam hati kecilnya tetap ada rasa takut xander akan membunuhnya dan masih berharap dia tidak mati konyol ditangan xander.

"JAWAB" teriak xander lagi karena scha masih diam.

"Karena kata-kata terakhirnya padaku sebelum menghembuskan nafasnya adalah ALEXANDER.......LAVINE CORP" jawab scha lirih dengan emosi didalamnya sambil meneteskan airmata.

"Apa kau sudah mendapatkan buktinya" tanya xander.

"Itu sebabnya aku meretas systemmu selama ini untuk menemukan bukti dan hubunganmu dengan kakakku" jawab scha menatap xander masih dengan airmata yang mengalir.

"Dan apa sudah kau dapatkan?!" Tanya xander tajam.

Scha diam tidak menjawab pertanyaan xander karena sampai dengan saat ini dia masih belum mendapatkan bukti-bukti dan hubungan kerja kakaknya dengan xander.

"Apa sudah kau dapatkan?!" Ulang xander lagi menaikkan volume suaranya.

Scha menggelengkan kepalanya.

"Apa kau tidak pernah berfikir kalau kata-kata terakhir kakakmu mempunyai arti dan persepsi yang berbeda dari khayalan yang ada diotakmu hmmm" ujar xander dingin masih dengan aura mengintimidasinya.

"Apa maksudmu" ujar scha emosi menatap xander.

"Kau harus mendengar ini" ujar xander sambil mengambil laptop yang ada dimejanya dan membukanya lalu mengetikkan sesuatu kemudian menggeser laptopnya kearah scha.

Tiba-tiba keluar suara rekaman dari laptop xander.

"Hallo bro.....sepertinya loe sibuk banget makanya gue susah hubungi loe gak pernah ada di office dan ponsel juga gak diangkat hehehe sorry selama ini gue menghilang dan tiba-tiba menghubungi ninggalin pesen di voicemail loe cuma buat minta tolong hehehe, karena sepertinya hidup gue gak akan lama lagi karena orang-orang yang berhubungan sudah mereka bunuh satu persatu dan sebentar lagi mereka pasti mencoba melakukannya ke gue. Gue gak punya keluarga lain dan cuma loe satu-satunya orang yang bisa gue percaya buat jaga harta gue yang paling berharga my princess adek gue, klo gue mati gue mohon dengan sangat loe tolongggggg banget jaga dan lindungi my princess, klo dia nolak loe paksa aja terserah mau gimana caranya, dia anaknya keras kepala dan suka bertindak semaunya tanpa memikirkan resiko tapi gue tau dan yakin loe pasti bisa mengatasi, menjaga dan melindunginya. Thank you my brother cuma loe harapan gue satu-satunya".

"K....ka......k....que hiks.........hiks........" lirih scha dengan tangisan dan airmata yang mengalir deras seperti air terjun ketika dia mendengar rekaman suara kakaknya dari laptop xander.

Xander berdiri dari kursinya berjalan kearah scha lalu melepaskan ikatan ditangan dan kaki scha.

Sudah 30 menit lebih scha menangis duduk sambil menekuk dan memeluk kedua lututnya  karena masih shock mendengar suara dan pesan kakaknya pada xander, tanpa bisa menghentikan airmata yang terus mengalir scha terus mengulang-ulang rekaman tersebut karena dia rindu suara kakaknya.

Xander yang tidak tega melihat scha terus menangis seperti itu akhirnya memeluk scha dari samping sambil menggosok-gosok lengan scha untuk menenangkannya.

"L...lo..e....ga....k.... bo....hong d...an....gak mani.....pulasi rekam.....annya kan??" Gumam scha lirih diselingi isakan tangisnya.

"Itu rekaman asli yang ditinggalkannya di ponselku 1hari sebelum kematiannya dan aku baru mengetahuinya 1 minggu setelah itu" jawab xander ada nada sedih, menyesal dan kesal dari suaranya.

"Berarti selama ini gue salah, siapa yang bunuh kakak???" gumam scha pelan seolah bicara pada dirinya sendiri tapi masih bisa di dengar xander.


Seperti biasa readers cuantik n guanteng pleaseee vote & commentnya biar author semangat semedi buat part selanjutnya wkwkwkwk 💋💋💋ketcupppp basahhh dari author labil 💋👄🤪.



TBC
27SEPT2018

CEO AND HACKER GIRL Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang