Happy reading 😊
√√√√√√√
"Ayo masuk kak!" Ajak Asya menarik tangan Yasa untuk masuk ke kediaman nya.
Yasa hanya pasrah di tarik sana-sini oleh Asya, toh jika dia menolak pasti Asya akan tetap memaksanya.
"Kakak duduk dulu Asya mau ganti baju" ucap Asya meninggalkan Yasa di ruang tamu sendiri.
Tak lama bi Ida datang mengantar kan makanan untuk Yasa
"Silahkan di makan den" ucap Bi Ida yang di balas anggukan dan senyum tipis
Ting tong
Bel pintu berbunyi membuat Bi Ida undur diri untuk membukakan pintu.
"Siapa dia bi?" Tanya Keina, yang baru masuk dan melihat pria membelakangi nya.
"Dia tunangan nya non Asya, namanya den Yasa non" jawab Bi Ida
Keina mengangguk dan berjalan menuju kamar tamu di lantai dua, tepat di tengah tangga dia berpapasan dengan Asya yang telah rapi, keina melemparkan senyum manis saat Asya di depannya, yang di balas senyum oleh Asya.
"Kak ayo pergi!" Ucap Asya semangat
"Kakak capek Sayang" kata Yasa menggunakan kata 'sayang' yang membuat pipi Asya bersemu merah
"Ih! Kakak! Ya udah ayo ke taman belakang aja kalo gitu!" Ujar Asya sambil menutupi wajahnya yang memerah.
Yasa hanya bisa tersenyum dan menarik tangan Asya menuju taman belakang seperti yang di inginkan Asya.
"Udah maafin om Alex?" Tanya Yasa
"Udah" jawab Asya dengan sedikit ketus.
"Kenapa lagi? Hemm. . Jangan ketus-ketus nanti ilang lagi cantiknya" tanya Yasa di akhiri godaan yang membuat Asya mendengus sebal
"Kalo Asya gak cantik lagi kakak gak mau gitu! Iya!" Tuduh Asya dengan tajam dan muka memerah yang terlihat menggemaskan di mata Yasa
"Ya enggak dong kan kakak cuman cinta sama kamu. .gak ada yang lain" jawab Yasa.
"Bener?" Tanya Asya
"Iya benar?" Jawab Yasa
"Oh ya tadi siapa yang di tangga?" Tanya Asya
"Anaknya sekertaris papa" jawab Asya
"Kok disini?"
"Aku menyuruh mereka tinggal disini, hingga terbukti sekertaris papa hamil" jawab Asya
Yasa hanya mengangguk dan menuntun Asya untuk bersandar di dada bidangnya
"Kalau memang benar sekertaris om Alex hamil gimana? Apa yang kamu akan lakukan? Apa kamu akan menyuruhnya menggugurkan kandungan nya? Atau kamu akan menyuruh om Alex bertanggung-jawab?" Tanya Yasa berturut-turut membuat Asya terdiam memikirkan apa yang akan dia lakukan.
'benar apa yang akan aku lakukan jika dia hamil, aku tak mungkin menyuruhnya mengugurkan kandungan nya, tapi aku juga tak rela jika papa harus menikahinya aku tak ingin berbagi' - batin Asya
Yasa mengerti apa yang di pikirkan oleh Asya, dia menarik Asya lebih dalam ke dalam pelukannya menyalurkan ketenangan di dalamnya.
Skip>
Yasa melajukan mobilnya menurut rumah nya, setelah pulang dari rumah Asya
Setiba di depan rumahnya dia melihat mobil yang tak asing baginya terparkir di depan rumahnya dengan tiga orang berdiri di teras rumahnya menunggu kepulangan nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Asya (REVISI✓)
RandomCover by @TristanSimanjuntak *Revisi berjalan✓ *Maaf atas ketidak nyamanan nya guys *Jadilah reader's yang mengerti Author *Mohon kerjasama nya Teman-teman 😊 _______________________________________ "Hidup dalam kegelapan mungkin mengerikan, tapi hi...