seungmin berlari kearah gedung rumah sakit dengan keadaan kacau, memasuki sebuah ruangan di lantai 3 yang biasa dikunjunginya dengan tergesa.
"dokter hangyeom!" serunya tertahan saat seorang lelaki dengan jas putih keluar dari salah satu ruangan di lantai itu. dengan tergesa seungmin segera berlari kearahnya. "b—bagaimana keadaan jaehyuk?"
dokter hangyeom tersenyum kecil sembari menyuruh seungmin mengatur nafasnya yang berantakan karna berlari.
"tenanglah seungmin, ayo tarik nafasmu pelan-pelan." seungmin menuruti perintah si dokter, menarik nafas kemudian menghembuskannya, beberapa kali sampai akhirnya dia bisa bernafas dengan normal.
"bagaimana dengan jaehyuk?"
"dia sempat mengalami kejang tadi, tapi keadaannya sudah normal kembali."
"a—apa dia baik-baik saja?"
mata seungmin berkaca-kaca, sungguh dia sangat khawatir saat salah satu perawat menghubunginya perihal keadaan jaehyuk, membuatnya yang sebelumnya tengah menenangkan diri karna ulah si direktur, tanpa fikir panjang langsung pergi kesini.
"dia baik-baik saja, tapi—"
"tapi apa?" si manis yang terlampau khawatir itu langsung meraih tangan hangyeom. "ada apa dengan jaehyuk dokter?"
"kita bicarakan diruanganku karna ini masalah serius, ayo." seungmin menurut, mengikuti dokter hangyeom menuju ruangannya. lelaki manis itu duduk dengan gelisah, bersiap tentang kemungkinan yang akan dokter hangyeom katakan.
"jaehyuk memang anak yang kuat. tapi kecelakaan itu sudah merusak beberapa organ dalamnya. kami sudah berusaha memperbaikinya dengan obat-obatan dan penanganan medis terbaik, tapi itu berakibat pada ginjalnya." hangyeom bicara dengan hati-hati, menatap lekat raut wajah seungmin yang perlahan memucat. "dan kami harus mengoperasi ginjalnya secepat mungkin."
"a—apa? mengoperasi ginjalnya?"
"ya." hangyeom tersenyum sedih saat seungmin langsung membeku ditempat.
"apakah tidak ada cara lain?"
"jaehyuk berada di kondisi yang tidak lazim. dia koma dan tindakan apapun akan beresiko tinggi padanya, tapi jika tetap membiarkan ginjalnya dalam keadaan seperti itu, maka akan semakin beresiko lagi."
seungmin sudah ingin menangis, dengan bibir gemetar dia pun bertanya. "kira-kira..berapa untuk biayanya dok?"
hangyeom sebenarnya tidak tega untuk mengatakannya, tapi jaehyuk memang butuh tindakan cepat. "untuk prosedur operasi ginjal dan perawatan kemungkinan komplikasi lainnya, kau harus memiliki setidaknya..tiga ratus juta." hangyeom benar-benar tidak tega melihat seungmin, dokter itu segera menambahkan. "aku akan membantu setengah untuk biayanya jadi—"
"tidak perlu dokter." potong seungmin cepat.
hangyeom itu lelaki yang sangat baik, semenjak jaehyuk masuk kerumah sakit ini, lelaki itu sudah sangat banyak membantu dan seungmin tidak ingin merepotkan lelaki itu lebih banyak lagi.
"lakukan operasi itu dok, apapun agar jaehyuk selamat. dan aku..aku akan membawa uang itu segera." gumamnya penuh tekad, kemudian meminta izin pergi dari ruangan hangyeom dengan kepala yang begitu pening.
tiga ratus juta bukan uang yang sedikit, dan darimana seungmin mendapatkan uang sebanyak itu dalam waktu yang singkat?
dengan langkah terseok, lelaki manis itu berjalan meninggalkan rumah sakit, mengabaikan gerimis yang mulai turun. saat ini yang ada difikirannya hanya satu, darimana dia harus mendapatkan uang dengan cepat?

KAMU SEDANG MEMBACA
𝐀 𝐏𝐢𝐞𝐜𝐞 𝐨𝐟 𝐭𝐡𝐞 𝐌𝐨𝐨𝐧✓
Fanfiction┊⁀➷ [𝐜𝐨𝐦𝐩𝐥𝐞𝐭𝐞𝐝] ❝berawal dari sebuah hubungan mutualisme, dan berakhir dengan perasaan ingin memiliki. christoper bang, rela melakukan segalanya, bahkan hal licik ...