┊⁀➷
[𝐜𝐨𝐦𝐩𝐥𝐞𝐭𝐞𝐝]
❝berawal dari sebuah hubungan
mutualisme, dan berakhir dengan
perasaan ingin memiliki.
christoper bang, rela melakukan
segalanya, bahkan hal licik
...
"hm, baiklah jika begitu. tolong jangan katakan apapun padanya mengenai jaehyuk. dan jangan biarkan dia datang kerumah sakit untuk sementara waktu. terimakasih yunseo."
dokter hangyeom memutuskan sambungan sembari menghela nafas, "jadi seungmin sudah tahu tentang kehamilannya ya."
lelaki itu menggumam sembari tersenyum kecut, lantas mendekati jaehyuk yang masih menutup rapat kedua matanya.
kemarin malam seorang perawat menemukan remaja itu jatuh pingsan dengan luka benturan di kepala. hangyeom rasa tidak mungkin jaehyuk membenturkan kepalanya sendiri ke dinding, mungkin ada orang lain yang melakukan hal itu.
sebenarnya hangyeom menaruh curiga pada jisung yang tanpa sengaja ditemuinya di lift semalam, terlihat terburu-buru dan agak panik. tapi hangyeom tidak ingin langsung menuduh tanpa ada bukti yang bisa mendukung dugaannya.
lalu sekarang akibat benturan itu, jaehyuk kembali koma. entah kapan anak itu akan bangun, hangyeom harap seungmin tidak akan datang berkunjung sampai jaehyuk kembali siuman, karna dia tidak mau si manis yang mungkin saat ini sedang tertekan karna kehamilannya itu semakin khawatir.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
yunseo membuka pintu kamar dengan nampan berisi makanan dan segelas susu di tangannya.
"seungmin, sudah waktunya makan siang." serunya pada si manis yang tengah melamun didepan jendela. lelaki itu meletakkan bawaan nya diatas nakas, lantas menepuk pundak seungmin untuk mendapatkan perhatian.
"kau harus makan siang seugmin." yang diberi perintah hanya menggeleng lemah, "aku tidak lapar." balasnya dengan suara kecil.
"kau mengatakan hal yang sama saat sarapan tadi."
"tapi aku tidak lapar."
"kau tidak, tapi bayimu iya. apa kau mau membiarkan bayimu kelaparan didalam sana?" mendengarnya, seungmin langsung menunduk sembari memeluk perutnya.
"atau kau mau makanan yang lain? katakan saja kau ingin makan apa, aku akan membuatkannya untukmu."
seungmin menggeleng, membuat yunseo menghela nafas dengan kasar.
"jika begitu makanlah untukku seungmin. direktur itu akan memecatku jika aku tidak bisa mengurusmu dengan baik."
"yunseo—"
"atau kau mau aku menghubungi tuan bang dan memintanya datang?"
"tidak!" sahut seungmin cepat, menatap yunseo yang berkacak pinggang dengan tatapan melas, "tolong jangan memanggilnya untuk datang."
"jika begitu habiskan makan siangmu dulu."
jika sudah begini, maka seungmin kalah telak. dengan enggan lelaki manis itu meraih gelas susu dan meneguknya perlahan-lahan.
sore itu setelah pertemuannya dengan jisung, chris mengantar seungmin pulang menuju tempat yunseo sesuai dengan permintaan nya sendiri. awalnya chris ingin membawa seungmin kembali ke rumahnya, namun si manis itu menolak dengan alasan masih butuh waktu.