13

1.8K 122 6
                                    

Matahari dengan gagahnya sudah menyeruak masuk dari balik tirai.Vik terbangun ketika sinarnya menyirami kelopak matanya.Dia melihat betapa damainya wajah itu,dengan rambutnya yang ikal dan bibirnya yang ranum.Vik mengecup bibir itu tanpa henti,dan itu membangunkannya.

"Good morning hotties baby"balasnya dengan mengecup Vik kembali.Milan selalu pandai untuk menggoda gairah Vik.Dia terlalu liar untuknya,dia adalah bidadari terindah di ranjang ini.Vik begitu menikmati permainan Milan.

Vik menciumi punggung Milan sebelum menghujamnya dengan beringas.Mereka begitu gila dengan hal ini,mata Milan yang tajam dan hidungnya yang mancung itu sungguh mengairahkan.Keindahan ini seperti membangkitkan jiwa Vik yang terkubur.Rasanya masih sama seperti ketika dia pertama kali jatuh cinta dengan Milan saat masih kanak-kanak.Manjanya,teduhnya dan dia tidak akan melepaskannya.

Nafas Vik terengah dan dia merasakan kenikmatan yang luar biasa.Lalu mereka berdua terbaring dan berpelukan di ranjang.Milan mencium Vik dan merasakan keberuntungan yang luar biasa,karena dia merasa Vik telah terjatuh lagi kedalam pelukannya.Sampai kapanpun dia akan tetap terjatuh semakin dalam kepelukannya,apalagi kini dia sedang mengandung anaknya.

Di bagian lain ada seorang ibu yang sangat sibuk,mengurus anak-anaknya dan menyiapkan mereka untuk pergi kesekolah.Dia menyiapkan  motor maticnya d depan,dia menata dagangannya yang berupa box-box kue yang dia titipkan di kantin sekolah dan warung-warung di sepanjang jalan ke sekolah putranya.Rutinitas itu sudah lama dia lakukan,tanpa malu atau ragu dia lakukan untuk membantu meringankan suaminya.

Dia mengantarkan anaknya kesekolah pagi ini,dan pergi kedalam sebentar untuk menitipkan kue buatannya.

"Indria"panggil orang yang selalu terlihat akrab dengannya.

Dia turun dari mobilnya dan menghampiri Indria di parkiran.Indria tersenyum kecil,dan menunjukkan rasa sungkannya jika berbicara.

"Kenapa Vicya tidak masuk sekolah??"

"Vicya sakit pak"

"Panggil saja Ariel,anak kita berteman dan tentunya kau juga jadi temanku Nay sedih karena sahabatnya beberapa hari tidak masuk"kata Ariel.

"Vicya kemarin sakit jadi nggak bisa masuk sekolah"jawab Indria singkat.

"Kamu jualan???"tanya Ariel

"Iya,jualan untuk tambah-tambah penghasilan"

"Ini harganya berapa?"

"Satu 5000"jawab Vicya.

"Ya udah deh,aku beli semuanya"

"Ini semua 100 biji lho,banyak sekali"ucap Indria seakan tidak percaya.

"Nggak apa-apa kok,buat karyawan"ujar Ariel.

Indria memasukkan dagangannya ke mobil Ariel di bantu sopir pribadinya.

"Jadi semua 500 ribu rupiah ya,ini uangnya"ucap Ariel sembari menyodorkan uangnya kepada Indria.

Indria tampak bahagia sekali,dia benar-benar bahagia ketika mendapatkan uang itu secara cepat dan dagangannya habis tidak bersisa.

"Terimakasih banyak ya,semoga suka"kata Indria lembut.

"Oke aku berangkat kekantor dulu.nice to meet u"ucap Ariel.

Dimobil Ariel masih memandangi Indria.Dia pandangi sangat lekat,dan entah mengapa dia merasa sangat iba.Indria menarik perhatian Ariel,dia bukanlah wanita modern pada umumnya.

"Mana kue tadi,aku mau nyicip satu"ucapnya pada asistennya.

Ariel melahap kue itu,dan rasanya enak dan sungguh cocok dengan lidahnya.

Istri Rahasia [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang