Asya berjalan dengan lunglai keluar dari ruangan seorang Dokter.
"Kenapa?" Lirih Asya entah kepada siapa.
Asya berjalan seperti orang tak punya tujuan dia terus berjalan dengan mata lurus kedepan dengan tatapan kosong.
Tak peduli menabrak orang-orang yang tengah lalu lalang di dalam rumah sakit.
Pikirannya melayang ke pada pembicaraan dengan Dokter pribadinya beberapa menit lalu.
Flashback on
"Jadi?" Tanya Asya turun dari ranjang pasien mengikuti Dokter muda bernama Arkan,
Dokter Arkan diam dalam benaknya dia sungguh tak tega saat harus mengatakan semuanya, namun dia harus menepati sumpahnya saat menjadi dokter, mengatakan yang sejujur-jujurnya kepada yang bersangkutan.
"Apa yang terjadi? Kenapa saya selalu merasakan sakit pada dada? Dan yang terakhir kali tidak senyeri hari ini? Ada apa sebenarnya?!" Tanya Asya tak sabaran dia sangat menunggu hasil akhir dari pemeriksaan yang dia lakukan tadi.
"Bukankah psoriasis yang saya derita tidak menyerang jantung? Tapi kenapa dada saya sering kali nyeri dan selalu berdetak tak beraturan kadang sangat cepat kadang sangat lambat, akhir-akhir ini juga saya sering merasa sangat lelah, dan jika saya telat makan saya akan merasa pusing dan di susul dengan detak jantung yang tak beraturan" lanjun Asya penuh dengan kebingungan.
Dokter Arkan menatap Asya dengan tatapan sendu, hingga akhirnya dia menarik nafas panjang dan menghembuskan nya kembali.
"Sebelumnya saya turut prihatin. . Memang benar apa yang anda katakan nona Psoriasis tidak menyerang jantung, namun yang anda alami akhir-akhir ini merupakan Aritmia Jantung anda pasti tau apa itu Aritmia jantung bukan? Dan anda juga mengalami Alzheimer's masih di stadium awal namun Alzheimer's sangat cepat menyerang hati anda dan lama-kelamaan anda akan mulai ke hilang memori ingatan Anda secara acak hing......"
"Cukup!! Saya cukup tau apa yang akan anda jelaskan! Jangan jelaskan apapun lagi kepada saya!!" Potong Asya tegas tak mampu menerima perkataan dokter selanjutnya, dia cukup tau apa itu Aritmia jantung dan Alzheimer's. Dua penyakit berbahaya atau mungkin sangat berbahaya dan Alzheimer's penyakit yang masih menjadi misteri di dunia kedokteran, penyakit yang tidak dapat di sembuhkan, belum lagi Psoriasis yang dia derita sejak kecil.
"Saya menyarankan agar anda melakukan terapi nona, dengan terapi anda bisa mencegah penyakit yang anda derita nona, dan jika anda setuju saya menyarankan anda untuk terapi di salah satu rumah sakit terbesar di Seoul Korea Selatan di sana akan lebih mudah melakukan terapi dengan peralatan medis modern nona" ucap Dokter Arkan, penuh harap jujur di dalam hatinya dia berharap agar Asya mau melakukan terapi karena sangat di sayangkan gadis dengan kecerdasan dan segalanya yang Asya punya harus menyerah dengan penyakit yang di deritanya.
Asya terdiam tak menjawab apapun, dalam benaknya dia berkata
'apa untungnya aku melakukan terapi toh aku akan mati dengan perlahan'"Jangan katakan pada siapapun tentang penyakit saya ini, termasuk dengan papa saya! Saya mohon" ucap Asya tegas namun lirih di akhir
Arakan terdiam dan mengangguk menyetujui ucapan Asya.
Flashback off
Asya berhenti di UGD dimana Alex dan Keina berada di sana menunggu dokter keluar dari ruangan yang di tatap oleh Alex.
Asya menatap Alex dengan tatapan penuh kesedihan
'apa papa tak ingin mengetahui keadaan ku?'- tanya Asya dalam hati.
KAMU SEDANG MEMBACA
Asya (REVISI✓)
AcakCover by @TristanSimanjuntak *Revisi berjalan✓ *Maaf atas ketidak nyamanan nya guys *Jadilah reader's yang mengerti Author *Mohon kerjasama nya Teman-teman 😊 _______________________________________ "Hidup dalam kegelapan mungkin mengerikan, tapi hi...