15• Guru baru

25.8K 1.2K 42
                                    

Pagi hari Asya telah siap dengan baju untuk mengajar ala dia, maksudnya bajunya tidak seperti baju guru pada umumnya karena dia tidak suka dengan baju guru dia pernah memakainya tapi tetap saja waktu istirahat dia berganti pakaian .

Baju guru yang Asya kenakan telah dia rubah yaitu menjadi baju yang lebih nyaman untuk dia pakai.

"Morning papa nya Ola" sapa Asya di meja makan.

"Morning too Olanya papa" sapa balik Alex

Mereka duduk di meja makan dan mulai sarapan.

"Ola bagaimana tadi malam apa seru?" Tanya Alex

"Seru dong pa, oh ya pa! Apa papa punya musuh? Soalnya tadi malem kan niatnya Ola cuman mau senang-senang main-main gitu, tapi saat Ola denger omongan orang-orang disitu katanya mereka pengen bunuh papa, dan yang menyuruh mereka adalah bosnya?" Tanya Asya sambil menikmati sandwich nya.

"Musuh papa banyak sayang, mereka juga ngincer kamu jadi kamu harus hati-hati ok!"

"Siap pa!"

"Ya udah ayok berangkat"

Alex mengantar Asya ke sekolah, setelah mengantar Asya Alex pun langsung pergi ke kantor nya.

Asya berjalan di koridor sekolah dengan sesekali tersenyum jika ada yang menyapanya.

Semua murid di sekolah ini sangat menyayangi Asya bagai adik dan kakak mereka, walaupun Asya mengajar di sekolah ini baru satu Minggu tapi dia sudah mengambil banyak hati di sekolah ini.

Mereka menyukai Asya bukan karena anak ketua yayasan, mainkan sebagai guru tercerewet, Ter aneh dan termanja di sekolah ini.

"Hay Asya"

"Hay kakak"

"Selamat pagi Asya"

"Hay Asya apa kabar"

"Hay guru kesayangan aku selamat pagi"

Sekiranya itu sapaan-sapaan yang dia dapat pagi ini hingga ke kantor guru.

"Pagi ibu bapak" Sapa Asya dengan biasa tidak ada teriakan.

"Pagi Sya tumben gk tereak?" Tanya pak Deni

"Kan! Asya teriak salah! gk terek juga salah!.. mau nya apa sih pak?!. . Asya pusing ni 7 keliling 8 tanjakan 9 tikungan" kata Asya sambil memegangi kepalanya ala pusing pala Barbie.

"Bukan begitu Sya aneh aja biasnya kan kamu kalo masuk selalu tereak-reak" kata pak Deni

"Ya udah Asya ulang" kata Asya berjalan keluar.

Di dalam ruang guru mereka ribut menyalahkan pak Deni karena membuat Asya mengulang salamnya dan bisa di pastikan kali ini telinga mereka akan masuk THT lagi.

"SELAMAT PAGI PAK BUK!!!" Sapa Asya dengan teriak membuat guru-guru yang ada di sana menutup telinga dan mata.

"Kok pada merem?" Tanya Asya

"Gk kok duduk Sya" ucap pak Deni

Asya hanya mengangguk dan duduk di mejanya.

Asya memeriksa nilai ulangan murid-murid nya dan semuanya memuaskan.

Hingga kepala sekolah datang membawa guru baru.

"Selamat pagi ibu bapak guru, di sini saya bawa guru baru yang akan menjadi teman kalian, silahkan perkenalkan diri buk" kata kespek

"Selamat pagi, nama saya Maya, saya mengajar bahasa Inggris terima kasih" kata guru baru yang bernama Maya itu.

"Bu Maya kenalkan ini Pak Deni, Bu sita, Bu Rini, Pak Karno, Bu Ning, pak Rudin, pak Eko, dan ini Asya, selain nya ibu bisa berkenalan sendiri. . Kalau begitu saya keluar kembali ke ruangan saya" kata kespek memperkenalkan guru satu-persatu hingga terakhir Asya di sebut, setelahnya kespek keluar dari ruang guru.

Guru baru itu tak menggubris apa yang di ucapkan oleh kespek dia langsung duduk di meja guru yang kosong.

"Bu pak Asya ngajar dulu, babye" ucap Asya keluar meninggalkan ruang guru menuju kelas XII MIPA 2.

Sebagai informasi Asya hanya mengajar di kelas XII MIPA.

Skip>

Bel istirahat berbunyi membuat Asya harus kembali ke ruang guru, namun saat melewati kelas XII MIPA 1 dia melihat pemandangan yang tidak mengenakan.

Yaitu Bu Maya tengah memarahi murid kelas XII MIPA 1 dengan sesekali memukul lengan dengan sebilah ranting.

"Ada apa ini!!?" Tanya Asya dengan nada dan tinggi.

"Oh ini dia wali muridnya! Apa kamu tidak mengajarkan mereka sopan santun? Mereka dengan berani menyuruh saya keluar!!" Kata Bu Maya dengan nada tinggi.

"Atas dasar apa anda memarahi murid saya dengan memukul mereka!" Balas Asya dengan dingin.

"they don't respect me as a teacher!" Jawab Bu Maya dengan bahasa Inggris.

"존경하는 사람입니까? 네가 선생이 될 자격이 없다고 생각해!! 先生が生徒から尊敬を集めるためだけに生徒に教えたとすると、とても恥ずかしいでしょう。それがそのようなものであれば、あなたはゴミです!Mənim şagirdləri xəyanətə cəsarət edən kimdir! Onları vuraraq onları özüm də heç vaxt qorxdum!sampeyan mung guru anyar !! supaya tetep sikap sampeyan ing kene !!Hanc non recipit praeceptor tibi discipulis suis praeceptores, qui circa quarebam !! Hac itaque melius ire !!" Ucap Asya panjang lebar menggunakan bahasa dunia termasuk bahasa Jawa.

Mereka semua terbengong-bengong dengan Asya, mereka tak mengerti apa yang Asya ucapkan.

"Sya kamu teh ngomong apa?" Tanya Mila

Asya menatap mereka tak percaya

"Kalian gak maksud dengan apa yang saya ucapin" tanya Asya yang di jawab gelengan.

Asya hanya mengangguk lelah, untuk apa dia berbicara 4 bahasa jika tidak ada yang mengerti.

"Ok translate nya adalah: Apa anda gila akan hormat!! Saya rasa anda tidak pantas menjadi guru!! Sangat memalukan jika seorang guru, mengajari muridnya hanya untuk mendapatkan rasa hormat dari mereka!! Jika memang seperti itu Anda hanyalah Sampah!!  Siapa anda? Berani-beraninya memarahi murid saya!! Saya sendiri tidak pernah memarahi mereka dengan cara memukul mereka!!Anda hanya guru baru jadi jaga sikap anda di sini!!sekolah ini tidak menerima guru seperti Anda!guru yang hanya mencari rasa hormat dari muridnya!!jadi lebih baik anda pergi dari sekolah ini!!" Kata Asya dengan menatap Bu Maya dengan tajam.

"Kamu hanya anak kecil dengan otak cerdas yang bisa membuat mu menjadi guru!! Tapi siapa kau hingga berani mengusirku pergi!!!" Kata Bu Maya dengan nada meninggi.

"Kamu tidak tau siap saya! Saya istri dari pemilik perusahaan JG crop! Saya bisa membuatmu menjadi gelandangan dengan mudah!!" Lanjut Bu Maya.

Asya hanya mengangguk-angguk remeh, dan memandang Bu Maya dengan tatapan mengejek.

"Benarkah?! Kalau begitu lakukan sekarang juga?!" Tantang Asya

"Kau menantang ku?!!!"

"Ya!!! Aku Pasya Soviola Fellix menantang ibu Maya Aliyena yang terhormat untuk membuatku menjadi gelandangan!!!" Jawab Asya dengan tegas dan keras.

"Tentu tunggu 5 menit lagi maka kau akan menjadi gelandangan!!" Bu Maya menelpon seseorang dan menghadap ke arah Asya yang tengah bersedakep dada menatap Bu Maya dengan tatapan remeh.

Hingga 5 menit kemudian

Drt drt drt

"Iya"



Bersambung.....

By: Bryanabyan

Asya (REVISI✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang