➶reason why

8.7K 1.2K 92
                                    

"jadi kau menjual diri pada direkturmu?"

seungmin hanya bisa menunduk dalam, tidak berani manatap bagaimana ekspresi terkejut hangyeom. dokter itu sudah mengetahui semuanya, karna seungmin baru saja menceritakannya beberapa detik yang lalu.

"kau ini bodoh atau bagaimana?" hangyeom memejamkan mata berusaha menahan emosi yang hendak membakar habis kesabarannya. "bukankah aku sudah mengatakan bahwa aku akan membantumu?"

"a—aku tidak mau merepotkanmu." jawab seungmin lirih.

"sudah berapa kali kukatakan aku tidak pernah merasa direpotkan olehmu!" hangyeom tanpa sadar membentak, kemudian mendudukkan diri sembari memijit pelipisnya. "sebenarnya aku sudah curiga darimana kau mendapatkan uang sebanyak itu dalam waktu singkat, terlebih melihat cara berjalanmu yang setelahnya menjadi aneh, tapi saat itu aku mencoba berfikir positif. lalu kemarin saat kau masuk rumah sakit ini, kecurigaanku semakin bertambah melihat bercak-bercak kemerahan hampir diseluruh lehermu. aku tidak menyangka seungmin."

dari awal hangyeom sudah mencurigai direktur bang corporation itu. memang benar nyatanya, seungmin sudah menjual diri pada orang brengsek tersebut.

"dia tahu alasan kau menjual diri?"

lelaki manis itu menggeleng, masih setia menundukkan kepala dan memilih memainkan tautan tangannya di atas paha tanpa berani menatap hangyeom yang duduk didepannya.

"berapa kali dia sudah menyentuhmu?" tanya hangyeom kemudian.

seungmin tidak bisa memberikan jawaban karna dia bahkan sudah tidak ingat berapa kali chris mengajaknya bercinta selama mereka tinggal bersama.

"aku..tidak tahu dokter."

"sial!" hangyeom mengacak rambutnya frustasi, membayangkan tubuh polos seungmin yang dijamah oleh lelaki lain tentu membuatnya sangat kesal. seungmin sudah memiliki lelaki pertama dan itu bukan dirinya. ah, dia kalah cepat dari chris.

"dokter boleh membenciku atau menatap jijik padaku setelah ini, tapi tolong tetap jaga jaehyuk."

kalimat seungmin membuat hangyeom mendongak, bertatapan langsung dengan wajah sendu milik lelaki manis tersebut yang membuat hatinya mencelos. "aku melakukan semua ini untuknya."

seungmin itu lelaki baik, hangyeom jadi merasa bersalah karna sudah marah padanya. dokter tampan itu bangkit kemudian meraih seungmin yang langsung terisak kepelukannya.

"hiks..dokter pasti jijik padaku ya." hangyeom menggeleng, memeluk seungmin semakin erat sembari mengusap bahunya.

"tidak seungmin, aku hanya merasa marah, seharusnya kau membiarkanku untuk membantu."

"aku tidak mau merepotkan dokter terus menerus."

"tapi—"

"biar aku yang menanggung semua resikonya sendiri."

hangyeom tidak membalas, memilih menenangkan seungmin sampai lelaki manis itu akhirnya berhenti menangis dan melepaskan pelukannya.

"maaf dokter."

"tidak, jangan meminta maaf. seharusnya aku yang minta maaf karna sudah membentakmu tadi, aku hanya merasa marah pada diriku sendri."

"dokter—"

"aku marah karna sudah membiarkan orang yang kucintai menderita."

seungmin diam, menatap hangyeom yang menundukkan wajahnya itu dengan kebingungan.

"aku jatuh cinta padamu seungmin." pengakuan hangyeom yang begitu tiba-tiba membuat seungmin terperanjat ditepat.

"setahun mengenalmu sudah membuatku sangat yakin dengan perasaanku ini, sayangnya aku tidak bisa menjagamu dan malah membuatmu terjerat ditangan pria brengsek itu!"

𝐀 𝐏𝐢𝐞𝐜𝐞 𝐨𝐟 𝐭𝐡𝐞 𝐌𝐨𝐨𝐧✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang