35• Tunangan

23.3K 1.2K 21
                                    

Asya keluar dari kamar dan menuruni tangga menuju ruang makan.

"Pagi pa." sapa Asya saat sampai di ruang makan.

"Pagi Ola." balas Alex dengan senyum.

"Nanti malam ikut papa ke pesta kolega papa ya?"

"Gak ah! Ola ada janji nanti malam"

"Harus!! Gak pakek penolakan!!" tegas Alex

Asya hanya mengangguk lesu tanpa minat.

"Ya udah Ola berangkat dulu pa. .good bye Dad." pamit Asya setelah menghabiskan sarapannya.

Skip>

"Asya kita duluan ya, bye" ucap Mila dkk saat jemputan mereka telah sampai.

Asya tersenyum dan mengangguk kembali duduk di atas motornya, melihat siswa-siswi yang tengah berjalan keluar dari sekolah.

Bosen melihat orang berjalan Asya mengambil ponselnya dan memilih bermain game seperti piano.

"Yah! Yah! Yah! Kalah. .ish. kapan menang sih!. . Huh... Apus aja lah ni game!" gerutu Asya memaki-maki ponselnya.

"Lo nya aja yang bego! Cuman gituan aja gak bisa!" Seru orang yang berdiri di sampingnya.

"Astaga!! Ngapain di lo!! ngagetin aja tau gak?!!!" seru Asya dengan mengelus dadanya.

"Lo nya aja yang asik ngomelin Hp, punya salah enggak malah di omelin, kasian tuh HP. . Ngambek tar!" ucap Raka.

Raka yang membuat Asya kaget, dia berdiri di sana 15 menit yang lalu memperhatikan Asya yang tengah bermain game, tapi kalah terus.

"Bodo! Hp hp gue juga!" balas Asya ketus.

"Lo kenapa si selalu ketus dan judes kalo ngobrol sama gue? Gue punya salah apa si? Apa karena waktu itu gue halangi lo sama Yasa bolos?" tanya Raka.

Jujur memang Raka selalu bingung kenapa sikap Asya kepadanya selalu judes dan ketus.

"Bukan karena itu! Gue aja gak tau kenapa bisa ketus dan judes kalo ngobrol sama lo! Sepontan aja ni mulut kalo ngomong sama lo." jawab Asya.

"Dan sorry kalo misalnya omongan gue nyakitin hati elo." lanjut Asya merasa bersalah.

"Sans aja kali. . Teman?" ucap Raka menjulurkan tangannya.

"Teman!" balas Asya dengan senyum.

Yasa menghampiri mereka berdua lebih tepatnya Asya, menarik tangan Asya yang masih bertautan dengan tangan Raka dengan sedikit kasar.

"Eh!"

"Ayo pulang!" ucap Yasa dingin dan mengeluarkan motor Asya dari jajaran motor yang sedang terparkir.

Tanpa melihat orang yang berdiri di samping motor Asya.

"Naik!" perintah Yasa datar, Asya hanya menurut dan langsung naik.

Yasa langsung melajukan motornya saat Asya telah duduk dengan benar, tanpa membiarkan Asya pamit kepada Raka yang menatap mereka berdua.

Asya hanya diam saat Yasa mengambil arah yang berlawanan dengan arah pulang menuju kediamannya.

15 menit Yasa mengendarai motornya dan berhenti di sebuah mall besar.

"Kok kesini?" tanya Asya bingung

Yasa diam dan menarik tangan Asya untuk masuk ke dalam.

Asya memilih diam dan mengikuti langkah lebar Yasa, untungnya kaki nya lumayan panjang hingga tak sulit untuk menyamakan langkah Yasa.

Asya (REVISI✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang