Adam POV
Malam ini, Malam Minggu. Ehem. Gue dan Rain bakal tidur bareng hehe. Gue malem Minggu dirumah aja, gue kan jarang sayang-sayangan sama Rain. Kalo setiap sekolah maupun diluar gue gak pernah romantis-romantisan, jadi enak dirumah. Lebih puas.
Gue dan Adam lagi di dalem kamar, sekarang udah jam 18:45 Malem. Gue lagi tiduran disamping Rain yang sedang asyik dengan handphone gue. Hmmm, kan disampingnya lebih menarik dari pada hp itu.
Gue mendekat melihat apa yang sedang Rain lihat, ternyata dia sedang mainin Instagram gue. dia sedang membaca Direct Message yang gak pernah gue baca-baca.
"Enak yah yang banyak fans sampe di DM gini" ucap Rain yang masih fokus ke hp.
"Iya dong. Kan aku ganteng, pasti banyak fansnya"
"Narsis" Rain mendecih dan terus membaca DM mereka.
"Wah kakak ganteng banget sih, follback dong"
"Halo kakak! Salam kenal. Btw, stay mana?
"Follback dong kak"
"Kakak ganteng deh, follback yahh! Ihhh dasar genit banget" ucap Rain sewot dan membaca semua isi DM nya.
Gue cuma merhatiin muka Rain yang berubah-ubah. Kadang cemberut, kadang mendengus gak suka, dan ngedumel gak jelas. Rain bener-bener imut banget.
"Kenapa kamu liatin aku gitu?" tanya Rain.
"Gak apa-apa. Kamu lucu aja, imuttt" gue mencubit pipi Rain pelan.
"IHH LEPAS.." rengek Rain mencoba lepasin cubitan gue. Pipi Rain pun merah tepat ditengah pipi, padahal gue nyubitnya pelan loh.
"Jangan cubit-cubit!" peringat Rain dengan pelototan imutnya.
Gue lebih mendekat merapat ketubuh Rain. Tepat ditelinga Rain gue berbisik.
"Kalo aku cubit bibir kamu pakek bibir aku mau?" bisik gue menggoda Rain. Gue bisa melihat Rain bergidik mendengar bisikan gue. Disaat itu juga telinganya memerah tanda malu. Ahh.. imut sekali.
"Dasar mesum!!" Rain mecubit pinggang gue, aduh bukannya sakit tapi rasanya gue geli. Kayak di gelitik.
"A-ahh Rain! Ampunn! G-geli gelii.." gue mencekal tangan Rain, disaat itu gue narik tangannya dan yah, Rain ada diatas gue dengan posisi gue dibawah tiduran di ranjang.
Rain natap gue sedikit melongo, dengan kedua pipi memerah mengihasinya. Gue mengangkat tangan kiri gue dan meletakkan dibelakang tengkuk Rain. Gue mendorong pelan kepalanya agar lebih mendekat ke wajah gue. Rain tidak menolak tetapi hanya diam, gue bisa ngerasain detak jantung Rain yang ada di dada gue berdegup kencang. Sama halnya kayak gue.
Hidung kami bersentuhan, dan disaat itu juga Rain menutup matanya tanda dia mau gue cium.
Gue mencium bibir Rain yang merah bagaikan Stroberi. Gue hanya menempelkan bibir kami, disaat Rain ingin menjauh gue menariknya kembali dan gue melumat bibirnya dengan lembut.
Bibir Rain sedikit terbuka, dan gue pun mengigit kecil bibir bawah Rain dan menjilatnya bagaikan marshmallow. Lenguhan kecil Rain sangat menggoda membuat gue sedikit liar menciumnya. Jangan tanya kenapa gue bisa berciuman dengan handal seperti ini, karena gue mempunyai koleksi bokep lumayan banyak di hp maupun laptop. Jangan kasih tahu Rain ya.
Rain membalas ciuman gue mencoba melumat bibir atas dan bawah gue. mulut Rain semakin terbuka dan lidah gue pun masuk kedalam menjilat gigi dan bermain dengan lidahnya.
Gue memperdalam ciuman ini dengan menekan tengkuk Rain, bisa gue rasakan bagian bawah Rain menegang tepat di bagian burung gue. Gue harus mengontrol nafsu gue, gue gak mau bermain ena-ena karena gue masih dibawah umur. Yah walaupun kelakukan kami sekarang udah lebih dari 18+. Maafkan hehe.
KAMU SEDANG MEMBACA
Je t'aime, Rain [END]
Fiksi RemajaKisah cintanya Adam dan Rain. Anak SMA yang labil. Senior yang imut manis, Junior yang ganteng gagah. Juga Reon dan Renald, yang satunya nakal dan satunya lagi kalem. Baca aja kalo penasaran! Upload: 28 Jan, 2019 -Kiki