"INI SIAPA YANG NARUH COKLAT DI MEJA ASYA!!! MAU BUAT ASYA GEMUK APA GIMANA!!" Pekik Asya saat sampai di meja gurunya
Meja gurunya penuh dengan coklat dan bunga mawar merah yang begitu banyak dan jangan lupakan surat-surat yang menempel.
"Sya!! Bisa gak sih gak usah tereak!" Ketus Yasa dengan tajam
Asya tak menjawab dan mulai menyingkirkan cokelat-cokelat tersebut dan memasukannya ke karung goni yang berada di meja guru olahraga.
2 karung goni penuh coklat yang ada di mejanya tadi.
Bruk
Suara kardus di taruh di atas meja dengan keras, yang di lakukan oleh Yasa.
"Jangan di taruh keras-keras kak nanti isinya rusak gimana? Kakak mau ganti! Awas kalo isinya sampe rusak! Tunggu hukuman dari Asya!!" Ucap Asya dengan tajam tapi Yasa hanya menatapnya datar dan langsung pergi ke kelasnya.
Asya membuka kardus yang dia minta bawakan oleh Yasa.
2 buah batu giok berwarna hijau Jamrud dengan bentuk unik yang memiliki harga miliyaran dolar.
"Untung gak rusak" gumam Asya melihat batu yang dia bawa
"Pagi Sya! Tumben udah berangkat?" Sapa Bu lili
"Pagi juga Bu. Iya tadi bangun ke pagian gak tau mau apa jadi Asya berangkat sekolah aja!" Jawab Asya merapihi kardus.
"Oo gitu. . Ini Yayas gak ikut?" Tanya Bu lili
"Gak mau buk mungkin kecapean kemarin habis nangkap ikan koi sama anak kelas XII MIPA 1" jawab Asya
"Oh jadi kemarin Yayas juga ikut ngubek-ubek kolam ikan hias dan terus bakar-bakar juga sama anak kelas XII MIPA 1?" Ucap Bu lili
Asya hanya mengangguk dan duduk di kursinya.
"Permisi Bu selamat pagi! Ini saya mengatakan laporan nama-nama siswa dan siswi yang akan mengikuti pentas dua Minggu lagi" kata Raka yang tiba-tiba datang.
"Pagi ka. . Makasih ya" jawab Bu lili
Asya yang melihat ketua OSIS itu hanya menatap sinis dan mulai menyusun soal-soal yang akan dia ujian nanti.
"Kak ke ruang guru bantuin Asya" kata Asya menelpon orang untuk ke ruang guru.
Sedangkan orang di sebrang sana hanya menghela nafas dia bingung dari mana si cerewet mendapatkan nomornya.
"Asya mau kemana?" Tanya Bu lili
"Mau ke kelas kakak, Asya Bu" jawab Asya
"Kak bantuin Asya bawa lagi" ucap Asya saat orang yang di mintanya datang.
Yasa kembali mengangkat kardus yang dia bawanya tadi mengikuti Asya.
"Ya udah Bu saya permisi" pamit Raka dan keluar kembali ke ruangan OSIS
Asya berjalan di ikuti oleh Yasa di belakangnya menuju kelas nya.
"Pagi!" Sapa Asya namun hanya suara jangkrik yang menyahut.
Kelas XII MIPA 1 masih kosong belum ada murid yang berangkat.
Bersambung....
By: Bryanabyan
KAMU SEDANG MEMBACA
Asya (REVISI✓)
AcakCover by @TristanSimanjuntak *Revisi berjalan✓ *Maaf atas ketidak nyamanan nya guys *Jadilah reader's yang mengerti Author *Mohon kerjasama nya Teman-teman 😊 _______________________________________ "Hidup dalam kegelapan mungkin mengerikan, tapi hi...