PART 24

9.4K 444 39
                                    

"Apaaa basement.....apa yang mau dia lakuin sama gue, GOD help me" batin scha panik dan mulai ketakutan.

"Dimitri letakkan ransel tadi diruang kerja" teriak xander dari dalam mansion.

"Yes sir" jawab dimitri.

Dimitri memaksa scha untuk keluar dari mobil dan menariknya paksa berjalan ke basement.

"Lepasin.....apa yang mau kalian lakuin ama gue" teriak scha sambil berusaha melepaskan pegangan dimitri pada lengannya tapi tidak berhasil.

Dimitri masih terus menarik paksa lengan scha agar berjalan mengikutinya turun tangga menuju basement. Dengan penerangan yang minim dan ruangan yang cukup lembab karena berada di basement membuat suasana semakin mencekam bagi scha.

"Pleaseeee tolong lepasin gue, gue janji gak akan lapor dan bilang siapa-siapa" mohon scha pada dimitri.

Tiba dibasement dimitri menuju salah satu ruangan yang ada di pojok basement,membuka pintu tersebut lalu mendorong tubuh scha masuk kedalam ruangan itu dan menguncinya dari luar.

"Kau dan kau jaga disini" perintah dimitri pada dua orang anak buahnya untuk berjaga didepan ruangan scha dikurung.

DHUAR.......DHUAR......BUGHHH......

"Buka pintunya......"

"Lepasin gue" teriak scha berulang-ulang sambil terus memaksa membuka pintu dengan cara menarik paksa handle pintu dan sesekali menendang-nendang pintu tersebut.

"Woiiii gorila kutilan loe salah culik orang, gue bukan anak orang kaya dan bukan artis gak ada untungnya loe nyulik gue" teriak scha lagi.

Melihat keadaan ruangan tempat dia dikurung ternyata tidak ada celah untuknya kabur selain dari pintu utama karena ruangan itu tanpa jendela karena posisinya di basement dan hanya berisi sebuah kursi yang terletak ditengah ruangan, di dinding bagian atas dan bawah terdapat dua buah besi berjarak 1 meter antara besi satu dan satunya dengan rantai ditiap ujungnya.

"Cuma pintu ini jalan keluarku" batin scha.

"Bangkai upil lepasin gue, sembarangan main culik anak perawan orang, klo kakak gue tau bakalan dicincang jadi cumi goreng tepung loe" teriak scha sambil menendang dan memukul pintu.

Setelah berteriak dan menendang-nendang pintu lebih dari 1jam tetapi tidak ada respon apapun dari luar, scha akhirnya menyerah karena lelah dan kerongkongan yang kering serta tangan dan kaki yang sakit.
Scha akhirnya duduk dan bersandar pada pintu yang tadi dipukul dan ditendangnya.

Melihat lagi keadaan ruangan tempat dia dikurung membuat bulu roma scha berdiri dan bergidik ngeri membayangkan apa yang akan terjadi padanya nanti.

"Kenapa nasib gue menyedihkan seperti ini, gak ada satu orangpun yang tau klo gue diculik, gimana mau berharap ada yang mau nolong gue" batin scha.

"Mom....Dad....kak que tolongin princess" gumam scha lirih berbaring dilantai karena tubuhnya sudah lelah sambil meneteskan airmata.

Sementara disisi lain mansion, xander yang pulang tadi langsung menuju kamarnya untuk membersihkan diri dan berganti dengan pakaian santai telah keluar dari kamarnya dan berjalan menuju ruang makan, karena dari siang tadi dia belum sempat makan apapun sampai dengan pukul 12.35 malam ini.

"Apakah ingin kusiapkan makan tuan" tanya taylor pada xander ketika dia turun dari lantai atas.

"Yes please, aku belum makan dari siang" ujar xander sambil berjalan kearah ruang makan diikuti taylor dibelakangnya.

"Baiklah son" jawab taylor sambil tersenyum, dia memang biasa memanggil xander dan xavier demikian.

"Apakah kau sangat sibuk hari ini sampai tidak ada waktu untuk makan son" tanya taylor pada xander sambil menyiapkan makan untuk xander.

"Tidak uncle, hanya gara-gara pembuat onar kecil yang sudah diatasi" jawab xander.

"Syukurlah kalau begitu" jawab taylor sambil meletakkan gelas berisi air putih untuk xander.

Setelah selesai makan, xander berjalan naik ke lantai 2 menuju kamarnya untuk beristirahat. Sebelum masuk kekamarnya xander menuju kamar xavier yang berada disebelah kamarnya.

Tok.....tok.......

Xander mengetuk pintu kamar xavier tapi tidak ada balasan dari dalam kamar, akhirnya dia membuka pintu kamarnya dan melihat xavier di dalam dengan earphone ditelinganya sambil memainkan game di ponselnya.

Xavier tidak menyadari kedatangan xander yang tiba-tiba sudah berada didepannya memandangnya dengan tajam dan tangan yang terlipat didepan dadanya. Xavierpun dengan cepat melepaskan earphonenya dan memandang xander dengan cengiran khasnya.

"Aku memberikan ponselmu untuk kebutuhan kuliah bukan untuk kebutuhan gamemu" ujar xander dingin.

"Sorry bro, sayang kalo ponsel cuma dianggurin di meja doank hehe" jawab xavier.

"Tidurlah kalau kau masih ingin memiliki ponselmu" ujar xander sambil berlalu dari kamar xavier.

"Ay.....ay.....kapten" jawab xavier sambil memberi hormat pada xander.

👄👄👄👄👄👄👄👄👄👄👄👄👄👄👄

Xander keluar dari kamarnya pagi ini mengenakan celana bahan hitam dan kemeja blue navy dengan ponsel yang menempel ditelingannya sambil mengulung lengan kemejanya sebatas siku berjalan menuju ruang makan.

Tuttt......tuttttt.......#anggap suara ponsel wkwk

"Morning sir" jawab orang dari seberang telepon.

"Calvin apa scheduleku hari ini" tanya xander to the point pada calvin.

"Malam nanti anda akan menghadiri acara pernikahan anaknya mr. frank di los angles sir, penerbangan anda pada pukul 1 siang ini" jawab calvin.

"Berapa hari scheduleku di LA" tanya xander lagi.

"2 hari, besok siang anda ada meeting dengan Mr. Frank dilanjutkan sorenya dengan HLW.inc lalu ada undangan dinner dari teman anda Mr. Jhonson di rumahnya dan lusa penerbangan anda pagi karena jam 13.00 anda ada meeting disini dengan Vlad.corp dari rusia sir" jawab calvin lagi.

"Ok persiapkan semuanya dan calvin kau ikut denganku" jawab xander langsung mematikan sambungan teleponnya.

Xander sampai diruang makan dan duduk dikursi sambil membuka koran yang sudah disiapkan taylor disisi mejanya.

Setelah selesai sarapan xander berjalan menuju ruang kerjanya yang berada diantara ruang makan dan ruang tamu. Masuk dan duduk dimeja kerjanya yang diatasnya terdapat ransel yang semalam dia temukan ditempat sampah serta map kuning disebelahnya. Xander duduk dikursi kerjanya lalu membuka map kuning tersebut yang isinya ternyata data lengkap Ms. Anescha valhorna leander yang dia minta pada dimitri kemarin saat scha kabur dari restoran.

"Apa yang harus kulakukan pada wanita ini, kenapa harus seperti ini" batin xander sambil memijat pangkal hidungnya.

Xander membaca berkas scha dengan teliti karena tidak ingin melewatkan informasi sekecil apapun.

"Hmmm ternyata dia anak yang genius, itu sebabnya diusia yang masih sangat muda dia sudah bisa menjadi dosen, dan ternyata dia juga seorang penulis yang cukup terkenal aku tidak mengira sama sekali kalau dia seorang penulis" gumam xander sambil terus membaca file tersebut.

"Ohhh kasihan sekali dia sebatang kara ditinggal mati kedua orangtua dan kakaknya" batin xander setelah membaca file tadi sambil melihat setumpuk foto-foto yang ada di dalam map tersebut.

"A.p.aaaa.......mungkin......???" tiba-tiba xander berkata dengan mata melotot menatap foto yang ada di tangannya.

TBC
14JUL2018

CEO AND HACKER GIRL Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang