Vik naik pitam dia memaksa Milan untuk pergi ke kamar mereka dan sedikit menyeretnya.Milan sangat sakit karena genggaman tangan Vik sangat erat.Dia membuka lemarinya dan meminta bantuan pembantunya untuk mengemasi barang Milan."Maafin gue,gue bisa jelasin Vik"pinta Milan sembari merengek dan bersimpuh di kaki Vik.
Vik sama sekali tidak terpengaruh dengan kepalsuan Milan.Dia benar-benar dengan sangat brutal mengusir Milan dari rumah,dan segera menghubungi pengacara untuk mengatur segalanya.Samaira harus jatuh di bawah pengasuhan Vik.Dia benar-benar tidak menyangka jika selama ini dia membuang Indria untuk wanita semacam Milan yang menipu keluarganya habis-habisan.
Risha melihat saudaranya di ambang pintu rumah.Dan menepuk bahunya untuk membuat Vik tenang.
"Lakukan sesuatu hal yang benar Vik,jangan sampai kamu membohongi hati nuranimu sendiri.Semuanya sudah jelas sekarang,dan kamu yang memegang kendali atas segalanya"ucap Risha dan Vik mengangguk pelan.
Samaira tertidur dipelukan Vik malam ini,dia tidak ingin batin Samaira terguncang atas kelakuan ibunya yang sangat biadap itu.Tega-teganya dia memanipulasi hubungan untuk kepentingan dirinya sendiri.
Asisten Vik menelepon karena ada masalah dengan pengiriman uang ke anak-anak,mau tidak mau dia harus menghubungi Indria sekarang untuk menanyakan.Vik menghela nafasnya panjang untuk mencoba menelepon mantan istrinya.Dia merasa sangat,sangat bersalah dengan wanita yang telah melahirkan ketiga putranya.
Tutttsss......Tutssssssss....
Vik mencoba meneleponnya dan sama sekali tidak bisa tersambung, walaupun sudah dia coba beberapa kali.
Vik meminta mbak pengasuh Samaira untuk memandikan Samaira dan dia pergi mandi.Selang berapa lama dia berdandan agak rapi dan mengajak serta Samaira untuk pergi.
"Ayo kita ketemu kakak"ajak Vik kepada Samaira yang dibalas senyuman manis gadis cilik itu.
Seketika Vik hening saat melihat rumah itu,rumah yang penuh kenangan dari masa bahagia dan masa sulit pernikahannya bersama Indria.Tidak terasa buliran airmatanya membuncah.
"Aku pulang ndri"ucap Vik lirih dengan menggendong Samaira.
Anehnya rumah itu berbeda dari sebelumnya dan sedikit tidak terawat,tidak biasanya Indria menjadi seorang pemalas yang tidak pernah membersihkan teras rumahnya.Tiba-tiba ada seseorang yang dia kenal,Mpok Euis.
"Bapak!"panggil Mpok Euis dengan raut wajah yang tidak secerah biasanya.
Mpok Euis mempersilahkan Vik mampir ke gubugnya yang tak jauh dari sana.
"Setelah bercerai,kak Indria pindah ke luar negeri"
Glekkkkkkk...........
Jantung Vik berdesir dan itu sangat pedih sekali,beberapa bulan yang lalu Indria masih sempat mengirim pesan padanya dan berdoa untuk kesembuhan Mami.Indria tidak pernah main-main ketika meninggalkannya.
Rasanya sangat sakit dan pedih sekali,vik pulang dengan keadaan gontai.Bahkan kini dia tidak tahu lagi dimana mereka berada,dia bermuram durja.
"Kenapa vik???"tanya papi padanya .
"Jadi kamu sudah tau??"tanyanya lagi
"Dimana mereka pi???"tanya Vik penuh selidik.
Tapi papi diam seribu bahasa dan tidak tertarik untuk memberitahu putranya
"Biarkan mereka bahagia Vik,sekarang giliranmu untuk merelakan dan melepaskannya,untuk kebahagiaan mereka.Mereka juga berhak bahagia"ucap Papi Vik yang terkesan tidak menghiraukan perasaan Vik sama sekali.
Lidah Vik berasa kelu bahkan orangtuanya sendiri sama sekali tidak membantunya.Dengan tanpa rasa malu Vik menemui Vivek dan Bebo,lagi-lagi jawaban mereka sama
"Sudahlah Vik,biarkan mereka bahagia dengan kehidupannya dan kamu juga bisa melanjutkan kehidupanmu sendiri.Berhentilah mempermainkan perasaan mantan istrimu"ucap Vivek.
Bebo sebenarnya iba dengan raut wajah Vik yang sangat sedih dan tampak bingung.Tapi dia sudah berjanji dengan dirinya sendiri untuk menjaga Indria dan cucu-cucunya agar menjalankan hidupnya tanpa bayang-bayang masa lalu.
Vik sangat sedih dan terpuruk dengan keadaaan itu,dia membuka pintu rumah lamanya.Semuanya masih sama hanya saja ada yang Indria tinggalkan disana.Dia benar-benar meninggalkan kenangannya,Vik duduk di sudut ranjang mereka.Dia merasakan ada seseorang yang datang.Dia mencium bau harum khas itu dari kamar mandi yang menyeruak gemiricik air yang sangat basah.
Senyum kecil Vik membuncah,ketika dia merasakan basah rambutnya yang seringkali bermain-main di dalam benaknya.Dia ingin minta maaf atas segalanya yang telah dia lakukan,dia sangat menyesal dengan apa yang telah dia perbuat.Dia seperti melihat film yang berputar ke belakang,hingga dia benar-benar menyaksikan ketika perempuan yang di cintainya tersungkur di bawah meja riasnya karena menghadapi kemarahannya.Seringkali dia melukai nya secara perkataan dan perbuatan,dia tidak mengatakan apapun dan hanya menangis saja.Vik tidak pernah takut dia akan meninggalkannya,karena tahu jika wanita itu akan terus bersamanya.
Dia bisa merasakan betapa dalamnya cinta wanita yang telah memberinya tiga orang putra.Hingga ketika dia tanpa iba meninggalkan perempuan yang selalu menaruh harap yang besar padanya,dia berbohong dan berbohong.Dia ingkari janji-janjinya,vik tenggelam dalam tangisnya ketika melihat semua kenangan yang terjadi di setiap sudut rumah ini.
"Maafin aku ndri,maafin!!aku mau kita perbaiki segalanya"ucap Vik dengan menangis tersedu-sedu.
Sampai dia merasakan kehadiran Indria untuk menenangkannya,tapi kenyataannya tidak ada satu orang pun dirumah itu.Berhari-hari Vik berdiam diri disana,sesekali Vivek menjenguknya dan menemaninya makan.Sekarang saatnya semesta menghukum Vik dengan perasaan cintanya sendiri.
Biarkan Indria bahagia disana,dia kini telah menikmati kehidupan barunya dan jangan sampai ada yang menganggunya.Sudah cukup dia kubur masa lalunya dan meninggalkannya luruh bersama angin.Yang paling penting adalah anak-anaknya yang kini menjadi prioritas dalam kehidupannya.Indria selalu berdoa untuk kebahagiaan Vik dan tidak pernah ada dendam ataupun prasangka buruk yang dia bangun.Semuanya dia lakukan demi anak-anaknya agar menjadi anak yang berbakti dan tidak pernah membenci siapapun.
Siapa yang bisa begitu saja melupakan hal pahit dalam kehidupannya???Indria belajar dan berusaha,dia tutup hal lama dan membuka lembaran baru didalam kehidupannya.Kini dia bisa menikmati kopi di halaman belakang rumahnya sembari mengamati anak-anaknya bermain bola di padang rumput yang hijau.Bahkan dia juga menanam bunga dan sayuran di samping rumahnya.Setiap weekend dia gunakan untuk camping di halaman rumah.Apalagi ketika dia menyaksikan salju turun untuk pertama kali,dia agak norak tapi siapa yang perduli??
Indria akan terus tumbuh menjadi seorang wanita dengan pendewasaan yang bagus dan jiwanya akan tetap berkembang.Jangan di ragukan lagi,dia akan terus maju dan tidak aka n pernah mundur kebelakang.
Selamat tinggal kenanganku,selamat tinggal cintaku,terimakasih telah memberiku tiga orang putra yang hebat.
Ketika melihat mereka, seperti aku melihatmu tertawa bersamaku,memandangku,bermanja denganku tanpa henti.tapi bedanya mereka selalu menjadi sosok yang akan terus memandangku dan tidak akan pernah berpaling sedikitpun.
Semoga kamu bahagia cintaku,sehat dan tercapai segalanya apa yang kamu harapkan.
Terimakasih telah mengajariku menjalani kehidupan ini,pahit dan getirnya.Aku bahagia pernah bertemu kamu,aku mencintaimu sebagai Ayah dari putraku yang terkasih.
I love u from Swiss
Setelah iseng menulis kata itu di secarik kertas,Indria merobek kertas itu dan membuangnya di perapian lalu pergi tidur dengan segera.
❤️❤️
Selamat malam semua,semoga mimpi indah.Terimakasih banyak telah membaca tulisan ini,komentar,vote dll.Terimakasih telah mendoakan yang terbaik untuk Indria,dia sangat mencintai kalian semua.Semoga hari kalian terberkati,God Bless U all
KAMU SEDANG MEMBACA
Istri Rahasia [END]
RomanceIndria adalah gadis desa,nan lugu.Dia berasal dari kalangan keluarga kelas bawah dan berasal dari kota Solo.Pekerjaannya adalah sebagai karyawan toko kain dam setiap sore membantu ibunya berjualan gudeg.Gadis lugu dan cantik khas orang Jawa itu ber...