19

1.7K 104 6
                                    

Tapi sayangnya saat mengucapkan hal itu bisa di pastikan tingkat kesadaran Vik adalah 100%.Dia tidak sedang mabuk atau meracau.Indria mengira  Vik sudah tertidur dia menutup badan suaminya dengan selimut.Betapa besar cinta Indria terhadapnya,tapi kini semuanya sirna.Perasaannya sudah tidak ada lagi,hilang entah kemana.Seharusnya kesempatan ini mereka pergunakan untuk saling memperbaiki dan bukan untuk menyakiti.

Keesokannya mereka kembali ke Jakarta dan kembali pada rutinitas masing-masing.Indria menahan rindunya kepada anak-anak,hanya merekalah alasan Indria untuk tetap bertahan dalam keadaan ini.Mereka melepas kepergian Vik di ambang pintu rumah,Vik harus kembali kepada Milan.Indria seperti merasa mungkin ini kesempatan terakhirnya untuk melihat suaminya.Dia berlari kecil mengejar mobil suaminya,lalu Vik menghentikannya.

"Ini tertinggal,berikan pada Milan"ucap Indria lirih  menahan kepedihannya.

Indria memberikan kotak sindurnya kepada Vik.Sindur adalah bubuk merah sebagai tanda pengikat suami dan istri,selain itu Vik juga memberikan mangalsutra.Mangalsutra adalah benang suci yang berbentuk kalung sebagai pengikat dalam adat.Mereka menikah dengan adat jawa,tapi Vik dan Indria juga menggunakan benda itu sebagai simbolik.

"Untuk apa??dia sudah memilikinya"ucap Vik.

"Karena aku hidup untukmu dan kamu hidup untuk dia,aku tidak akan memerlukan ini lagi.Kamu bisa mengisi belahan rambutnya dengan ini.terimalah,hati-hati.aku mencintaimu,selalu"ucap Indria dan berlalu masuk kerumah.

Dia berlari mengusap airmatanya dan pergi ke kamarnya,Bebo melihat adegan yang layaknya di sebuah film Bollywood.Tapi ini berada di kehidupan nyata,dan benar-benar terjadi di depan matanya.Bebo menelepon Lala agar secepatnya kerumah untuk menenangkan Indria.

Gadis yang bodoh,itulah Indria.Dia selalu mengagungkan kesakralan cintanya.Cinta yang membuat dirinya hancur dan tidak bahagia sama sekali.Dia benar-benar bebal dan sama sekali tidak bisa menerima kenyataan.Masih ada yang tertinggal,kalung mangalsutra dan foto pernikahan mereka disitu.Indria menyimpannya.

Vik mengenggam kotak sindur yang Indria berikan.Dia memasukkannya kedalam tasnya,dia simpan bersama cincin pernikahan itu.Sampai dirumahnya yang mewah,dia sedikit tergesa.Milan mengetahui jika Vik pulang,dia gendong anaknya dan menyambut Vik.Setelah membersihkan diri Vik mendekat dan menggendong anaknya.Milan bersandar di bahunya dan mencium kedua pipi Vik.

Milan membereskan barang-barang Vik,kopernya dan tasnya.Lalu dia bertanya pada Vik.

"Ini kotak sindur siapa??"tanyanya.

"Punyamu"jawab Vik.

Milan bahagia sekali dan berlari ke arahnya.

"Pakaikan"perintah Milan.

Vik membuka kotak itu,dia mengingat  saat dia membubuhkan sindur pertama ke seorang gadis,istrinya Indria.Vik sempat berhenti,tapi Milan mengulurkan tangan untuk membantu Vik melakukannya.Kini belahan rambut Milan sudah berhias sindur.

"Baiklah aku simpan.terimakasih"ucapnya sembari mengecup kedua pipi Vik.

Indria berteman sepi malam ini,dia berpikir sesuatu hal.Cepat atau lambat pasti Vik akan menceraikannya,itu hanya menunggu waktu saja.Dia harus berpikir bagaimana cara untuk menghidupi ketiga anaknya.Dia juga berpikir bagaimana jika rahasianya selama ini terbongkar dan keluarganya tahu akan hal ini.Betapa kecewa kedua orangtuanya karena sangat percaya terhadap suaminya itu.

Kalimat Vik terngiang-ngiang di telinganya,bahwa selama ini Vik tidak pernah mencintainya.Semuanya hanya murni karena kasihan,baiklah Indria akan merelakannya bahagia.Hanya doa yang dia selalu panjatkan untuk keselamatan suaminya.Hari ini dia masih tetap berpuasa untuk suaminya,untuk keselamatan dan kesuksesan suaminya.Dia masih menggunakan mangalsutranya dan pergi ke kuil bersama Bebo.Bebo yang selalu membimbingnya sebagai seorang menantu.

Banyak hal yang dia lewatkan bersama suaminya,hal-hal indah saja yang harus dia ingat selama prosesi doa ini.Pemuka agama memulai doanya,dan suami mereka akan menunggu di halaman.Bebo menyelipkan melati kerambut Indria.Indria cantik dan lembut,dia masih tetap mendoakan dan berpuasa untuk suaminya.Setelah selesai dia berdoa dengan membawa berkat dari sana.Dia sedikit tergesa dan mencari sendalnya,karena ini perayaan besar banyak orang yang datang dan berdesakkan.Dia ingin menerobos,karena akan segera pulang.Dia tidak ingin bertemu dengan keluarga itu,tapi Tuhan berkehendak lain.Indria merunduk ketika selendangnya terinjak kerumunan itu,dan sangat terkejut ketika rambutnya tertumpah berkat dan sindur itu.Dia berdiri merapikan selenedangnya,mereka saling menatap sebentar dan pergi.

Indria tidak ingin mengacaukan segalanya,dia sadar akan posisinya.Dia harus segera bergegas,Bebo melihat itu dari kejauhan dan memeluk Indria.

"Lihat,apa yang Tuhan lakukan"ucap Bebo.

Indria tidak sadar jika ketika itu Vik menjatuhkan bubuk merahnya di kepala Indria.Dia meraba rambutnya dan ternyata sindur itu sudah berada disana,mereka lalu pulang.Dan dirumah Bebo sudah memasak sedikit agak banyak.Indria menatap foto suaminya saat makan,harusnya Vik datang dan menyuapinya sekarang.Tapi itu tidak mungkin,bahkan dia tidak mengirim pesan atau meneleponnya.

Vik dan keluarganya berkumpul dan berdoa,dia sebenarnya merasa kaget ketika Indria masih berpuasa dan berdoa untuknya.Tapi kini Vik lebih memilih hidupnya seperti ini,dia menari bersama Milan dan keluarganya semua.Dan mereka mengundang rekan bisnisnya semua,itulah yang mereka punya.Mereka berpesta hingga Vik lupa diri,dia mabuk sangat berat.

Vik mengira Indria bersamanya,dia melihat Indria berjalan menghampirinya dengan baju sarinya yang berwarna merah seperti seorang pengantin.Vik melepaskan ikatan rambutnya dan menciuminya dengan beringas,dia melihat keindahan yang sudah lama tidak dia lihat.Betapa kasarnya Vik membuka baju Indria,dia benar-benar menyobeknya.Dia tidak perduli lagi jika Indria berteriak kesakitan,dia tidak perduli ketika Vik pusing dan memuntahkan ke badan Indria.

"Brengsek,keparat lu Vik!"umpat Milan sembari menendang badan Vik berulang kali.

Dia pikir perempuan itu adalah Indria yang selalu tidak pernah marah dengan apa yang dia lakukan.

"Lu pikir,gue perempuan sundal bodoh itu anjing"

Plaakkkkk........

"Jangan sebut dia bodoh"ucap Vik yang setengah sadar menampar Milan sampai tersungkur.

Vik tidak perduli karena dia benar-benar mabuk dengan keadaan itu.Dia terlelap tidur dan tidak mengingat apa-apa lagi.Milan merasa heran,karena berani-beraninya Vik menamparnya.

Keesokannya Vik tidak mendapati Milan,dia mencari di sudut rumah tapi tidak ketemu.

"Ibu kemana bik"tanya Vik pada pembantu rumah tangganya.

"Belanja  tuan dengan nyonya besar"

"Oh"pikir Vik Milan sudah baik-baik saja karena dia kurang paham dengan apa yang terjadi semalam.

Dirumah Indria membuatkan teh dan menaruh kue kecil itu di piring kecil cantik.Lalu menghidangkannya dan berusaha ramah dengan tamunya kali ini.Indria tidak menyangka dengan tamu agung yang mendatanginya kali ini,dia harus senang apa harus sedih.

"Saya tahu kamu istri pertama anak saya,tapi kamu lihat kan dia sudah bahagia karena saya nggak pernah salah milih menantu"

Tenggorokan Indria terasa kering dan keringatnya bercucuran,dia merasa hening sendiri tanpa tahu apa.yang harus di lakukan.

"Kamu tahu kan jika anak saya lelaki yang bertanggungjawab,dia tidak akan mudah menceraikan kamu.karena sadar tanggungjawabnya"

"vik bilang.Dia tetap akan bertanggung jawab pada Indria dan anak-anaknya,karena kasian dengan keadaan Indria kaya gini yang belum cukup jika menghidupi anak-anak"ucap Milan.

"Kamu denger sendiri kan,betapa baiknya anak saya sama kamu.Bahkan dia masih menganggap kamu tanggungjawabnya setelah kamu jebak dia untuk nikah sama kamu.saya nggak setuju lho,saya maminya,saya tau yang baik buat anak saya"kata Mami Vik.

"Iya mi,indria tahu jika mami nggak menerima saya dan anak-anak"ucap Indria lirih dengan menahan buliran-buliran itu.

"Masih bagus kami memberikan nama untuk anak-anakmu itu.kami kesini mau silaturahmi,dan menjelaskan biar kamu nggak lupa status kamu sesungguhnya itu apa.Jangan sampai lah kamu minta yang kelewatan batas.apa gini aja,saya penuhi apa yang kamu mau dan jangan ganggu rumah tangga mereka lagi.gimana???"ucap Mami Vik.

Batin Indria terhenyak ketika mendengarnya

Istri Rahasia [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang