50• Bersambung...

30.5K 1.9K 103
                                    

Alex berlari terburu-buru keluar dari ruangannya, setelah mendapat kabar bahwa putrinya pingsan.

"Dimana OLa?!" Tanya Alex sedikit menyentak Yasa yang berjongkok di samping pintu rawat Asya, dengan tangan yang menutupi wajahnya.

"Dia tengah di tangani di dalam Mr." Bukan Yasa melainkan Arkan yang menjawab.

Alex berusaha menenangkan dirinya yang sangat-sangat khawatir, apa lagi melihat penampilan Yasa yang sangat berantakan seperti orang frustasi membuatnya tambah khawatir.

Yasa tidak banyak bicara dirinya diam dengan mata yang menatap kosong, dia mengingat perkataan Asya di mobil ambulance tadi

Flashback on

"Sya! Asya! Asya bangun. . Cepat kemari!!" Teriak Yasa mencoba membangunkan Asya namun nihil tetap tak bisa.

Yasa menggendong Asya masuk kedalam mobil ambulance yang memang mengikuti mereka sedari tadi.

"Sya bangunlah jangan buat aku khawatir" ucap Yasa, menggenggam tangan Asya khawatir.

Yasa terus menggenggam tangan Asya, tak menghiraukan petugas yang sedikit kesusahan menangani Asya.

"Ka. . Kak"

"Iya iya ada apa Sya?!" Tanya Yasa dengan khawatir menatap Asay yang tengah menatapnya dengan mata sayu, yang setengah terbuka

"Jangan banyak bicara dulu ok, nanti kita bicara lagi di rumah sakit, kamu pasti kuat kan?" Lanjut Yasa dengan mata yang memerah menahan tangis.

Tangan Asya terjulur ke arah pipi Yasa mengusap mata Yasa, dengan senyum di balik masker oksigen. Ya sama menangkup tangan Asya menggenggam nya dia tempelkan di pipinya,

"Ma. . Mau ber. . Janji?" Tanya Asya dengan kesusahan

"Kamu diem aja ok, kita sebentar lagi Samapi di rumah sakit, kamu pasti baik-baik saja, kamu kuatkan sayang?" Kata Yasa mengusap pipi Asya dengan air mata yang tak bisa dia tahan lagi.

Asya menggeleng dengan senyum yang masih terpantri di wajahnya

"Kata. . Kan. . Ka. . K. . Yas. . Ma. . Mau. . Nunggu... Ak. . Ku. . sampai. . Ka. .kapanpun"

"Iya kakak pasti tunggu kamu sampai kapan pun, sekarang kamu diem ya"

"Janji?"

"Janji"

"Terimakasih"

"Sya! Asya! Sayang! Asya" panggil Yasa saat Asya tiba-tiba memejamkan mata.

"Apa yang terjadi?!" Tanya Yasa ke dokter di hadapannya

"Nona mengalami serangan jantung, cepatlah" jawab Dokter berusaha tenang, dan menginstruksi sopir di depan untuk melajukan mobil lebih cepat lagi.

Flashback off

"Aku akan menunggumu sampai kapanpun, aku janji" gumam Yasa penuh tekat, dia yakin Asya bakal sembuh karena Asya menyuruhnya berjanji seperti itu

Ceklek

Pintu di buka dari dalam menampilkan dokter keluar dari sana.

"Bagaimana kondisi anak saya?!!" Todong Alex langsung tak memberi dokter tersebut jalan.

Yasa langsung berdiri di samping Alex dengan harap-harap cemas.

Dokter tersebut hanya diam tidak bisa menjawab

Asya (REVISI✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang