seungmin gemetar, selain karna sebagian tubuhnya yang basah akibat hujan, juga karna chris yang tengah menggandengnya memasuki salah satu hotel berbintang. si manis itu hanya mengunci mulut, menurut saat lelaki yang lebih tua menariknya menaiki lift menuju kamar yang sudah dipesan.
takut-takut seungmin mengintip ekspresi chris yang terlihat dingin dan tidak tertebak. dia baru saja menjual diri pada direktur ini, dan tentu saja alasan dia dibawa kesini adalah untuk dicicipi seperti yang lelaki itu katakan tadi.
ah, memikirkannya saja sudah membuat seungmin takut, ini adalah pengalaman pertamanya dan seungmin tidak tahu apa yang akan terjadi padanya. lagipula siapa yang bisa menebak bagaimana saat chris ada diatas ranjang?
tling!
lift terbuka di lantai dua puluh, masih dengan tangan yang digenggam erat seolah takut seungmin lari, chris membuka pintu kamar dan menguncinya setelah membawa seungmin masuk.
baik seungmin, kau sudah terjebak..hanya berdua dengan chris disini.
seungmin yang menunduk tersentak saat tubuhnya ditarik mendekat, kepalanya mendongak dan dia bisa melihat kabut tipis di mata lelaki yang lebih tua. si manis itu menutup mata saat chris lagi-lagi menciumnya tanpa bosan diikuti remasan kasar di pinggulnya, apakah chris akan melakukan itu sekarang?
ciuman mereka bertambah intens dan seungmin sudah sangat pasrah apabila chris akan melakukannya, tapi tubuhnya kemudian dilepaskan setelah lelaki itu puas membuat bibirnya semakin membengkak.
"pergilah madi, setelahnya kita akan makan malam dahulu." seungmin mengerjap mendengarnya, chris memintanya pergi mandi?
"aku tidak ingin kau tiba-tiba pingsan saat kita bercinta nanti."
wajah seungmin semakin memerah, kemudian berlari menuju kamar mandi dan menguncinya dari dalam. jantungnya berdetak kencang diikuti tubuhnya yang jatuh melorot ke lantai.
apakah dia sudah mengambil keputusan yang benar dengan menjual diri pada direkturnya?
"tidak seungmin, kau harus melakukannya demi jaehyuk!" si manis itu mengacak rambutnya, menyemangati diri sendiri sembari mengingat bahwa semua ini dia lakukan demi jaehyuk.
menggeleng berusaha tidak menyesali keputusannya, seungmin segera membersihkan diri, tidak lupa keramas dan menggunakan bathrobe yang sudah disediakan disana. masalahnya dia tidak memiliki baju ganti, jadi mau tak mau seungmin harus memakainya.
ragu-ragu, seungmin keluar dari kamar mandi dan menemukan chris yang duduk di sofa dengan beberapa makanan di atas meja.
"tu—tuan bang." yang dipanggil melirik dan menelisik penampilan seungmin dari atas kebawah.
"kemarilah." ucap lelaki itu kemudian kembali fokus pada tabletnya. "kau harus makan."
pelan, seungmin mendekat dan duduk didepan si direktur yang langsung meletakkan tabletnya dan fokus pada makanan. keduanya makan dalam diam hingga akhirnya seungmin meletakkan sendoknya.
"kenapa? makanannya tidak enak?" tanya chris saat melihat mangkuk sup seungmin yang masih setengah.
seungmin menggeleng. "aku sudah kenyang." padahal sebenarnya lelaki manis itu tidak bisa menikmati makanannya karna terlalu sibuk memikirkan apa yang akan terjadi padanya nanti.
"oh.."
chris hanya mengiyakan, melanjutkan makan sebelum pergi untuk mandi setelah sebelumnya menelfon petugas hotel untuk membereskan sisa makanan mereka.
sepuluh menit sudah berlalu semenjak petugas hotel yang membereskan sisa makan malam mereka pergi, saat ini seungmin sedang duduk sembari menikmati secangkir coklat hangatnya, menunggu chris yang entah kapan akan menyelesaikan mandinya.

KAMU SEDANG MEMBACA
𝐀 𝐏𝐢𝐞𝐜𝐞 𝐨𝐟 𝐭𝐡𝐞 𝐌𝐨𝐨𝐧✓
Fanfiction┊⁀➷ [𝐜𝐨𝐦𝐩𝐥𝐞𝐭𝐞𝐝] ❝berawal dari sebuah hubungan mutualisme, dan berakhir dengan perasaan ingin memiliki. christoper bang, rela melakukan segalanya, bahkan hal licik ...