9

1.8K 82 1
                                    


Langit gelap menyelimuti sudut kota yang selalu ramai dan indah ini.Mungkin sebentar lagi akan turun hujan,Indria mengangkat jemuran di belakang lalu menengok anak-anaknya masih tertidur.Benar saja,hujan turun begitu derasnya,dia pandangi anak-anaknya tertidur lelap dan tenang walaupun gemuruh langit memecahkan telinga.Indria dengan telaten menjaga tidur ketiga anaknya,dan sesekali mengecek ponselnya apakah ada pesan dari Ayah mereka,tapi nihil.

Di bagian lain Vik sangat terkejut ketika Milan memberinya sebuah alat yang tidak asing untuknya.Milan tersenyum lebar dan bahagia sekali karena akhirnya hal ini mungkin akan membuat Vik sedikit berubah.
Raut pucat Vik tidak pernah berhasil untuk di tutupi,Maminya dan Neneknya bahagia sekali mendengar itu.

"Milan hamil!"Vivek bergumam ketika mendengar kabar itu.

Dia hanya berpikir jika Indria tahu,bahwa suaminya menjalankan pernikahan yang sesungguhnya dengan Milan.Tidak ada lagi sandiwara dan pura-pura kali ini.Vik memang tidak bisa melupakan Milan yang sudah dari kecil bersama.

"Kasian ibuk,ibuk baik banget.sayang banget sama bapak,tapi bapak kaya gitu sama ibuk"kata Ishak,sopir Pribadi Vik yang sudah seperti saudara sendiri.

Semua keadaan di dunia ini pasti sudah sesuai dengan rencana dari-Nya.Tidak ada seorangpun yang bisa mengendalikannya.Keluarga Ramchan mengadakan pesta menyambut kehamilan Milan,pesta adat yang sangat mewah dan mengundang kerabat dan rekan bisnis mereka.

Bebo juga datang dan hatinya sangat teriris melihat itu.Dia datang untuk menghormati mendiang suaminya.Ia menatap Vik tajam,dan tidak bicara sepatah katapun sebelum mendekat.Lalu mereka mendekat untuk meminta berkat.

"Semoga kehamilanmu ini di berkati,di lindungi sampai persalinan.sehat dan bahagia selalu"ucap Bebo seraya memberi berkat.

Dirumah Indria memasak,mengepel dan menyetrika lalu membersihkan rumah.Tidak sengaja ia menjatuhkan foto pernikahannya.Dia lalu membersihkannya tapi jarinya terkena pecahan itu.Dia lalu berpikir macam-macam.Dia mencoba menelepon tapi tidak di jawab,dan berusaha meninggalkan pesan berkali-kali.

Sudah hampir 2 bulan Vik belum pulang,katanya masih sibuk mengurusi bisnisnya.Bebo yang kadang selalu menemani mereka.

"Bu,tadi aku bersih-bersih rumah.lalu aku nggak sengaja menjatuhkan foto pernikahan kami.lalu jariku terkena pecahan kacanya,perasaan nggak enak.Nggak biasanya kaya gni.apa jangan-jangan Ayahnya anak-anak sakit ya?"ucap Indria dengan rasa khawatir yang dalam.

Bebo langsung memeluknya,Indria tidak tahu kalau Vik menghamili Milan.Bebo sangat iba dengan keadaan Indria.Bagaimana jika nanti tahu yang sebenarnya.Bahwa Vik tidak pernah bersandiwara dengan pernikahan itu,dia menduakan cintanya dan mengingkari janjinya.

Hampir tengah malam,Vik pulang kerumah.Indria langsung terbangun dan memeluk suaminya.
"Kamu pulang mas"Indria terkaget dengan hal ini.

Vik sangat lelah hanya sekali,dia sangat mengantuk.Indria membuatkan kopi dan menyiapkan baju nya,tapi rasanya Vik sudah terlelap tidur.Dia memandangi suaninya itu,orang yang selalu dia nantikan.Indria tidak bisa kembali tidur dia langsung membereskan koper Vik dan mengemasi barang2nya.

Dia taruh kacamata Vik di nakas samping kopinya,lalu dia letakkan jam tangan dan ponselnya.Tiba-tiba saja ponsel itu menyala karena ada sebuah pesan masuk dan terlihat di list.Milan mengirim pesan dan berkata rindu padanya.

Indria ingin membukanya,tapi dia mengurungkan niatnya lalu berusaha tidur.Vik lusuh dan muram,tidak biasanya dia tidak menggoda Indria.Kali ini Indria yang merajuk tapi Vik hanya diam saja.Indria merasa ada hal yang berbeda pada Vik.Dari pagi sampai malam dia mengamati perangai Vik,lalu bertanya.

Istri Rahasia [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang