Indria menyiapkan baju-baju vik dan kedalam koper.Vik akan melakukan perjalanan kerja seperti biasanya.Bukanlah Vik namanya yang duduk diam saja,dia menggoda istrinya itu.Dia peluk istrinya manja sekali,dia ciumi perut istrinya yang sudah tampak membesar itu."Jangan lupa minum vitaminnya yah!kalau ada apa-apa,hubungi aku atau Ishak.Jangan lupa itu!"
"Iya mas,hati-hati ya.semoga lancar kerjaannya.Aku bawain camilan di tempat makan,semua sudah beres tinggal beringkat"kata Indria.
Vik mendaratkan ciuman ke Indria sebelum pergi tidur.Lalu keesokannya dia berangkat keluar kota,Vik memandangi istri dan anaknya dari dalam mobil sebelum berangkat.
"Anter kerumah,sa"perintah Vik.
Dia meminta sopirnya memutar arah kerumah ibunya.Sesampainya di sana dia masuk kedalam dan sudah disambut oleh istri keduanya Milan.Milan tampak berbinar ketika tahu Vik pulang.Ibu dan kakaknya pun menyambutnya dengan bahagia,dan mempersilahkan Vik untuk bergabung di meja makan.
"Ayo makan,hari ini Milan yang memasak untuk breakfast"kata Mami Vik.
"Vik masih kenyang mah,udah sarapan di rumah.mami kan tau,Indria pinter masak"ceplos Vik tanpa perduli kalimat itu akan menyakiti orang lain atau tidak.
Lalu Milan datang membawa secangkir kopi creamer kesukaan Vik.
"Ini minum,kamu kan yang paling suka minum kopi buatanku"ucap Milan
"Itu dulu,lain sekarang"
"Lain lagi nanti"kata Milan sembari setengah memaksa,Vik meneguk kopi yang Milan bikinkan.
Rasanya memang enak,karena dia memang pernah menjadi barista ketika kuliah di Amerika bersama Vik.
"Rasanya pas"ucap Vik.
"Aku tahu Vik,aku tidak pandai memasak seperti Indria.Tapi kopi buatanku not bad kan"kata Milan terkekeh.
"Iya,enak kok"
"Vik kita menikah sekarang,aku istrimu juga.Aku tahu kamu mencintai istrimu,tapi aku tetap bisa kan jadi sahabatmu?seperti ketika kita sekolah bareng,kuliah bareng.Jangan membatasi diri seperti itu Vik,kamu takut ya kalau jatuh cinta denganku lagi??"Goda Milan dengan senyumannya yang menawan itu.
Hubungan antara Vik dan Milan sedikit mencair,layaknya seperti seoranh sahabat saja.Milan pun juga memperlakukan Vik dengan baik.
"Jangan canggung Vik,bukankah kita pernah melakukannya?"kata Milan lagi.Ketika Vik sedikit bingung mau tidur dalam posisi yang mana.
"Bukan untuk pertama kali kita tidur satu ranjang,jadi biasa aja keleus!"katanya lagi dengan melempar tawa yang renyah.
Akhirnya mereka tidur berdua satu ranjang.Milan merindukan saat-saat dulu ketika seorang Vik memujanya,mencintainya,menyayanginya.Dan mereka hidup bersama satu atap di negeri orang.Tapi Milan terlalu angkuh,dia tidak pernah menghargai apa yang telah Vik lakukan.Milan mengkhinatinya dan berkencan dengan mahasiswa indonesia yang lain.Waktu itu Vik tidak sekaya sekarang,dia mengalami peningkatan ketika Vik bekerja di perusahaan keluarganya dan ikut andil di dalamnya.Ariel namanya,Milan terlalu naif dan meninggalkan Vik di apartement.Milan tidak pulang dan seringkali menghabiskan malam dengan Ariel.Vik hancur ketika mendapati hal itu,dia pulang ke Indonesia seorang diri dan membatalkan pertunangannya juga secara sepihak.
Hati Vik hancur karena tunangannya lebih memilih bersama pria lain.Dia hanya fokus bekerja,orangtua mereka pun tidak tahu tentang kejadian itu.Walau bagaimanapun Vik menyayangi Milan,dia tidak mau keluarga Milan tahu bagaimana sikap anaknya.
Kak Hanisha menyodorkan tiket honeymoon lengkap.
"Mami ingin kalian berdua pergi ke Bali.Ini tiketnya lengkap,tinggal berangkat saja"kata Hanisha.

KAMU SEDANG MEMBACA
Istri Rahasia [END]
RomanceIndria adalah gadis desa,nan lugu.Dia berasal dari kalangan keluarga kelas bawah dan berasal dari kota Solo.Pekerjaannya adalah sebagai karyawan toko kain dam setiap sore membantu ibunya berjualan gudeg.Gadis lugu dan cantik khas orang Jawa itu ber...