22

1.9K 102 5
                                    


Pernikahan Vivek dan Lala berlangsung dengan sangat sederhana dan sakral sekali.Anak-anak tidak pernah lepas dari pangkuan Papi Vik,mereka saling menggoda dan bahagia.Papi Vik bisa tertawa lepas,Indria geleng-geleng kepala ketika melihat tingkah mereka berempat.Vik datang paling belakang hanya ditemani Ishak,sengaja dia hanya datang dengan sopirnya.Karena tidak ingin menghancurkan suasana.Dia juga melihat Papinya riang sekali bercengkrama dengan ketiga putranya.Papa Vik mengkode untuk menghampirinya dan menemani mereka bercengkrama dengan anak-anak.

Vik sangat canggung ketika harus berhadapan dengan Indria,dia benar-benar canggung jika bertemu dengan perempuan yang sempat mengalihkan pandangannya.Setelah acara selesai mereka masih berada disitu.Masih asik saja bercanda dengan gembira.

"Oh ya,,Ayah tidak bisa lama-lama dan belum bisa pulang.Ayah harus kembali bekerja"ucap Vik kepada putra-putranya.

Deg...Jantung Indria seperti berhenti ketika mendengar hal itu.Apalagi ketika anaknya merengek.

"Tinggal lah sehari bersama mereka"perintah Papi Vik.

"Tidak bisa,yah.Ayah tau kan proyek kita padat"ucap Vik menolak secara halus.

"Mungkin kamu tidak akan menyesal sekarang,tapi nanti.Ayo anak-anak kedalam,bermain saja dengan kakek"ucap Papinya.

Vik benar-benar menggerutu dengan Ayahnya.Dia tampak sangat tersiksa dengan hal ini.

"Tidak apa-apa,pergilah.Nanti aku yang mengatasi mereka"ucap Indria lirih,dia akan memegang lengan Vik tapi seketika mengurungkan niatnya.

Vik tidak memandangnya dan bergegas pergi.Indria memandangnya pergi,memang ada rasa rindu tapi dia menahan diri.

Papi Vik mengintip dari balik jendela,betapa keras hati anaknya seperti milik ibunya yang tidak pernah bisa berkompromi dengan hal apapun.Airmata itu jatuh juga di pelupuk mata Indria,Nania yang menyodorkan tisu ke arahnya.

"Sudahlah kak,biarkan dia"ucap Nania sembari memeluk Indria.

Setelah agak tenang mereka masuk kedalam,Indria ceria lagi dan kini dia tidak begitu canggung dengan papi Vik.Dia sudah tidak takut lagi dengan orangtua itu.

"Jadi rumahmu di mana,nak?orangtua mu bagaimana??"tanya Papi Vik bertanya pada Indria.Dia ingin menilisik lebih jauh lagi seorang gadis lugu ini

"Saya dari solo pi"jawabnya.

"Yaelah paman,sudah bertahun-tahun dia jadi menantu paman.Masak iya belum tahu"ledek Naina.

"Paman pengen tahu dari dia langsung,bukan dari orang-orang"jawab Papi Vik.

Indria menceritakan asal-usulnya secara lengkap.Bahkan sampai secara spesifik karena anak-anak sedang makan.

"Orangtuamu tahu jika kamu memiliki hidup seperti ini???"tanya Papi Vik.

Indria menggelengkan kepalanya pelan.Dia sebenarnya sedih tapi mencoba tersenyum,lalu Vivek datang.

"Sudah paman,jangan buat adek kami sedih.Lihat dia bahagia sekarang,punya pekerjaan yang bagus dan anak-anak yang sehat"kata Vivek berusaha untuk mengganti percakapan.

Kini dugaan Papi Vik tidak pernah salah,jika Vik beruntung memiliki perempuan ini di hidupnya.Tapi Vik tidak pernah menghargainya,dan bahkan kini sudah tidak sebaik dulu.

................................

"Kamu pasti capek ya,pi??"tanya Mami Vik dengan nada yang tidak begitu dia sukai.

Papi Vik diam saja dan tidak terlalu menganggap kalimat-kalimat itu ada.

"Aku bahagia mi,aku bermain dengan cucu-cucuku.Apalagi yang aku harapkan dalam hidup ini lagi selain melihat mereka semua bahagia dan tidak pernah kekurangan"

"Oh...jadi kalian bertemu anak-anak itu lagi??"hardik Mami Vik.

"Iya,mereka mirip Vik waktu kecil.kasian mereka merindukan Ayahnya"

Hahahahahahahhaaaaaaaaaaaaaaaa
Mami Vik tertawa sengit dan bertepuk tangan karena berpikir suaminya terkena jebakan.

"Aku tidak merasa terjebak ya.kamu tidak tahu dari sisi mereka juga,kamu hanya berpikir uang dan uang"

"Setidaknya aku masih waras dan tidak menaruh hati dengan wanita murahan"

Plakkkkkkkkkkk,Papi Vik menampar ibunya.

"Jangan sekalipun berbicara seperti itu,kamu boleh tidak suka tapi jangan hina ibu yang melahirkan cucuku"

"Kamu berani yaa sekarang!aku tahu betapa mudahnya kamu mengasihi wanita-wanita seperti itu.ingat ya,aku menerimamu lagi setelah apa yang kamu lakukan terhadapku"ucap Ibu Vik sengit.

"Seharusnya jika kamu masih mengingatnya,kamu tidak akan pernah melakukan ini.kamu pernah merasakan rasanya di khinati dan harusnya kamu tidak mengirim anakmu ke hal yang pernah membuatmu menderita"balas Papi Vik sengit.


Malam itu orangtua Vik bertengkar,karena gerah dengan mulut istrinya.Papi Vik keluar mencari udara segar,dia dapati Vik ada dirumah dan merokok di halaman belakang.

"Lho,katanya kamu kerja???kok dirumah?"tanya Papi Vik.

Vik terlihat sangat gusar dan tidak tahu lagi harus menjawab apa.Dia hanya diam mematung.

"Kenapa diam saja ketika papi tanya soal anak-anakmu yang lain,toh papi nggak pernah tanya soal ibunya"

"Pi,hal itu tidak pernah sederhana seperti yang Vik bayangkan.Vik bingung pi"

"Beberapa kali bertemu dia,papi bisa mikir.Apa yang bikin kamu tertarik dengannya,yang pertama adalah sikapnya.Hal itu,orangtuanya mendidiknya dengan benar"kata Papi Vik berkomentar soal Indria.

"Iya pi,tapi setelah berjalannya waktu.Vik sadar pi,bahwa bukan dia yang Vik cari.Mami bener,tapi semua sudah menjadi bubur"

"Tidak pernah ada lelaki pengecut di keluarga kita"

"Maksud papi apa???"

"Bertanggungjawablah dengan sesuatu yang telah kamu bangun.Dia istrimu juga,dan Milan juga istrimu juga.Ada anak yang tidak pernah berhak menjadi korban.Lihat anakmu,ibunya berusaha selalu menampilkan sosokmu tanpa cela.Harusnya kamu bersyukur"kata Papi sembari mengakhiri perkataannya.

Vik masih berkeras hati,dia tidak ingin pulang kerumah itu.Dia tidak bisa untuk berpura-pura dan memberikan kewajibannya sebagai suami kepada Indria.Dia menyayangi anaknya tapi dia tidak ingin bertemu dengan ibunya.

Setelah itu Papi Vik masuk kekamarnya,dia tahu istrinya marah.
Dia berusaha membujuk istrinya yang sangat keras hati itu,dia merindukan istrinya yang dulu.Benar mereka juga adalah produk perjodohan keluarga juga,Mami Vik mengira jika Papi Vik mempunyai wanita lain di luar sana tapi itu hanya kesalahpahaman yang sulit di jelaskan.Mereka bertiga,Mami Vik,Papi Vik dan perempuan itu yang bernama Rosa.Mami Vik bersikeras jika perselingkuhan itu terjadi.Berulang kali Rosa menjelaskan bahwa dia dulu sangat mencintai Papi Vik tapi hal itu tidak akan mungkin terjadi.Sampai Rosa meninggal karena kanker darah pun,mami Vik tidak sudi untuk menerima penjelasan itu.Rosa adalah adik dari ibu Vivek,dia meninggal karena sakit.Itu sebabnya Mami Vik tidak begitu baik dengan Bebo.

Hati mami Vik sangatlah begitu keras bagai batu.Dia hampir memiliki sikap seperti Milan,tidak pernah menderita,anak orang kaya dan hal apapun yang dia inginkan harus selalu ada dan sempurna.Jadi sia sangat membenci apa yang bisa menghalangi tujuannya.Bahkan dengan anak kecil pun tidak mampu untuk menyentuh hatinya yang paling dalam.

Papi Vik sangat tertarik dengan karakter Indria,dalam tidurnya dia berpikir.Akan sangat bersalah jika Vik memperlakukannya seperti itu Dia melihat dengan mata kepalanya sendiri,apa yang anaknya lakukan tadi.Bahkan memandangnya saja seperti tidak sudi.Dia melihat betapa sakitnya Indria sampai menitikkan air matanya saat itu.

Istri Rahasia [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang