5

2.6K 115 1
                                    


Berkali-kali ponsel Vik berdering,tapi sama sekali tidak dia hiraukan.Dia mengusap rambut Indria.Dia tampak terlelap tidur,Vik mengusap punggung tangan istrinya.Lalu kedua mata yang dia rindukan itu terbangun.Indria menatap Vik dalam,dalam sekali dan tidak bisa bicara apapun.

Airmata Indria jatuh dan Vik mendekatkan badannya.Dia memeluk tubuh istrinya di atas pembaringan itu.Lidah Indria seperti kelu,dan tidak bisa mengucapkan perkataan apapun.Dia tersenyum dengan tatapan dalam yang penuh arti.Kecupan Vik menyembuhkannya,dia berangsur-angsur membaik.Dokter menyarankan agar Vik menjaga kesehatan Indria,karena mental Indria tidaklah sekuat biasanya.Karena ibu hamil terkadang lebih sensitif dari wanita biasa.Vik dengan telaten menemani istrinya di rumah sakit,Indria sudah bisa tertawa dan bercanda.

Sore itu sekitar jam 4 setelah Indria mandi.kakak iparnya datang menjenguk kerumah sakit.Bebo yang menemui mereka pertama kali di ruang tunggu.Hanisha sangat angkuh sekali dan tidak mau beramah tamah dengan Bebo.

"Vik dan Indria di dalam kak,mungkin sedang istirahat sekarang.kalau kak Nisha tidak keberatan,bisa duduk disini"kata Vivek mencegah Hanisha masuk dengan halus.

Hanisha duduk di ruang tunggu depan dan Bebo memanggil Vik di dalam.Vik segera keluar menemui Hanisha.

"Ada apa kakak datang kesini,mami yang suruh kan???

Hanisha diam saja dan tidak berkata apa-apa,tapi dia terlihat memendam amarah yang tinggi.

"Oya vik,Milan masih sepupu kakak.Perjodohan itu terjadi juga karena keluarga kami,aku harap kamu bisa mengerti dan memahami.Keluarga kami investor tertinggi perusahaan Ramchan.Dan kamu tahu kan Ayah Milan siapa?"ucap Hanisha datar.

"Kak,Indria butuh aku sekarang.Dia hamil dan aku penting baginya.Lihat kak,dia menderita.di mana kemanusiaan keluarga kita.Aku juga malu kak,aku membuat dia menderita seperti ini"

"Oya?!jika kamu tidak mempertimbangkan segala ucapan ku. kamu yang akan lebih malu,kamu mau lihat mami papi jatuh miskin???kamu mau dana investor di tarik lalu kita bankrut.jangan bodoh,Vik.kamu yang membuat ulah,harusnya dari awal kamu sadar klo memang udah punya tunangan.harusnya kamu ngga gampang tergoda dengan perempuan desa kaya gitu"

"Cukup ya kak!Indria tidak menggoda siapapun.Aku yang salah,aku yang membawanya kedalam hubungan yang rumit ini.Aku yang memulai penderitannya.Dan aku tahu istriku seperti apa,jadi jangan mengajariku hal itu.lebih baik kakak pulang,tidak usah menemui dia.biarkan dia istirahat"ucap Vik  dan bergegas masuk kedalam.

Banyak pesan yang masuk di ponsel Vik,dia memang sengaja baru saja menghidupkan ponselnya.Banyak pesan dari Milan untuknya,tapi dia sambil lalu.Dia melihat senyum Indria yang bermain dengan anak-anaknya.Kabar baiknya besok Indria boleh pulang.Indria membaik karena kekhawatirannya tidak berlebihan,dia berlatih mengendalikannya.Vik dengan setia menemaninya,bercerita dan mengenggam tangannya erat.

Tidak ada yang lebih nyaman dari pelukan Vik,Indria sangat cantik dan lembut.Rambut panjangnya yang hitam legam dia urai.Ia mengenakan dress merah jambu selutut,dan perutnya menyembul sedikit.Dia kembali menjadi Indria yang sensual di mata Vik.Vik membantunya menyisir rambutnya yang panjang.Dia sibak kan di antara kedua daun telinga Indria.Vik mencium mesra daun telinga istrinya itu.Istrinya melenguh dan tersenyum simpul.Mereka berhadapan sekarang,Vik meraba wajah tegas Indria.pucuk dagunya dan mengelus lembut pipinya yang ranum.Vik mendaratkan ciuman lembutnya pada Indria,lalu seketika Vik melepaskan kuluman lidahnya.Dia ingat bahwa hari ini adalah hari pertama Indria pulang dari rumah sakit.

Indria menaruh harap,tapi Vik melepaskannya.
"Tidurlah,hari sudah malam"ucap Vik sembari mencium kening istrinya.

Mereka lalu bergegas ke ranjang,Vik membelakangi Indria.Dia bingung,gairahnya sangat tinggi sekali.Dia ragu apakah ada efeknya jika menggauli istrinya sekarang.Vik sungguh gusar dan tidak bisa tidur,dia hanya menatap nanar jendela kamarnya.Lalu dia merasakan Indria memeluknya dari belakang,dan itu semakin membuat Vik tidak bisa menahan nafsu syahwatnya.Dia ingin melepaskannya,lalu seketika dia  berbalik badan nya.Vik memeluk Indria dan mencium keningnya,lalu turun ke kelopak matanya,hidungnya,bibirnya.Kecupan Vik membangunkan tidur Indria,dia menatap dalam suami nya.Nafas Indria memburu,dia memberi kode Vik jika semua akan baik-baik saja.

Istri Rahasia [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang