28

1.9K 109 4
                                    

Ariel menikmati lumatan bibir Milan.Seperti ada api yang membara,sofa yang dia beli dari perancis ini ternyata punya fungsi lebih dari kelihatannya.Hingga Ariel terhenyak,dia berdiri seketika dan spontan mengambil ponselnya dan memanggil sopirnya.

"Kenapa?"tanya Milan.

Dia sedikit heran dan terpaku dengan sikap Ariel yang tiba-tiba menghentikan kegiatan itu.Padahal hati Milan sangat menginginkan itu,dia berharap banyak dengan Ariel.

"Malam sudah larut,kamu bisa pulang sekarang.Biar driverku yang mengantarmu,aku mau masuk kedalam dulu.besok ada meeting pagi"ucap Ariel dingin.

Dia memasuki kamarnya dan melihat kejendelanya.Dia melihat Milan pulang mengendarai mobilnya dan sopirnya mengikuti dari belakang.Ariel gamang sekali dengan perasaannya,dia merindukan Milan tapi ragu karena mengingat hal yang telah dia lakukan.Lagipula dia juga istri orang,walaupun sebagai istri kedua.Ini akan menjadi hal yang salah jika di teruskan.

Indria melihat ada sesuatu hal yang aneh.Sudah hampir satu minggu ini Vik masih berada dirumah,dia sama sekali tidak pulang atau menelepon Milan.Harusnya Indria senang,tapi dia malah merasa aneh dengan kehadiran Vik.Ketika anak-anak sudah tidur,Indria memasuki kamarnya dan bergegas tidur juga.Vik ternyata masih mengerjakan beberapa berkasnya.Lalu Indria duduk di sampingnya.

"Mas nggak pulang???"

"Kenapa sih?kamu nggak seneng ya aku banyak dirumah ini"tukas Vik.

"Ih,ya enggalah.Tapi kan ada Samaira,udah telpon belum hari ini???telpon donk tanya sama nannynya,lagi apa tadi makan apa"jawab Indria.

"Iya nanti"ucap Vik

Lalu Indria merebahkan dirinya di ranjang.Vik mengamat-amatinya,dengan membatin betapa baiknya Indria yang masih mengingatkan dirinya untuk menelepon Samaira.Dia tetap mempunyai peran sebagai seorang ibu walaupun kini dia sibuk bekerja.

"Lihat ini dia"ucap Vik sembari menyodorkan ponselnya.

Indria tersenyum kecil ketika melihat foto-foto dan video dari Samaira.Rambutnya ikal dan gembul sekali,cantik dan matanya berbinar.

"Hmmmmm cantiknya,andaikan aku bisa gendong dia dan bermain.Kamu inget kan,kamu selalu ingin punya putri.Dan Tuhan mengabulkan doamu"ucap Indria yang berbinar ketika melihat wajah Samaira.

"Sudahlah"ucap Vik.

"Heiii...aku bahagia walaupun melalui rahim perempuan lain.Dia anakmu,darah dagingmu.Dan aku istrimu kan?tentunya Samaira juga putriku"ucap Indria.

Kalimat itu menusuk batin Vik,dia tercengang dengan perkataan Indria yang sama sekali tidak membenci kehadiran Samaira di hidupnya.

"Kenapa bengong,tidur gih"ucap Indria lagi.

"Nggak apa-apa.kalau misal Samaira kesini boleh nggak???"tanya Vik.

"Ya bolehlah,ih aneh.Dia kan anakku juga,masa iya aku usir sih.Masalahnya cuma satu,emang boleh??"kata Indria.

Vik pun tidak bisa membalas perkataan Indria.Dia hanya berpikir jauh melayang terbang ke awang-awang lalu pergi tidur di samping perempuan yang telah dia sakiti selama ini.

Indria juga bingung dengan tingkah Vik yang lebih memilih menghabiskan waktu bersamanya.Setelah menyiapkan sarapan dan perlengkapan semuanya dia berangkat kerja.Kini Vik tidak pernah lagi mempermasalahkan pekerjaannya,yang penting dia tidak lupa tugasnya sebagai seorang ibu.

Tumben sekali Vik melakukan video call saat sedang makan siang.

"Coba tebak!aku punya apa??"ucap Vik sangat antusias.Lalu Vik menyorotkan kameranya pada Bebo yang sedang mengendong seorang anak.

Istri Rahasia [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang