33

2.2K 113 8
                                    

Milan merasa di atas angin ketika Ariel memeluknya dari belakang,Dia merasa usahanya kini tidaklah sia-sia.Ada kecanggungan saat Ariel mengingat jika Milan adalah perempuan beristri,dia lalu melepaskan itu.Tidak mudah memang melepaskan orang yang pernah berada dalam hidup kita,orang yang pernah menjadi pengharapan kita.Walaupun dia telah menyakiti atau bahkan menghancurkan hidup kita.Tapi masa lalu adalah masa lalu,tidak perlu berlarut-larut dalam hati jika ingin terus melanjutkan kehidupan.

Setelah Nay tertidur,mereka berdua mengobrol di ruang itu.Ariel bertanya tentang kehidupan Milan,dan Milan sedikit tercekat karena hal itu.Seperti pucuk di ulam tiba,Milan bisa mengatakan hal-hal yang membuat Ariel lebih bersimpati padanya.

"Mau wine???"kata Ariel sembari membuka botolnya.

"Baiklah sedikit"balas Milan.

Ariel meminum wine seperti minum air putih,dan hal itu membuatnya sedikit agak mabuk.

"Sudah,jangan banyak-banyak!"tegur Milan.

"Memangnya kamu perduli??"

"Iya aku perduli"

"Kenapa pergi jika kamu perduli??"

"Ceritanya panjang,kami sudah di jodohkan oleh orangtua dari kecil karena adat.Dia mencintai orang lain bahkan sampai sekarang"jelas Milan pada Ariel.

"Sedangkan kamu??"tanya Ariel lugas.

"Jika waktu bisa di putar kembali,aku tidak akan menjalaninya.Aku lelah seperti ini,bersama dengan seseorang yang tidak pernah menganggap kita ada"ucap Milan.

"Lalu bagaimana jika dia menganggapmu ada??kau pasti tidak akan pernah datang kesini mencari Nay maupun aku"canda Ariel yang tidak pernah lucu itu.

Milan terhenyak mendengar kalimat-kalimat yang menyayatinya itu.

"Kamu selalu saja salah paham,ril!baiklah aku tidak akan datang jika kamu sebenarnya tidak menginginkan ini"

"Siapa yang bilang begitu,sini duduk sini!"kata Ariel.

"Lihat ekspresi mukamu sama seperti Nay ketika menggurutu"kata Ariel lagi.

Ariel melihat Milan yang sangat cantik,dia memang cantik dan manis.Dia mengelus pelan rambutnya yang panjang dan ikal itu,yang masih wangi.Dia adalah wanita yang sangat spesial baginya,tidak ada yang bisa menyentuh hatinya selain dia.

Dia mencium rambut Milan yang wangi itu,membiarkan badannya jatuh kedalam pelukannya.Milan merasakan debaran jantungnya kian berlari tidak karuan,Nafasnya sedikit terengah dan memburu sampai kedalam lubuk hatinya yang paling dalam.Sepertinya sudah lama Ariel tidak pernah menyentuh wanita,bisa saja dia meniduri wanita-wanita cantik di luar sana.Tapi tidak pernah ada yang bisa memberinya gairah yang paling dalam seperti ketika saat Milan mengecupnya,memagut bibirnya dan  merasakan getaran nafasnya.

Ariel melepaskan kancing baju Milan dan kini sudah mengenggam apa yang dia ingin genggam.Rasanya sangat lembut dan padat,dia sudah memiliki dua orang anak tapi rasanya masih sama seperti ketika dia belum menjadi seorang ibu.Lama sekali Ariel bermain-main dengannya.Dia menikmati setiap jengkal tubuh Milan,dan layaknya dia bernostalgia dengan hal itu.Dia menggelinjang lembut ketika Ariel mulai memainkan hasratnya yang sudah lama dia pendam.

Mereka berdua berasa terbang melayang kedalam kenikmatan duniawi yang selama ini terpendam.Milan selalu bisa mengendalikan Ariel,permainannya mulai memanas dan sedikit agak liar.Dia seperti layaknya penunggang kuda yang berada di atas pelana,dia kendalikan sepenuhnya.Ariel mendesah dan menggelinjang ketika Milan mempercepat geraknya yang naik turun maupun memutar pinggangnya.Ariel tidak tahan dan membuat Milan jatuh kedalam ranjangnya dan sekarang dia yang mengendalikannya.Milan memandangi wajah tampan Ariel yang kini menidurinya dengan penuh hasrat,dia sadar jika tidak akan mudah untuk tidak mencintainya.Ariel mencapai klimaksnya yang pertama dan seharian itu mereka mengulanginya lagi sampai berkali-kali.Milan mengecup Ariel sebelum meninggalkannya tidur sendirian.

Istri Rahasia [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang