23

1.9K 113 7
                                    

Pikiran Vik sungguh sangat kacau dengan keadaan ini,hatinya seperti bertolak belakang dengan pikirannya.Ingin sekali dia membenturkan kepalanya di tembok beton besar itu,dia sangat kesal dengan keadaan yang membuat dirinya terombang-ambing.Perasannya yang dulu sudah tidak ada untuk Indria,dia memang suaminya tapi dia tidak bisa menempatkan dirinya menjadi suaminya lagi.Apakah perceraian adalah salah satu hal yang tepat yang harus di tempuh??Dia merasakan dilema yang luar biasa.Indria sama sekali tidak salah,dirinyalah yang salah dan tidak tahu diri.Bahkan dia menyadarinya sendiri bahwa dia tidaklah pantas untuk memperlakukan Indria seperti ini.

Milan terbangun dari tidurnya,dan mendapati Vik tidak ada di sampingnya.Sepertinya Vik sedang merokok di luar dan iseng saja dia menonton Tv malam-malam begini.Ada acara semacam talk show tentang kehidupan pengusaha muda Indonesia.

Seketika terhenyak hati Milan,dia melihat Ariel menjadi narasumber di acara itu.Dia sangat sukses dan termasuk kalangan pengusaha muda Indonesia sekarang.Jika di banding Vik,Vik kalah jauh dari Ariel.Bisnisnya merambah sektor apapun,dari perhotelan,kuliner,property dia kuasai.Hati Milan menelisik dan berlari ke masa lalunya,andai saja dia mempunyai iman yang kuat untuk tetap stay dengan laki-laki ini.Dia akan masuk ke dalam lingkungan sosialita,tidak seperti sekarang yang hanya di rumah dan anak saja.Dia butuh hiburan juga,arisan,hang out dengan teman-temannya.Milan membayangkan hal-hal liar yang berlarian di kepalanya,Andaikan dia teguh pasti sebulan dia bisa keluar negeri 2 atau bahkan 3 kali untuk jalan-jalan.

Ariel dengan gantengnya menunjukkan kepiawaiannya memasak disitu,banyak foto-foto ekslusifnya menggunakan mobil import,sport car,dan jet pribadinya.Dia terlihat ganteng dan manly sekali,apalagi saat dia menyanyi.Ariel mempunyai suara yang merdu,dia ingat juga ketika mereka berada di Manhattan,Ariel kadang show kecil-kecilan disana dan Milan adalah suporter setianya.Senyum Milan menyungging ketika Ariel menyanyikan sebuah lagu disana,itulah lagu yang Ariel ciptakan untuknya ketika dia mengandung anaknya.

Gerakan pintu kamar mengagetkan Milan,dia melihat Vik masuk kekamar.Cepat-cepat Milan menarik selimutnya dan memejamkan matanya,dia tidak ingin Vik tahu bahwa masih ada sepasang bola mata yang terjaga disitu.Milan membawa imajinasinya kedalam tidurnya.Dia sangat merindukan Ariel,dia merasa bersalah telah meninggalkannya begitu saja di flat itu.Dia hanya tidak ingin terlibat jika Ariel terkena masalah karena Ayahnya terseret sebuah kasus,makanya dia meninggalkan mereka.Apalagi orangtua Milan sama sekali tidak tahu,jika Milan pernah melahirkan seorang anak dengan laki-laki lain.

Keesokan harinya Milan mulai mencari sosial media Ariel,dia memfollow semua akun sosial media mantan kekasihnya itu.Dia melihat apa saja feednya,isi feednya tentu saja berbeda dengan isi dari talkshow kemarin.Hanya sederhana saja,menunjukkan karya seninya,rekaman suaranya dan tidak seprofesional di acara itu.Tapi dia tahu jika Ariel sekarang sedang naik daun dengan segala apa yang dia miliki,bahkan dia juga termasuk di segani di kalangan selebritas.

Ariel terhenyak,dia ingin memuntahkan kopi yang dia teguk.

"Kenapa lu"tanya Magda,sepupunya.

"Enggak,nggak apa-apa.lihat ni,Milan follow lalu ngeboom like foto-foto gue"kata Ariel polos.

"Ngejak lu balikan kali"sahut Anjun.

Mereka terbahak-bahak bertiga,hari ini Ariel libur dia berada dirumah menemani Nay,putri semata wayangnya.Karena besok dia harus pergi ke Bali untuk mengecek bisnisnya di sana,lalu ke Singapura dan baru akan kembali minggu depan.

Ariel merasa Nay mempunyai wajah mirip ibunya yang cantik.Ibunya mungkin ingin melihatnya,ingin melihat seberapa besar anak yang dia lahirkan.Dia merasa Milan masih saja mengetuk relung batinnya,tapi rasa sakit itu masih saja membekas.Dia pergi dari flat ketika Ariel dan Nay masih tertidur.Hal itu terjadi saat Ayah Ariel terseret sebuah kasus,dia diduga terlibat dalam kasus besar.Dengan spontan dan tanpa perundingan,Milan meninggalkannya dengan seorang bayi yang berusia 3 bulan.Tak bisa di bayangkan betapa bingungnya Ariel kala itu.Dia masih muda dan sangat hijau untuk merawat seorang bayi.Pertama kali orangtuanya sangat kecewa dengannya,tapi bayi mungil ini menyihir mereka.Menyihir orang di sekitarnya dengan celotehannya dengan tawanya,tangisnya.Nay adalah nyawa untuk Ariel,dia adalah segalanya.

Ariel terlihat melamun saja di sofa itu sembari.

"Hmmm...ngelamun aja lu.dasar!gara-gara si uler follow nih"goda Magda.

Dia sama sekali tidak begitu menyukai Milan,tanpa kompromi.Dia tahu bagaimana susahnya Ariel ketika waktu itu,untung saja flat Magda dan Anjun tidak begitu jauh jadi mereka bertiga bergantian menjaga Nay.

.........................

Milan dan Vik terlibat pertengkaran kecil hari ini.Milan ingin ikut Vik kerja,dan Vik tidak bisa karena Papinya juga ikut serta kedalam perjalanan bisnisnya.

"Vik,aku bosan dirumah aja.ngurus anak,ngurusin kamu"

"Mil hidup kita tuh udah beda,nggak kayak kemarin.kita suami istri dan kamu seorang ibu"

"Aku tahu,tapi aku butuh liburan.aku butuh hang out sama temen-temen.tapi Mami nggak kasih ijin,aku bosan Vik dirumah macam menantu di film Bollywood.kamu tahu kan aku nggak bisa kaya gitu"ucap Milan.

"Mil,tolong menyesuaikan diri.jangan bikin aku pusing.please,kerjaanku banyak.harusnya kamu urus Samira dengan baik,mandiin dia,atau habisin banyak waktu dengan anak-anak"balas Vik.

"Ahrrghhhhh....kamu emang nggak pernah ngertiin aku Vik".

Milan seketika berlari keluar dari kamarnya dan entah pergi kebagian rumah di mana.Sebelum berangkat Vik mencarinya untuk membujuknya.

"Jangan cemberut gitu donk"goda Vik.

Tapi Milan tidak bergeming sedikitpun,dia masih menggerutu.

"Oke setelah aku pulang dari Bali,kita jalan ya.love you"ucap Vik sembari mendaratkan ciuman ke pipi Milan.

Di bawah Papi sudah menunggu dan setelah makan pagi mereka berangkat ke Bali.Di hari yang sama Indria melakukan perjalanan kerja yang lumayan lama,dia harus mengikuti kemanapun bosnya pergi.Penampilan Indria tampak berbeda.Dia lebih casual dan benar-benar menarik.Tidak tampak di wajahnya seorang ibu yang beranak tiga.

Pengalaman pertama Indria sebagai asisten dari pengusaha sekaligus selebritas tanah air,yang dimanapun dia berjalan pasti banyak kamera.

"Pakai kacamatamu dan topimu,ndri!"perintah mbak Meidy.

Mbak Meidy memberikan Indria kacamata dan sebuah topi yang ternyata harganya mahal karena barang branded internasional.Indria memakainya,dan Mbak Meidy merapikan sedikit dandanan Indria.

"Inget Ndri,kita itu ring 1.media pasti ngeliat kita,jangan malu-maluin Bang Ariel.masak punya asisten dekil"

"Siap mbk"ucap Indria.

Benar saja,ketika Ariel jalan menuju lobi airport sudah banyak wartawan dari berbagai media mewawancarainya.Indria sangat canggung dan kaku,tapi Meidy selalu mengingatkan untuk tetap profesional.Mereka menunggu di ruang VVIP,sudah sekelas presiden saja.

Media selalu memberitakan Ariel yang mempunyai kehidupan yang sangat sempurna,padahal aslinya juga biasa aja.Bahkan Bang Ariel doyan sekali makan nasi bungkus dari warteg juga.Setelah tiba di Bali mereka langsung menuju hotel milik Ariel,untuk mengecek segala sesuatu disana.Dan menuju beberapa restoran dan resort,setelah itu ada hari bebas untuk team.Mereka bisa pergi kemanapun mereka mau,dugem,party atau kemana saja.Hanya Indria yang masih tetap tinggal di kamarnya,dia senang menelepon anaknya dari sana.Bercakap-cakap dengan mereka berjam-jam lamanya.Indria senang dengan pekerjaan ini,bertemu orang baru,mempunyai pengalaman baru.Asisten yang benar-benar sebagai asisten,bukan asisten berbagai macam hal seperti dia bekerja dulu.Kini apa hasilnya???dia di buang begitu saja,bahkan sama sekali tidak mengingat apapun hal tentangnya.

Menatap dirinya pun sudah tidak mau,seperti habis manis sepah di buang.hmmmmmm...sedih jika mengingat hal ini



Istri Rahasia [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang