"Gas,Yan,Rad,Dy" panggil Yasa saat tiba di pinggir kolam.
"Napa?" Sahut Sandy
"Ajakin main ikan ni bocah"
"Main apa?" Tanya Gradya
"Nangkap ikan"
"Dimana?" Tanya Lyan antusias
"Noh di kolam" jawab Yasa
"Ayok!!! Yayas main sama kakak yuk! Nangkap ikan abis itu di bakar!" Ajak Lyan antusias
Yayas mengangguk semangat dan berlari ke arah mereka berempat yang di sebrang kolam.
"Kalian berlima bantu mereka menangkap ikan dan jangan pernah memasang senyum pedofil kalian!! MENGERTI!!" Perintah Asya
Para Bodyguard hanya mengangguk patuh, mereka tak habis fikir jika mengawal nona Fellix akan semenyiksa ini. Tadi dia yang menyuruh mereka senyum namun sekarang dia juga yang melarang mereka senyum.
Mungkin jika ada kamera mereka sudah angkat tangan menyerah.
"Ayo" bisik Yasa
Asya hanya mengangguk dan mengikuti langkah Yasa yang membawanya ke belakang sekolah.
Bodyguard yang mengikuti Asya mulai curiga jika nona nya akan kabur, mereka mulai waspada.
Yasa mengajak Asya berbelok ke sebuah lorong yang memiliki banyak ruang.
Yasa langsung menarik Asya ke sebuah ruangan dengan cepat dan bersembunyi.
"Kemana mereka?!" Tanya salah satu Bodyguard yang tak melihat Asya
"Cari mereka!!" Perintah yang lain
Mereka mulai berpencar mencari Asya.
Mereka mulai memasuki ruangan demi ruangan namun nihil mereka tak menemukan Asya.
Sedangkan yang di cari tengah tertawa melihat bodyguard nya kelimpungan mencari nya.
"Hahahahaa makasih kak" kata Asya dengan tertawa
Yasa hanya tersenyum dan mengangguk.
"Mau kemana?" Tanya Asya saat Yasa berdiri
"Katanya mau jalan-jalan" jawab Yasa dengan senyum
"Tapi kan di luar pintu masih ada bodyguard" kata Asya
"Siapa bilang kita akan lewat pintu" jawab Yasa
Asya hanya menaikkan alis sebelah, Yasa menunjuk jendela yang terbuka. Asya yang mengerti maksud Yasa mengangguk setuju.
Yasa keluar terlebih dahulu keluar lalu membantu Asya keluar.
Saat Asya akan berjalan Yasa menarik tangan Asya hingga membuat Asya jatuh terduduk.
"AP......."
Belum sempat Asya bertanya Yasa sudah membungkam mulutnya dengan tangan dan menundukkan kepala bersembunyi dari 2 Bodyguard yang menjaganya tadi.
"Kemana sebenarnya mereka?!" Tanya si A
"Jangan sampai kita kehilangan jejak! Kau tau bukan kita harus bisa menculiknya sepulang dari sekolah!" Kata si B
Asya tak menyangka jika bodyguard yang menjaganya merupakan orang suruhan untuk menculiknya.
"Ayo kita beritahu yang lain!! Kita harus menemukannya cepat! Jika masih ingin hidup!" Kata si A
Mereka berdua berjalan pergi meninggalkan semak-semak yang menjadi tempat persembunyian Asya dan Yasa.
"Mau menculiku rupanya?" Gumam Asya santai
Yasa yang di sampingnya mengernyit bingung biasanya orang yang akan di culik pasti akan panik namun kenapa sekarang orang yang berada di depannya tenang seperti tidak ada masalah.
"Ayo kita jalan-jalan!" Ajak Asya tanpa memikirkan jika dirinya akan di culik.
Yasa hanya mengangguk dan menarik tangan Asya mengitari gedung hingga berhenti di tembok yang sering di pakai Yasa dan jelasnya untuk membolos.
Di samping tembok tumbuh pohon jambu yang dapat memudahkan mereka yang ingin membolos untuk memanjat, dan di balik tembok juga terdapat pohon mangga yang tumbuh besar.
Asya manjat terlebih dahulu dengan Yasa yang di bawahnya, untungnya Asya memakai celana bukan menggunakan rok jadi lebih memudahkan nya memanjat.
Bruk
Yasa melompat turun menyusul Asya yang telah menunggunya di bawah.
Saat mereka akan berjalan pergi, namun ada yang menghalangi mereka hingga membuat mereka berhenti.
Bersambung...
By: Bryanabyan
KAMU SEDANG MEMBACA
Asya (REVISI✓)
AléatoireCover by @TristanSimanjuntak *Revisi berjalan✓ *Maaf atas ketidak nyamanan nya guys *Jadilah reader's yang mengerti Author *Mohon kerjasama nya Teman-teman 😊 _______________________________________ "Hidup dalam kegelapan mungkin mengerikan, tapi hi...