pagi ini seungmin datang lebih awal ke kantor, berhenti di lobi saat tiba-tiba langkahnya dihadang oleh yunseo dan seokhwa.
"ikut kami!" seungmin tidak mengerti apa maksud dua temannya itu, tapi ia hanya menurut saat ditarik menuju kearah toilet yang kosong dan mengunci pintunya.
"hei ada apa ini?"
"seharusnya kami yang bertanya ada apa," balas seokhwa sembari melipat kedua tangan di dada. "kami sudah menunggu dua hari untuk bertanya padamu." lelaki itu mendekat, memincingkan matanya kearah seungmin yang mengerutkan dahi kebingungan.
"kau ada hubungan apa dengan direktur?"
"apa?"
"hari itu saat kami mengantarmu ke rumah sakit, direktur datang langsung untuk menemuimu." seokhwa semakin menyipitkan matanya curiga. "jangan-jangan..kau dan direktur—"
"apa yang sebenarnya sedang kalian bicarakan?" potong seungmin mencoba menutupi kegugupannya. "dia hanya menjengukku, itu saja."
"seorang direktur repot-repot datang ke rumah sakit dengan tergopoh serta raut wajah khawatir hanya demi sekertarisnya? hei, aku tidak bodoh ya seungmin. direktur kita tidak akan sampai seperti itu jika kalian tidak memiliki hubungan apa-apa."
"jujurlah pada kami seungmin, kau dan direktur punya hubungan kan?" kali ini yunseo yang bertanya.
"oh, apakah itu alasannya kau bisa naik jabatan menggantikan nona sooyoung? jangan-jangan kau menjadi simpanannya ya?"
"seokhwa!" seungmin berseru, menatap temannya itu dengan tidak percaya. "se—seperti itukah pemikiranmu tentangku?" yah meski tebakan seokhwa tidaklah salah, tapi seungmin hanya ingin mempertahankan sedikit harga dirinya.
"hei seungmin—" yunseo berusaha meraih seungmin yang hampir menangis, tapi si manis itu menghindar.
"aku tidak percaya ini, kenapa kalian tega berbicara seperti itu?" setelahnya seungmin membuka pintu toilet dan pergi dari sana, meninggalkan yunseo yang memukul bahu seokhwa kesal.
"ini semua gara-gara kau, seungmin pasti marah pada kita."
"a—aw sakit. hei aku kan hanya bertanya." seokhwa berusaha membela diri. "lagipula aku asal menebak tadi, melihat reaksinya yang seperti itu membuatku semakin yakin jika seungmin memang ada hubungan dengan direktur."
"tapi seharusnya kita bisa bertanya baik-baik tanpa membuatnya menangis seperti itu."
"iya iya aku salah, fine? aku hanya khawatir padanya."
"akupun begitu." yunseo menghela nafas, "sepertinya dia marah pada kita, pulang kerja nanti ayo pergi mengajaknya makan bersama."
seokhwa berfikir sebentar sebelum mengangguk.
"ide bagus."
sementara itu seungmin sudah sampai diruangannya, lelaki manis itu jadi kalut, sepertinya yunseo dan seokhwa mulai mencurigainya, bagaimana ini? apa yang harus dilakukannya sekarang? memberi tahu kedua temannya itu atau tetap menyembunyikannya?
seungmin pusing.
sebuah pesan kemudian masuk ke ponselnya, itu dari dokter hangyeom yang memberitahukan jika operasi jaehyuk akan dilaksanakan hari ini.
"astaga!" seungmin membulatkan mata, bagaimana bisa ia melupakan hari penting ini? dengan segera pemuda itu mengecek jadwal chris hari ini. ada dua rapat penting dengan pemegang saham serta acara minum kopi dengan seorang klien.
bagaimana ini? seungmin harus pergi kerumah sakit untuk menemani jaehyuk yang sedang berjuang, tapi bagaimana ia bisa pergi? apa alasan yang harus dia katakan pada chris agar lelaki itu mau memberinya izin tanpa curiga?

KAMU SEDANG MEMBACA
𝐀 𝐏𝐢𝐞𝐜𝐞 𝐨𝐟 𝐭𝐡𝐞 𝐌𝐨𝐨𝐧✓
Fanfic┊⁀➷ [𝐜𝐨𝐦𝐩𝐥𝐞𝐭𝐞𝐝] ❝berawal dari sebuah hubungan mutualisme, dan berakhir dengan perasaan ingin memiliki. christoper bang, rela melakukan segalanya, bahkan hal licik ...