"aku ingin pulang" kata Asya untuk yang ke lima puluh sembilan kali kepada Dokter Arkan.
"Tapi nona pengobatan anda belum selesai" jawaban yang sama di berikan yang ke lima puluh sembilan kali dari dokter Arkan.
"Pengobatan apa? Dari tapi dokter sudah mengatakan nya berkali-kali"
"Aku tak mau tau hari ini aku mau pulang!!!" Lanjut Asya mengeluarkan aura gelapnya.
Skip>
Yasa berjalan di pinggir taman kompleks, masih lengkap dengan seragam sekolah yang melekat di tubuhnya.
"Kak Yas" panggil anak kecil.
Yasa menoleh dan melemparkan senyum tipis ke arah Yayas, anak kecil yang memanggilnya
"Kak Yas disini?" Tanya Yayas
Yasa mengaguk sebagai jawabannya Yayas menarik tangan Yasa ke bangku taman
"Yayas di sini sama siapa?" Tanya Yasa
"Sama bibi. . Kak Yas, kakak tau Kak Sya dimana? Tadi aku kelumah kak Sya, kata bibi di sana kak Sya pergi dari lumah, padahal aku mau ngasih kak Sya obat" kata Yayas.
"Obat apa?" Tanya Yasa
"Kak Sya sakit, kak....."
"Den Yas ada disini bibi cari in juga, nona udah nanyain Den Yayas di suruh pulang" belum sempat Yayas menyelesaikan perkataan nya bibi pengasuhnya sudah memotong dan mengatakan bahwa Yayas harus pulang.
Yasa mengaguk menyuruh Yayas pulang, kini tinggal Yasa sendiri di taman, Yasa menengadahkan kepalanya menghadap langit-langit sore yang menampilkan Mega yang begitu indah.
Sekilas bayangan Asya bersama Raka terlintas di hadapannya membuat Yasa menggeram menahan amarah.
"Woy! Yas! Disini lo" kata seseorang yang merupakan salah satu sahabatnnya, Sandy.
"Disini?" Tanya balik Yasa
"Ya gue pindah rumah di daerah sini, lebih tepatnya di samping rumah Asya" jawab Sandy, Yasa hanya mengaguk tanpa ada niat bertanya lebih jauh lagi.
"Yas mampir ke rumah baru gue yok! Gue cuman sendiri di sana nyokap bokap gue lagi ada seminar di Bandung" ajak Sandy
Belum sempat Yasa membuka mulut untuk menolak tangannya sudah terlebih dahulu di tarik Sandy, mau tak mau dia harus ikut.
Mereka berdua berjalan menuju rumah Sandy, tidak terlalu jauh dari taman kompleks hanya sekitar 500 meter.
Saat mereka berjalan tiba-tiba ada mobil yang berhenti tidak jauh di depan mereka.
"Bukankah itu Asya?" Tanya Sandy menunjuk orang yang keluar dari mobil bersama seorang manusia berjenis kelamin laki-laki.
"Ternyata sudah ganti" kata Yasa dengan nada meremehkan.
Yasa berjalan mendekat ke arah mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Asya (REVISI✓)
AcakCover by @TristanSimanjuntak *Revisi berjalan✓ *Maaf atas ketidak nyamanan nya guys *Jadilah reader's yang mengerti Author *Mohon kerjasama nya Teman-teman 😊 _______________________________________ "Hidup dalam kegelapan mungkin mengerikan, tapi hi...