Keramahtamahan Indria sepertinya tidak membuahkan hasil.Dalam relung batinnya yang paling dalam,tampaknya dia sangat kecewa karena Vik seakan tidak membuka tali silaturahminya lagi.Vik bahkan hanya membiayai anak-anak tanpa berkomunikasi lagi dengannya.Indria tidak berharap apapun,hanya dia ingin hidup baik dan saling berjalan tanpa melibatkan apapun.
Karena cinta yang paling dalam adalah saat kita merelakan orang yang kita cintai mengejar kebahagiaannya,dan mendukung segalanya yang dia harapkan.
Indria menandatangani kontrak kerja barunya untuk jangka panjang.Tidak ada lagi yang memberatkan langkahnya sekarang,karena dia bisa membawa ketiga anak-anaknya bersama-sama dan kantor akan membantu prosesnya.Dengan kemantapan dia memasukkan barang-barangnya,bajunya,dan semuanya kedalam koper untuk di kirim lewat ekspedisi.
Semua membantu dan mendukung rencana Indria untuk pindah ke Swiss dia mendapatkan promosi untuk kesana dengan gaji yang lumayan.Dia sangat mencintai tanah air tempat kelahirannya yang penuh dengan kenangan yang menempanya.Indria akan pergi dengan membawa sejuta kenangannya,dia akan membawa perasaan cintanya,dan buah hatinya untuk membangun kehidupan yang baru.
"Selamat tinggal Indonesia,selamat tinggal cintaku semoga kamu bahagia"ucapnya dalam hati dengan membimbing putra-putranya untuk memasuki kabin pesawat.
...........................................
Pagi-pagi buta Papi Vik terbangun dengan tiba-tiba ketika dia membaca sebuah pesan dari ponselnya.Dia membuka laci meja kerjanya dengan segera,dia mencari sebuah foto tiga bocah laki-laki yang mirip sekali dengan putranya,dia mengusap airmatanya dan seakan meminta maaf karena tidak bisa melakukan hal apapun untuk mereka.Papi Vik sangat menyesal dengan hal itu dan hari ini seharian dia menghabiskan waktu di ruang kerjanya tanpa keluar sedikitpun.
Dia merasa menjadi seorang Kakek yang gagal,demi rumah tangga lain berjalan dia harus menghancurkan rumah tangga lainnya.Dia tidak punya kendali,kini dia harus melepaskan cucunya untuk pergi meninggalkan namanya disini.Vik tidak tahu hal itu,karena memang tidak ada yang memberitahunya.Vik hanya fokus dengan pekerjaannya dan mami sekarang.Keadaan mami menyita perhatiannya,bahkan hingga waktu bertemu dengan Samaira terbatas.
Milan tetap stuck dia benar-benar kecewa dengan Ariel dan keadaan rumah tangganya seperti mati.Dia hampa dan jenuh sekali dengan hal ini,tidak seorangpun mencurahkan perhatian kepadanya.Dia juga sangat jarang mendekat kekamar Mami,apalagi memperhatikan Samaira.Dia hanya berpikir bagaimana mencari keuntungan untuk dirinya sendiri.
Indria beradaptasi dengan kehidupan barunya,dia menjadi lebih mandiri dan dewasa sekarang.Pengalamannya mengajari banyak hal akan kehidupan,tidak semestinya dia lemah.Kini dia hidup di Swiss dan bekerja disana,dia memilih hunian jauh dari hiruk pikuk kota dan perlu 30 menit untuk sampai kantornya yang baru.Anak-anak di paksa untuk menyesuaikan diri dengan kehidupan yang benar-benar berbeda.
Hari itu Indria menemani anak-anak bersepeda menyusuri sungai yang jernih dan masih asri karena pepohonan rimbun di sisi sebelah kanan dan kiri.Indria bahagia dengan hal ini walaupun tidak bisa di pungkiri jika terkadang rasa rindunya masih ada dan berkecamuk dalam hati.Dia menepisnya dan selalu begitu,sama sekali dia tidak ingin menyentuh sosial media apapun.Dia hanya bekerja dan anak-anak dan tidak akan pernah lagi ada yang menganggu caranya berpikir.
Sama halnya dengan Ariel,dia menenggelamkan perasaannya kepada anak dan pekerjaannya sekarang.Ariel masih berhubungan dengan Indria dengan sangat baik dan sangat mendukung kemajuan karir Indria,dialah yang mendorong Indria untuk sekolah lagi agar setara dengan teman-temannya.Jadi di Swiss Indria bekerja sekaligus menimba ilmu.
....................
Hukkkkkkk
Vik terbangun dari mimpinya yang buruk,Milan bahkan sampai terbangun.Vik sepertinya tersedak ketika tidur.Dan lalu dia melanjutkan tidurnya kembali,tapi seakan tidak bisa.Ada rasa yang menyeruak muncul di sanubarinya.Lalu dia duduk sebentar dan membasuh mukanya di kamar mandi,dan dia mengamati dirinya sekarang.Jambangnya memanjang dan tidak terawat.Dia ambil silet untuk mencukur jambang dan sedikit kumisnya.Dia berhati-hati sampai tak sadar dia merobek kulit arinya sampai berdarah.Vik sama sekali tidak tidur karena memang tidak bisa tidur,apalagi kakaknya Risha yang menetap di India akan datang hari ini.
Tapi entah mengapa ada kegaduhan di ruang kerja Papi,suami Risha duduk termenung dengan menatap Vik tajam yang turun dengan Milan.Abhi,suami Risha tidak berkomentar apapun juga dan hanya mengenggam anak-anaknya.
"Lebih baik kalian masuk kedalam"ucap kak Hanisha,kakak ipar tertua di keluarga Ramchan.
Lalu Vik dan Milan masuk kedalam ruangan itu.Tatapan mata Risha sangat tajam kepada mereka,dan Papi terlihat menahan amarahnya yang seakan ingin meledak.
"Dimana istri lo Vik??"tanya kak
Risha"Ini kak,dia ada di depan kakak.masa iya nggak keliatan"ucap Vik dengan bercanda.
"Dimana istri lo,Indria?"tanya kak Risha tajam.
Vik menatap mata Risha dan seakan dia ingin mengatakan tolong jangan tanyakan hal itu.Tapi seakan Risha tidak perduli dengan hal ini.
"Lo membuangnya???lo tinggalkan dia demi penipu macam ini"tegas Risha yang menunjuk Milan tepat di mukanya.
Milan terhenyak dan seperti tersengat perkataan yang panas.Dia membela dirinya dan emosinya meledak.
"Jelasin ya ,apa maksud dari perkataan itu!hah"ucap Milan
"Okey dari awal gue orang yang paling nggak suka,Vik nikah sama lu karena apa?lu pengen tau.pertama gue ngerti dia udah punya istri,punya anak woiiii..nggak tanggung-tanggung anaknya udah 3.Okey mami desak lu,tapi lu harusnya bisa mikir Vik pakai otak"
Vik hanya terdiam dan terpaku mendengarnya.
"Gue tau siapa lu mil,lu selalu mencari keuntungan lu sendiri.lu rayu Abhi,laki gue!calon kakak ipar lu pada waktu itu.Okey gue maafin tingkah binal lu tuh.Kedua lu ninggalin adek gue di Amrik,lu udah punya anak Mil sama tu laki.Lu pengen tau dia siapa,dia temen gue.Dan yang paling nggak bisa gue maafin,lu nggak nolongin mami saat sekarat.Lu asik mengejar cinta lu,Bapak dari anak lu"kata Risha secara rinci.
Milan benar-benar terdesak dia menatap sekelilingnya,dan terutama Vik yang naik pitam di buatnya.Dia sangat emosi juga mendengar hal itu.
"Lu salah kak,lu fitnah gue.Jadi gini ya"kata Milan yang berusaha membela diri.
Milan sibuk membela dirinya diruangan itu,tak ada satupun yang membelanya.Vik terdiam membisu saja,dia benar-benar merasa di bohongi oleh Milan.Dia sampai bingung mau ngomong apa dengan istrinya yang sekarang itu.
"Lu nggak usah banyak ngomong,semua udah jelas sekarang.mending lu pergi dari sini,gue nggak pernah berpikir lu bisa sejahat ini.Lu tipu mami,papi,saudara gue,keluarga elu.Sadar nggak sih!!Lu kotor"kata Vik.
"Oh jadi lu nggak percaya lagi sama gue.Ingat ya kalian semua,keluarga gue bantu kalian untuk jadi kaya gini dan balasan kalian apa??"
"Bener nggak apa yang Risha katakan???tolong jawab Mil,bener apa enggak??jawab!"bentak Papi.
Milan agak terhenyak dengan bentakan dari Papi Vik.
"Papi nggak pernah menghakimi masa lalu seseorang,tapi kejujuran lebih berharga dirumah ini.Karena papi nggak pernah ngajarin anak-anak papi jadi pembohong,pecundang dan pengecut.Apalagi menjadi seseorang yang selalu sibuk mencari keuntungan diri sendiri.Ini rumah keluarga Ramchan dan papi nggak pernah mengijinkan siapapun yang tinggal disini mempunyai sifat yang seperti itu.Jadi lebih baik kamu tinggalkan rumah ini sekarang juga!Dan kamu Vik,dia masih istrimu.jika kamu mau ikut dengannya,okey!Papi nggak akan bisa melarang kamu"tegas Papi Vik
KAMU SEDANG MEMBACA
Istri Rahasia [END]
RomanceIndria adalah gadis desa,nan lugu.Dia berasal dari kalangan keluarga kelas bawah dan berasal dari kota Solo.Pekerjaannya adalah sebagai karyawan toko kain dam setiap sore membantu ibunya berjualan gudeg.Gadis lugu dan cantik khas orang Jawa itu ber...