43• Dibalik topeng

19.5K 1.1K 153
                                    

"Hy! Sayang. . Apa kabar? Kamu tau aku menemukan seseorang yang dapat menjadi mama bagi OLa. .seperti yang kamu katakan dulu, sayang. .apakah pilihanku kali ini sudah tepat, sayang. . Aku takut jika aku salah langkah dan malah menyakiti OLa. . Tapi aku sangat bahagia karena OLa akan memiliki adik.. Sayang kamu tak akan cemburu bukan? Kamu akan selalu di dalam hatiku untuk selamanya. . Kamu memiliki tempat yang spesial di hati aku. . Jadi kamu tak usah khawatir jika ada wanita lain di sini, karena kamu akan selalu di tempat yang paling spesial disini. . " Alex melakukan rutinitas nya setiap hari, mengobrol dengan foto mama nya Asya.

Namun obrolan nya harus terhenti saat mendengar suara Ribut-ribut di lantai bawah

Alex berjalan turun ke bawah hingga berhenti mendengar ucapan Asya

"Jangan pernah panggil saya dengan nama itu lagi! Anda tak memiliki hak untuk itu! Camkan itu!!" Kata Asya dengan nada tak suka dan tajam.

Alex yang mendengar ucapan Asya dia sangat geram kepada putrinya, dia tak pernah mengajarkan asay bersikap tidak sopan seperti itu, hingga tanpa sadar dia membentak Asya

"OLA!! APA PAPA! MENGAJAR KAN MU BERSIKAP SEPERTI ITU!!" bentak Alex dari arah tangga.

Pertama kalinya Alex membentak Asya dengan suara yang begitu keras.

Asya menatap Alex dengan pandangan kecewa, Alex menyadari kesalahannya dengan membentak Asya.

"O. . Ola papa gak bermaksud mem...."

"CUKUP!! PAPA BERUBAH!! ANDA BUKAN PAPA SAYA!! PAPA SAYA TIDAK AKAN MENYAKITI SAYA!!! JANGAN MENDEKAT KE PADAKU!!" Teriak Asya memotong ucapan Alex dan berlari menuju lift menuju kamarnya.

Alex merutuki perbuatannya tadi, dia menyakiti hati Asya untuk pertama kalinya.

Asya menangis sejadi-jadinya di kamarnya, dia tak menyangka Alex bakal membentaknya seperti itu.

Tok tok tok

"OLa maafin papa. . Papa gak bermaksud membentak kamu sayang" kata Alex dari balik pintu berusaha membujuk Asya, namun sayang seribu sayang Asya tak akan membukakan pintu hingga Alex menyerah dan berlalu menuju kamarnya yang ada di lantai dua, meninggalkan lantai tiga yang mana isinya milik Asya semua.


Pukul 22.17 Asya merasa kering tenggorokan nya karena menangis dari tadi, dia memutuskan untuk turun ke dapur mengambil minum.

"Apa yang akan kita lakukan sekarang ma?" Sebuah suara menghentikan langkah Asya di saat dia melewati ruang tamu di lantai dua.

Asya berjalan mendekati sumber suara dan berhenti di balik pintu yang sedikit terbuka.

"Kita hanya harus menunggu dia di usir dari rumah ini, baru kita bisa hidup dengan tenang tanpa ada Setan seperti dia." Jawab Afa

Asya terdiam memahami maksud mereka berdua hingga dia paham bahwa mereka datang kesini untuk rencana buruk

"Lalu bagaimana kandungan mama?" Tanya Keina menatap perut ibunya itu.

"Kandungan? Siapa yang mengandung? Jangan ngaco kamu mama gak hamil"

"Lalu waktu itu? Saat mama tiba-tiba pingsan saat om Alex mau nolong Asya?"

"Itu hanya pura-pura untuk Alex agar dia tak menolong anaknya itu. . Mama ingin menciptakan jarak di antara mereka dan mungkin usaha mama mulai berhasil"

"Wow!! Mama emang yang terbaik!"

Asya tak menyangka mereka berdua pandai bermain peran di depan Alex mereka akan menjadi wanita pendiam dan sopan, tapi ternyata ada topeng di baliknya.

Asya (REVISI✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang