21• Maaf

24.2K 1.1K 9
                                    

Alex melamun di ruang kerja dengan menatap foto istrinya, di sini dia akan mengadu segalanya kepada istrinya semua yang dia alami.

"Hy Sayang, Asya marah lagi kepadaku"

"Aku bingung harus bagaimana? Kau tau dia sangat manja dan cerewet hingga membuat harus rutin periksa telinga di THT . Tapi aku sangat menyayangi putri kita dia sangat manja kepadaku dan juga dia akan sangat over protective jika ada wanita yang mendekatiku, jadi kau jangan cemburu ya, Sayang ada Asya yang selalu mengawasi ku"

"Bahkan aku harus mengganti sekertaris dalam satu minggu sekali, kau tau dia marah kepadaku karena karyawan ku banyak yang berpakaian terbuka. . Aku harus bagaimana untuk membujuknya memaafkan ku?"

"Kau ingat dulu kau juga akan sangat over protective kepadaku jika ada yang mendekati ku waktu SMA, bahkan hingga menjadi pasangan suami istri pun kamu masih sangat over protective kepadaku. Dan membuat ku risih dan memilih mencari yang lain,bahkan aku sangat marah saat kita di jodohkan aku menolakmu mentah-mentah tapi kau tetap mengejar ku tanpa menyerah, hingga sekarang aku bertanya-tanya kemana saja aku selama ini hingga tak menyadari bahwa ada seseorang yang menantiku hingga ajal menjemput nya. . Bahkan saat aku ingin menghentikan penantian mu kau terlebih dahulu meninggalkan ku, apa kau sudah tak tahan dengan sifat kasar dan dingin ku, mungkin jika orang lain yang ada di posisimu mereka akan kabur saat pernikahan tapi kau tetap ada di sana berdiri dengan senyum mengembang bahkan kau tau jika kamu tidak akan bahagia bersama ku, tapi kau tetap tersenyum penuh kebahagiaan yang sangat indah namun bodohnya aku lebih memilih menghampiri wanita lain dari pada istriku sendiri. "

"Sayang kau tau aku ingin sekali memakan masakan mu aku hanya bisa mendengar dari teman-teman ku yang memuji jika masakkanmu sangatlah enak, tapi tangan ini dengan kejam membuang masakanmu setiap kau masak. . aku ingin sekali memotong tangan ini yang telah menyakitimu secara fisik dan batin. . Kenapa kamu begitu berani menjadi tempat peluru itu bersarang. ."

Alex berbicara kepada foto istrinya menuangkan semua keluh kesahnya.

"Papa, Papa di dalam" panggil Asya dari luar

Alex  yang mendengar bahwa Asya mencarinya langsung berjalan ke arah pintu.

"Iya ada apa La" Tanya Papanya

"Kepala Ola sakit" keluh Asya dengan memegang kepalanya.

"Ayo kita ke rumah sakit sekarang" Alex langsung panik

"Ola gak mau ke rumah sakit" tolak Asya

"Ya udah papa panggil dokter dulu, kamu di kamar aja kalo butuh apa-apa panggil papa. .Ok" putus Alex Asya mengangguk dan berjalan ke arah kamarnya.

Alex segera memanggil dokter keluarga dan menyuruh nya untuk segera datang.

Dia tidak ingin apa yang dia pikirkan terjadi, dia tidak ingin membuat putrinya terkurung di sangkar emas lagi.

Alex ingin melihat Asya bahagia di dunia luar, apa pun dia lakukan untuk putrinya aslakan jangan lagi membuat putrinya terkurung dalam sangkar emas lagi.

Tidak butuh waktu lama dokter telah sampai di kediaman Fellix dan langsung memeriksa nona Fellix.

"Apa yang terjadi?" Tanya Alex saat dokter selesai memeriksa Asya.

"Hanya kelelahan saja mr.Fellix, setelah istirahat penuh Miss Fellix akan kembali sehat, Mr." Jawab Dokter

Alex menghela nafas lega mendengar jawaban dokter.

Setelah mengantar Dokter keluar Alex kembali masuk ke dalam kamar Asya, dia mengelus surai Asya dengan sayang.

"Maafin papa yang gak bisa jaga kamu hingga kamu kelelahan" ucap Alex

Asya tengah tertidur setelah di beri obat.

Yayas dia tengah bermain dengan Bi Ida di taman belakang, dia tak bisa tertidur di samping Asya yang suhu badannya panas.


"Papa janji setelah ini gak akan membiarkan kamu kelelahan lagi!" Kata Alex

Dia langsung menelpon james menyuruhnya menyiapkan 10 bodyguard untuk mengawal Asya

Skip>

Asya dan Yayas telah siap dengan baju rapi untuk pergi ke sekolah, mereka berdua turun dengan ceria.

Asya telah sembuh dan memutuskan untuk pergi mengajar di sekolah walaupun Alex melarangnya, namun siapa yang bisa menghalangi Asya dia mengancam Alex dengan tidak memaafkan nya dan akan berhenti bicara kepada Alex dan tentu Alex tak akan membiarkan itu terjadi, dengan berat hati akhirnya Alex mengijinkan.

"Pagi papanya OLa" sapa Asya di meja makan

"Padi om" sapa Yayas

"Pagi sayangnya papa, pagi juga kecil" balas Alex dengan senyum

Mereka sarapan dengan celotehan Yayas yang membuat mereka tak berhenti tertawa akibat pelawalan kalimat yang di lontarkan Yayas, berbeda dengan kemarin kali ini Yayas sudah mulai banyak bicara dengan mereka.

"Ya udah Asya berangkat dulu, pa" pamit Asya menarik tangan Yayas

Mereka berdua melangkah ke arah pintu, Alex yang ada di meja makan bersiap-siap menutup telinganya dengan kapas.

"PAPA!!!!!!!" teriak Asya dengan melengking, bukan cermin yang retak atau pecah melainkan Vas bunga di atas meja yang hancur berantakan.

"APA YANG PAPA LAKUIN!!! KENAPA ADA BODYGUARD YANG MENGAWAL OLA!!!!" Kata Asya dengan teriak membuat Yayas berlari menjauhi Asya.

Alex yang menyumpal telinganya dengan kapas tak mendengar apa yang Asya ucapkan dan melanjutkan sarapannya.

Asya naik pitam karena Alex tak menggubris ucapannya.

Asya berjalan ke arah Alex dengan marah.

Alex yang akan menyuapkan sendok yang penuh makanan ke dalam mulutnya kaget karena tiba-tiba sendok nya bukan masuk ke dalam mulutnya malah masuk ke dalam mulut Asya.

"Pua. . Pa Ito. . Ngu pain. . puakek. . Nguaxih Oya bodyguuud!" Asya berbicara dengan mulut penuh membuat nasih yang ada di mulutnya muncrat-muncrat ke wajah Alex.

Alex tak mendengar apa yang di ucapkan Asya.

"PAPA! kenapa diem aja si! Papa gak ke sambet kan!? Papa kenapa pakek nyuruh bodyguard buat ngawal Ola si!! Papa gak tau apa Ola itu gak nyaman! Papa jahat tau gk! Ini sama aja papa ngurung Ola!! Ini gak adil! Ola akan lapor ke HAM karena papa gak ngasih hak Ola!!" Cerocos Asya dengan terengah-engah

Alex hanya bengong tak mengerti apa yang di ucapkan oleh putrinya ini.

"Kamu ngomong apa, La?" Tanya Alex sambil membuka tutup telinganya.

Asya melongo hingga mulut bawahnya menyentuh lantai, melihat papanya yang tidak mendengar kannya hingga mulutnya berbusa


"PAPAAAAAAAA!!"




Bersambung...



By: Bryanabyan

Asya (REVISI✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang