29

2.1K 123 11
                                    


Milan terperanjat ketika Vik sudah berdiri di ambang pintu.Matanya mencari sosok Samaira yang terlelap tidur di gendongan Bibik yang menyambut mereka di bawah.Vik menghalangi Milan dan menariknya jauh dari Samaira.Vik menghela nafasnya panjang dan berusaha menahan emosinya.

"Ibu macam apa yang selalu ninggalin anaknya sama nanny dirumah?"tanya Vik dengan suara agak bergetar.

"Aku bisa jelasin,aku bosan dirumah"

"Mil,kamu tuh beda sekarang dengan yang dulu.kamu nggak sebebas dulu,kamu ada anak sekarang yang butuh perhatianmu.Aku kerja,dan kamu tinggalin dia tanpa ada perhatian sedikitpun.Lalu fungsinya kamu tuh apa?"

"Kok kamu nyalahin aku gini?kamu mojokkin aku terus.iya aku nggak guna,aku bosen kayak gini.Aku  terkekang ada dirumah ini.Kamu tahu aku paling nggak bisa kalau hal sekecil ini di atur-atur"ucap Milan

"Tapi ini keadaannya,inilah tradisinya.Lalu kenapa kamu baru protes sekarang??Hah???Kenapa dulu kamu menguasai pikiran mami untuk meneruskan perjodohan ini.kenapa mil,jika nggak siap!kenapa?"kata Vik dengan ketegasannya.

"Kamu nggak pernah ngertiin aku!"hardik Milan dengan suara penuh tekanan.

"Aku sudah memiliki keluarga,kamu tahu itu.Aku bahagia dengan istri dan anakku,lalu kamu datang untuk kedua kalinya dalam hidupku dan merubah segalanya lagi.Pantas ngga kamu giniin Samaira??Dia anakmu,anak kita.Lalu kenapa kamu tinggalin dia sendirian?kenapa?"tanya Vik sekali lagi.

"Kamu masih nggak ngerti juga??kita di jodohin dari kecil,dan aku tahu kamu nggak cinta sama aku.Aku buta dan terlalu naif.Aku memilikimu tapi tidak akan pernah bisa memiliki hatimu.salahkah aku??salahkah??kamu nggak akan pernah bisa menjawab,aku bosan dengan stigma negatif keluargamu dan keluargaku.Aku dari keluarga terhormat dan kenyataannya aku adalah istri kedua.Dan aku tidak akan pernah bisa menjadi yang pertama untuk kamu dan satu-satunya"kata Milan yang berusaha mempengaruhi otak Vik.

"Kau salah sangka,mil"

"Iya kan??semua yang kukatakan benar kan??aku memilikimu saat ini,tidur denganmu.Tapi pikiranmu,hatimu tetap milik perempuan itu"kata Milan sembari menitikkan airmata.

Pantas saja dia di juluki ular betina,karena dia tanpa sengaja melihat gelagat Mami dari lorong itu.Dia ingin Mami mendengar percekcokan ini,dan merubah alur ceritanya menjadi lain.Sebuah alur sempurna bagi Milan.

"Kau salah sangka,aku hanya ingin minta penjelasan mengapa kamu tinggalin Samaira sendiri"gertak Vik.

"Apa kamu nggak dengar,aku pergi kerumah kakakku karena aku tidak tahan sengan status kita.Mana mungkin aku membawa Samaira bersamaku,aku bingung.Aku ingin cerai"kata Milan tegas.

Benar saja ketika Milan selesai berbicara,mami Vik yang mendengar dari balik pintu ikut serta dalam pembicaraan itu.Dia langsung memeluk Milan dan berusaha membuat anak mantu kesayangannya itu tenang.

Vik sadar bahwa dia kini dalam permasalahan besar,berhadapan dengan Mami adalah hal yang sebenarnya dia hindari.

"Aku tahu nak,bagaimana perasaanmu.maafkan anak mami,anakku.Nanti kita bisa bicarakan baik-baik"kata Mami Vik sembari mengelus-elus rambut Milan.

Vik seperti tersambar petir hari ini,hatinya sungguh sakit saat dengan sekejap maminya menelepon pengacara keluarganya untuk mengurus perceraian dengan Indria.

"Mi!!!mami nggak ingat perjanjian sebelum Vik setuju menikahi Milan.Sampai kapanpun,bahkan sampai Vik mati.Vik nggak bakal ceraiin Indria,lebih baik Vik mati mi"kata Vik sembari keluar dari ruangan itu dan berjalan serampangan.Lalu mami Vik mengejarnya dengan berbagai macam umpatan yang terlontar.

Perempuan sundal dan pelacur keluar dari mulut wanita tua itu dengan berbagai macam sumpah serapah.

"Mi,jangan sampai mami tahu sebenarnya.nanti mami yang nyesel.mami yang malu sendiri"kata Vik lagi sembari menahan emosi.

"Aku didik kamu,aku kirim kamu kesekolah yang bagus,aku menyayangimu lebih dari yang lainnya.Kini aku sadar bahwa memang ikatan darah lebih penting dari apapun.Hari ini kamu membuktikan siapa kamu sebenarnya"ucap Mami Vik.

"Reshma!!!!!!!!!!!!!!!"teriak Papi dengan kemarahannya.

"Apa yang salah?aku benar kan??anak yang kita didik,kita asuh dari kecil,kita berikan nama besar kepadanya.Tapi apa balasannya"ucap Mami Vik.

Vik menangis,dia meneteskan airmatanya.Dia hancur ketika seseorang yang dia sayangi mengatakan hal demikian.Inilah mengapa dia selalu berusaha membuat ibunya senang,patuh padanya.Milan sampai shock ketika mendengar hal itu terucap dari bibir Mami Vik.Dia sendiri tidak menyangka jika ternyata Vik bukanlah anak kandung dari keluarga ini.Tidak semua orang tahu bagaimana awalnya,mereka menutup segalanya dengan sempurna.

"Jika perceraian Vik dan Indria membuat mami bahagia.Baiklah"ucap Vik dengan terbata.

Tidak ada yang bisa mengerti betapa hancurnya perasaan Vik,dia memendam segalanya sendiri.Dia tidak ingin Indria tahu keadaannya,dia rela jika Indria dan semua orang menganggapnya lelaki jahat,lelaki bajingan.Tapi dia tidak ingin jika anak-anak dan istrinya jatuh miskin dan susah makan.Lebih baik semua orang membencinya,tapi mereka masih bisa hidup dengan layak.Tidak mudah melawan Mami,orang yang telah merawatnya dan mengasihinya.

Papi Vik sangat marah dengan Istrinya yang semena-mena itu,dia seperti wanita yang sangat sulit di kendalikan.Apa yang jadi keinginannya harus di penuhi.Dia mengejar Mami keruang kerjanya dengan cepat.

"Reshma!kamu kehilangan akalmu dengan berbicara seperti itu dengan putra kita.Aku tidak menyangka kamu menjadi setega ini.Kemarin kamu memisahkan seorang ayah dari keluarganya dan hari ini kamu memisahkan seorang putra dari ibunya.Aku masih menghormatimu sebagai istriku,dan tidak kubiarkan kehormatanmu jatuh didepan anak-anakku.Tapi kali ini,kamu sudah kelewatan!"kata Papi Vik.

"Sudah lah,aku tidak ingin mengingatkanmu pada masa lalu kita.Kamu tidak ingat bagaimana aku membantumu untuk menjadi seperti ini,dan kamu berselingkuh.Aku menyelematkanmu dari skandal itu,dan ku ambil putra itu kujadikan anakku tanpa membedakan yang lainnya.Tapi apa balasannya,tidak ada kan???"

"Aku tidak pernah berselingkuh,itu fitnah"tegas Papi Vik.

"Sudahlah tidak akan pernah maling mengakui kejahatannya kan.Keputusanku sudah bulat,aku ingin menyelamatkan keluarga kita.Aku tidak ingin bertaruh terlalu banyak,dan kita berhutang budi dengan keluarga Milan.Ingat hal itu Mohan Ramchan!!"kata Mami Vik dengan intonasi yang menekan.

Vik termenung sendiri,entahlah sudah berapa batang rokok dia habiskan.Dia membuka galeri fotonya,dia melihat foto-foto kemarin yang dia ambil.Indria dan anak-anak tampak bahagia di situ,mereka tidak tahu apapun yang terjadi.Semua  kepahitan ini harus dia yang telan sendiri,tanpa Indria tahu kebenarannya dari segala hal ini.

Hingga  ketika pengacara tiba dirumah dia membagikan beberapa asetnya untuk Indria dan anak-anaknya.Dia tidak ingin merubahnya dan sempat bersitegang dengan Milan.

"Vik jangan gila!itu adalah jumlah yang banyak untuk mereka.Itu hampir 80% aset yang kamu miliki.Apa-apaan hal itu"ucap Milan.

Vik tersenyum sinis di hadapan mereka.

"Kamu ingin aku seutuhnya kan?jadi biarkan dia memiliki separo lebih dari bagianku.itu adil"tegas Vik

"Tapi itu tidak relevan Vik,kamu masih punya aku dan Samaira"

"Tenang saja mil,jangan kuatir!kita bisa hidup bersama dengan sederhana jika yang kamu mau adalah diriku bukan hal lain"

"Apa maksudmu??kamu ingin aku dan Samaira hidup susah,jangan gila Vik!"

"Kamu mencintaiku kan?bukankah dengan hadirnya diriku saja bisa cukup buat kamu?"tanya Vik.

Milan hanya terdiam seribu bahasa.Dan keputusan Vik sudah bulat,jika Vik dan Indria bercerai.Maka Indria berhak memiliki 80% aset yang dimiliki Vik lalu sisanya untuk Vik hidup dengan Milan  dan Samaira.

Kekesalan Milan semakin menjadi,bukannya dia bahagia dengan keputusan ini tapi malah sebaliknya.Tidak ada yang bisa menebak bagaimana jalan pikiran Vik,kemarahan Milan memuncak ketika Vik menandatangani keputusan itu.Itu pertanda sebuah mimpi buruk akan segera mendatangi kehidupan Milan.

Istri Rahasia [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang