"Aku tidak merasa masih punya urusan denganmu sir" jawab scha masih sopan sambil berusaha melepaskan cengkraman xander dari tangannya.
"Baiklah aku akan merefresh ingatanmu, terakhir bertemu aku sudah bilang lain kali akan kita lanjutkan lagi urusan kita dan karena hari ini jadwalku kosong maka aku akan melanjutkan urusan tertunda itu sekarang" tambah xander dengan smirknya.
"Tapi aku TI.DA.K mau" jawab scha dengan penekanan dan emosi sambil masih berusaha melepas cengkraman xander.
"Aku tidak menerima penolakan" balas xander datar sambil menarik scha kearah mobilnya.
"Heiii lepasin kau ingin menculikku hah" teriak scha menarik tangannya tapi tetap tidak berhasil juga.
"Aku membawamu atas izin dari rektormu" jawab xander sambil melihat kearah mr.ferdinand yang dibalas anggukan mengisyaratkan iya walaupun mr. Ferdinand masih bingung dan tidak mengerti apa yang sebenarnya terjadi antara kedua orang tersebut.
"Mr.ferdinand" teriak scha marah karena mr. Ferdinand memberi izin xander untuk membawanya tanpa persetujuan dia sendiri.
Sementara dimitri yang melihat pertengkaran kedua orang tersebut merasa bingung dan aneh karena baru kali ini bos nya bicara banyak dengan seorang wanita bahkan menarik lengan wanita tersebut, biasanya disentuh wanita saja bos nya akan marah.
"Lepasin tangan gue sa.ki.t tau" teriak scha lagi melihat tangannya yang sudah merah.
"Ok saya lepasin tapi kau harus janji ikut dengan saya" balas xander menatap scha.
"Ok gue ikut tapi tas gue masih diruangan" ujar scha lirih menyerah pada keinginan xander sambil menghentakkan kakinya kesal.
"Dimitri ambil tas nya" perintah xander.
"Akan saya tunjukkan ruangan ms. Leander" ujar mr. Ferdinand membuka suara karena melihat dimitri yang bingung dan pasti tidak tau dimana letak ruang scha.
"Seenaknya aja nyuruh orang gak mikir orangnya tau apa gak dan mau apa gak" gumam scha kesal menatap xander tajam.
Xanderpun mengajak scha masuk kedalam mobilnya sambil menunggu dimitri menggambil tas scha.
Beberapa menit kemudian dimitri sudah berjalan di lobby sambil menenteng tas wanita, kemudian masuk kedalam mobil disamping sopir.
"Ini tas anda ms" ujar dimitri ramah sambil memutar badannya kebelakang dan memberikan tas pada scha.
"Thank you, kau jadi repot harus mengambilkan tasku gara-gara tronton dinding beton egois, arrogant, kasar, pemaksa...." ujar scha emosi dan tidak sempat menyelesaikan kata-katanya karena deheman orang disampingnya yaitu xander.
"Ehmmm........" dehem xander sambil menatap scha tajam.
"APA??? Memang kenyataan kok" balas scha sambil mengalihkan pandangannya ke jendela sampingnya dengan bibir yang mengerucut.
"Kita ke mounsieur fred" ujar xander pada sopirnya.
"Yes sir" jawab fred sambil melajukan mobil dengan kecepatan sedang.
Sunyi di dalam mobil hanya sesekali terdengar hembusan nafas kasar scha yang masih kesal. Sedangkan xander memainkan handphonenya dan sesekali melirik scha.
"Ahhh.....bibir mungil pink itu aku sangat ingin mencicipinya mungkin sedikit menggigitnya hehe" batin xander dengan senyum tipis kemudian mengalihkan pandangannya kembali ke handphone menghindari godaan.
Beberapa menit kemudian merekapun sampai di mounsieur, sebuah restoran prancis mewah dengan interior abad pertengahan sehingga menambah kesan elegant, dengan chef international dan penghargaan michelin star sehingga untuk makan ditempat ini harus booking minimal 1bulan sebelumnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
CEO AND HACKER GIRL
Acak"Aaggrrhhhhh.........pusingggg" itulah kata-kata yg selalu keluar setiap bangun pagi dari mulut seorang wanita. Hal ini adalah efek dari alkohol yang dikonsumsinya setiap malam untuk membantunya agar bisa tidur. Wanita cantik berambut hitam panjang...