"chris, aku baik-baik saja."
"kau tidak. aku akan memanggil dokter untukmu."
"jangan berlebihan, aku hanya demam."
chris menatap seungmin yang berwajah pucat dan tengah terbaring lemah diatas ranjang dengan intens. si manis itu memasang wajah memelas, mau tak mau membuat dirinya akhirnya mengalah.
"oke, tidak akan ada dokter. tapi biarkan aku merawatmu."
seungmin hendak protes, namun diurungkannya saat chris menatapnya dengan tajam. jadi dia hanya membiarkan saat lelaki itu meyuapi bubur dan memaksanya menelan sebutir pil penurun panas.
oh jangan lupakan fakta jika chris jugalah yang membantunya berganti piyama tadi.
"kau bisa istirahat." ucap si pemilik rumah sembari membereskan sisa makan seungmin, membawanya keluar kamar dan kembali tak lama kemudian.
si manis yang nyaris terlelap itu membuka mata begitu merasakan tubuh besar chris melingkupinya, memeluknya dengan erat dan hangat.
sial, jantungnya berdetak dengan kencang.
"merasa lebih baik?"
"eum, berkat dirimu. terimakasih." balasnya dengan suara mencicit.
chri mengelus pipi seungmin, menghembuskan nafas berat diatas kepala si manis itu. "jangan melakukan hal seperti tadi, berjongkok di sisi trotoar dan membiarkan dirimu kehujanan. tolong jangan membuatku khawatir seungmin, aku tidak bisa membayangkan jika sesuatu yang buruk terjadi padamu." ucap si direktur itu panjang lebar.
hati seungmin tersentuh, benarkah chris begitu khawatirnya?
"beruntung aku menemukanmu tadi. jika tidak, entah bagaimana nasibmu sekarang."
seungmin seketika mengurungkan niatnya untuk tidur, sebuah pertanyaan mengganjal untuk ditanyakannya. "kenapa kau membawaku kembali kesini?"
"kenapa? karna ini memang tempatmu seharusnya."
"tapi aku bahkan belum menjawab tawaranmu."
"tidak masalah," sahut chris. "aku akan menunggu sampai kau mau menerima tawaranku untuk kembali."
"chris.." seungmin mendesah kecil, kepalanya pening tapi perasaannya yang mendadak gundah gulana itu membuatnya enggan terpejam. "apa yang sebenarnya kau inginkan?"
hening sebelum chris akhirnya menjawab, "kau." ujarnya dengan tegas. "aku menginginkanmu seungmin."
"tapi kenapa?"
"kau masih bertanya? tentu saja karna aku begitu mencintaimu, kau tidak tahu betapa hancurnya diriku setelah kepulangan kita dari venesia. aku sagat ingin bertemu denganmu, tapi janji tetaplah janji, aku tidak mau melanggarnya."
"tapi kau sudah melanggarnya dengan membawaku kesini."
"kau kedinginan dan nyaris pingsan, apa yang harus aku lakukan selain membawamu kemari?" sebelah tangan chris menarik dagu seungmin keatas, membuat si empu membalas tatapannya.
"apa yang sudah terjadi hm? apa baekjin menyakitimu?"
seungmin tidak ingin mengatakan apapun, tapi bibirnya berkhianat begitu saja. "kami berpisah." lantas setelahnya si manis itu kembali menunduk, tidak ingin mengetahui ekspresi apa yang akan chris berikan.
pilihan salah, karna seungmin tidak bisa melihat seringaian yang tercetak jelas di wajah dingin lelaki itu.
"aku tidak akan bertanya alasan mengapa kalian berpisah." karna tentu saja aku lah penyebab perpisahan itu. "dan aku akan tetap menunggu sampai kau mau kembali padaku."

KAMU SEDANG MEMBACA
𝐀 𝐏𝐢𝐞𝐜𝐞 𝐨𝐟 𝐭𝐡𝐞 𝐌𝐨𝐨𝐧✓
Fanfiction┊⁀➷ [𝐜𝐨𝐦𝐩𝐥𝐞𝐭𝐞𝐝] ❝berawal dari sebuah hubungan mutualisme, dan berakhir dengan perasaan ingin memiliki. christoper bang, rela melakukan segalanya, bahkan hal licik ...