2

3.7K 147 2
                                    

Vik menggenggam tangan Indria,dia tidak ingin Indria pergi meninggalkannya.Dia sangat mencintai gadis lugu itu,nafasnya penuh amarah ketika Indria berulang kali menegaskan jika ingin pulang kampung.Vik duduk di sudut ranjang,darahnya seperti naik ke ubun-ubun.Indria tak kuasa menatapnya,apalagi mencari matanya yang tajam itu.
"Baiklah,beri aku waktu untuk bilang pada mami.jika aku akan menikahimu bukan Milanz"ucap Vik sambil bergegas pergi.
Lidah Indria terasa sangat kelu,dia tidak habis pikir apa yang akan di lakukan bosnya itu.

Indria sudah menyiapkan makan malam dan tinggal menunggu Vik pulang,hari ini dia bertemu teman lamanya tapi sempat mengirim pesan akan makan malam di rumah.Tiba-tiba Vik pulang disertai dengan keluarganya.Semuanya berkumpul untuk makan malam di apartement.Mami Vik memuji masakan Indria lalu tiba-tiba berceletuk.

"Masakan kamu enak,nanti kalau bos kamu nikah dan pindah kerumah yang lebih besar.kamu ikut mereka aja"ucap Bu Reshma
Indria mengangguk pelan.

"Kamu juga sekalian aja saya nikahin sama Ishak,Ishak Uda kerja lama banget ikut bapak.yang betah kan enak bisa satu kerjaan"kata Bu Reshma lagi berusaha menjodohkan Indria dengan Ishak sopir Vik.

Vik seperti menahan amarah dan tak sengaja menjatuhkan gelasnya.Indria membersihkannya dengan telaten,dan berusaha menyembunyikan apapun.Keluarga Vik semua berkumpul,membicarakan rencana pertunangannya dengan Milanz.Indria mendengar hal itu,dan Vik melihatnya dari kejauhan.Indria berusaha menyembunyikan perasaan sedihnya.Airmatanya membasahi pipi ketika melihat Milanz,gadis cantik rupawan itu.

Indria meninggalkan mereka dan bergegas mandi,dia menyirami rambutnya dengan shower.Dia lihat dirinya di cermin kamar mandi,betapa kotornya dirinya.Tidak pernah ada tempat untuknya di hidup mereka apalagi di kehidupan Vik.Airmatanya berderai-derai,karena untuk mengharapkannya bersama adalah hal yang mustahil.Tapi dia sudah tidak suci,keperawanannya telah direnggut oleh lelaki itu dan dia juga menginginkannya.Bahkan kini dia begitu kecanduan dan mulai merindukan sentuhan-sentuhan itu.

Wanita kotor dan murahan yang sekarang melekat di jiwa Indria,dia mengorbankan dirinya.Dia sangat menyesal telah berada di tempat dan memiliki cinta yang salah.Setelah mandi Indria melihat tas yang dulu pertama kali dia bawa,dia mengambilnya menata baju-bajunya dan barang-barangnya.Dia mengganti ponselnya,dia tinggalkan disitu.Itu ponsel pemberian Vik.

Dada Indria terguncang ketika melihat Vik dan Milanz tidur di ranjang yang sama,mereka masih memakai baju yang utuh tapi...ah sudahlah,sekitar jam 4 pagi Indria meninggalkan Apartemen itu,dia pergi ke kost Kumala.Kumala memeluknya,karena sama sekali Indria tidak memiliki siapapun di Jakarta.

"Aku salah la,aku salah langkah"ucap Indria lirih.
Indria pergi tanpa pamit ke Vik lebih dulu,dan hanya menulis surat pengunduran dirinya.Selama beberapa hari dia menginap di kost Kumala,dia berharap Vik mencari tahu soal dirinya atau setidaknya menghubunginya.Tapi ternyata tidak,Vik tidak melakukan apapun soal itu.Indria memikirkan apa yang terjadi pada dirinya,dia sampai kehilangan nafsu makannya.Hingga dia jatuh sakit,badannya sangat panas dan menggigil kedinginan.Lala ketakutan karena Indria terlihat sangat pucat pasi,dia membawa Indria kedokter di temani Vivek...

Demam,lemah,letih dan sedikit lesuh sangat alami di alami oleh wanita yang sedang hamil trimester pertama.Mereka bertiga pun terbelalak,saling berpandangan.Indria sangat takut,dia malah menangis sejadinya.Dia tidak tahu apa yang akan di perbuat lagi,meminta pertanggungjawaban Vik.Mana mungkin itu akan dia lakukan,dia hancur sekarang.

"Lo,harus bilang ke Vik.bagaimanapun caranya,telpon dia dan bilang kamu hamil"ucap Vivek.

Lala sedari tadi mondar-mandir ngga jelas,dia juga pusing memikirkan ini.

"Aku anterin kamu ke apartemennya sekarang"kata Lala

"Enggak la,aku mau pulang ke Solo.aku nggak mau ngrepotin kalian"jawab Indria.

Istri Rahasia [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang