10• Taman Baru

29.4K 1.3K 8
                                    

Pulang dari sekolah Asya meminta papa nya untuk ke kantor, karena dia tidak tega melihat papa nya yang kesusahan menghenndel pekerjaannya.

Dia tidak mau jika papanya kesusahan dan membuatnya kelelahan, Asya sangat sayang terhadap papanya karena Alex merupakan keluarga yang dia punya satu-satunya.

Alex dan Asya hidup berdua sedari Asya kecil, orang tua Alex alias kakek nenek Asya sudah menginggal sejak Alex remaja sedangkan orang tua mama nya, dia tak mengetahui apa kah dia memiliki kakek nenek dari mama nya.

"Sya jadi lo anak dari ketua yayasan, pak Alextio Fellix yang merupan CEO dari Fellix Company?" Tanya Keke saat sampai di dalam cafe

Asya memang sedang jalan bersama teman barunya yang tak lain muridnya sendiri, si Keke, Mila, Ryry, Reya, dan Yana

"Iy kak, kenapa?" Tanya Asya

"Ya enggak kita kaget aja kalo lo anak dari ketua yayasan. Apa lo gk takut temenan sama kita? Kan bisa aja kita cuman manfaatin lo aja" kata Ryry yang di setujui oleh sahabatnya yang lain

"Asya gk takut kak, soalnya Asya seneng banget punya temen baru dari kecil Asya itu di dalam rumah besar gak keluar sama sekali, Asya itu dulu punya penyakit aneh jadi gk bisa keluar rumah selama 7th, dan setelah di nyatakan sembuh Asya gk bisa bermain seperti anak lainnya, Asya harus belajar keras untuk ikut kelas akselerasi dan yang lainnya. . Jadi Asya itu gk takut kalo misalnya kalian cuman manfaatin Asya doang. .karena Asya tau kalian itu bukan tipe orang berteman karena materi" jawab Asya panjang.

Reya dkk hanya memandang Asya kasihan mereka tak menyangka anak dari pengusaha sukses yang bergelimang harta sepertinya mempunyai masa kecil yang menyedihkan terkurung di dalam Mansion mewah.

"Apa-apa an si pandangan kalian ini, jangan pandang gue dengan pandangan menyedihkan seperti itu, Asya gk suka" kata Asya membuat mereka merasa bersalah.

"Udah ayo makan" putus Mila

"Mau pada pesen apa?" Tanya Mila

"Samain aja gimana? Tapi kalo buat minumanya untuk Asya jangan jus jeruk, Asya gk suka" kata Asya yang di setujui oleh yang lainnya

Sembari menunggu pesanan datang mereka mengobrol menanyakan masa kecil mereka masing-masing, bagaimana mereka bisa berteman, bagaimana mereka bisa di satukan dalam kelas yang sama, dan hal konyol apa yang pernah mereka lakukan

".....waktu itu kan Bagas lagi ulang tahun nah kita sepakat tu buat kejutan buatnya kita taruh jebakan di atas pintu, yang isinya telur di campur terigu, kopi, dan yang buat nyampurinnya itu air cucian dari warung makan depan sekolah. . Kan Gradya yang jadi penjaga pintunya buat ngawasin Bagas datang apa belom nah Gradya ngasih kode kalo Bagas jalan ke arah kelas, Yasa yang tugasnya narik ember dia tarik tuh dan ternyata salah sasaran bukan Bagas yang kena tapi Kepala sekolah... hihihihi gue kalo inget ekspresi kepala sekolah gue pingin ngakak pokoknya hihihi. . Hahahaha" cerita Yana sambil ngakak

"Iya apa lagi setelahnya Yasa yang kena hukum karena dia yang buat ide itu. . Hahahaha" kata Mila

Asya hanya tersenyum melihat teman barunya ini tertawa mengingat pristiwa konyol yang mereka lakukan.

"Selamat menikmati" kata pelayan yang mengatar makanan ke meja mereka

Mereka menikmati makanan mereka dengan penuh canda tawa dan itu membuat Asya senang bukan main karena dia bisa mengobrol bersama teman-temannya dan itu merupakan salah satu hal yang di inginkan Asya.

Mereka menghabiskan waktu bersama hingga sore hari .

"ASYA PULANG!!!" Teriak Asya saat memasuki rumahnya membuat pelayan yang ada di mansionnya kaget bukan main.

"Nona kebiasaan deh" tegur bi ida

"Hehehe maaf bi" Asya hanya menunjukan gigi rapihnya

"Papa udah pulang bi?" Tanya Asya

"Belum non" jawab Bi Ida

Asya hanya mengaguk dan langsung pergi ke kamarnya membersihkan diri.

Asya menatap baju yang dia pakai untuk beraksi, dia sudah lama tidak memakainya untuk beraksi.

Bahkan BG sudah lama tidak menunjukan muka mereka.

Sebuah lampu muncul di kepala cantik Asya.

"Ayo kita buat permainan" gumam Asya dengan senyum yang memiliki banyak makna di dalamnya

Asya menghubungi Janes untuk ijin ke papa nya bahwa dia akan melakukan sesuatau yang membuatnya senang.

Di markas BG yang berada di tengah hutan lebat di pulau yang belum terdata pada negara.

Tim Lord sibuk menyiapakan perlengkapan yang akan mereka bawa untuk menjalankan aksi mereka bersama Leader mereka.

Mereka sungguh tidak menyangka bahwa mereka akan terpilih menjadi patner dari leader mereka saat ini.

"Mau jalanin misi apa si?" Tanya Agus

"Gk tau siapin aja yang di perintahkan" jawab Jafar

"Tapi kenapa harus bawa raket nyamuk segala?" Tanya Tono sambil memperlihatkan raket nyamuk yang ada di tangannya.

"Udah ikut in aja" jawab Yanto yang sibuk memasukan perlengkapan wanita seperti make up, pensil alis, lipstik, ayeshadow, ayeliner, dan kawan-kawan.

Dia bahkan bertanya-tanya untuk apa semua ini apakah leadernya ini akan make up sesudah menjalankan misi?

"Sudah siap?!" Tanya Yanto yang di jawab anggukan oleh rekannya

"Hallo hallo hay gue gabung nih, di perintahkan oleh Boss Leader kita" kata seseorang di tengah-tengah pintu yang memiliki nama samaran Joko.

"Ya udah ayo kita tunggu di halaman" kata Agus dan berjalan menuju halaman belakang bersama rekan yang lainnya.


Bersambung…

By: Bryanabyan

Asya (REVISI✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang