┊⁀➷
[𝐜𝐨𝐦𝐩𝐥𝐞𝐭𝐞𝐝]
❝berawal dari sebuah hubungan
mutualisme, dan berakhir dengan
perasaan ingin memiliki.
christoper bang, rela melakukan
segalanya, bahkan hal licik
...
seungmin membuka selimut yang menutupi wajahnya dengan gelisah, ekor matanya melirik ke arah pintu yang tertutup. kemana chris pergi? kenapa lelaki itu tidak kembali lagi?
ini sudah hampir satu jam lamanya semenjak chris meninggalkan kamar. sebenarnya seungmin ingin menghubungi lelaki itu, tapi sayangnya chris pergi tanpa membawa ponselnya.
dikalahkan oleh perasaan cemas, lelaki manis itu akhirnya menuruni ranjang, berjalan keluar kamar dan berniat mencari youngbin, orang suruhan chris selama mereka ada di venesia, dan kebetulan sekali lelaki itu sedang berdiri di depan lift tak jauh dari sana.
"youngbin!" yang di panggil menoleh.
"nyo—tuan seungmin? ada apa?"
"apa kau tahu dimana chris?"
lelaki itu tak lantas menjawab, ekor matanya melirik seungmin ragu. "bukankah tuan bang di dalam kamar bersama anda?"
"chris pergi." ujar seungmin menggeleng. "dia juga tidak membawa ponselnya, apa chris mengatakan akan pergi kemana?"
"maaf saya tidak tahu."
youngbin membungkukkan badan, berniat pergi dari sana sebelum seungmin menahan lengannya, tatapannya memohon. "aku tahu kau berbohong, tolong katakan di mana chris."
youngbin dilema, bingung harus menuruti perintah chris atau keinginan seungmin. sejujurnya dirinya memang tidak pandai berbohong, dia selalu bekerja dengan jujur dan patuh pada chris.
"kumohon." tapi tatapan memelas seungmin seketika meruntuhkan pertahanannya.
"baiklah, akan saya beritahu. tuan bang masih ada di hotel ini, tapi dia berada di kamar lain."
seungmin tersenyum lebar, tapi detik berikutnya senyuman itu luntur setelah mendengar lanjutan kalimat youngbin.
"dia tidak sendiri, ada orang lain bersamanya."
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
chris mengerutkan alis, menepis tangan si lelaki yang berniat menyentuhnya, dia tidak suka disentuh oleh sembarangan orang.
sementara lelaki yang lebih kecil terheran-heran.
"ada apa tuan?"
lelaki itu tak menjawab, memilih beranjak dari ranjang dan melempar beberapa lembar uang ke atas meja.
"tuan—"
"tip untukmu."
"eh? tapi aku belum melakukan apa-apa."
chris tidak menyahut, memilih berjalan kearah pintu dan membukanya kesal. niat hati ingin menyelesaikan urusan nafsu yang sebelumnya sempat bangkit. namun yang diinginkannya hanya seungmin.
begitu pintu terbuka, hal pertama yang dia lihat adalah sosok seungmin tengah berdiri dengan marah didepannya.
"seungmin?" kejutnya. bagaimana seungmin bisa tahu dia ada disini? "seungmin, apa yang—"