04 - Heartbeat

116K 13.7K 3.2K
                                    

Jangan lupa vote+komen :)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jangan lupa vote+komen :)










Lee Il Hwa menghentikan kursi rodanya di tengah ruang makan sambil memperhatikan pelayan yang sibuk dengan urusan dapur. Beberapa orang mondar mandir menata menu makanan di meja, sebagian menata kursi yang miring, dan sisanya mengelap lantai yang kotor tertumpah sup beberapa saat yang lalu.

"Kenapa semua orang sibuk?"

Jaehyun berlutut di depan ibunya yang terlihat bingung, "Ada tamu yang akan datang sebentar lagi."

Wajah Il Hwa berseri-seri, "Apa uri Jaehyun akan pulang malam ini?"

Jaehyun terdiam tidak tahu harus menjawab apa. Perawat Kim berkata ibunya kembali tidak bisa mengingat semua hal pagi tadi. Ia terlihat sesekali khawatir dan merasa asing dengan suasana rumah.

"Jaehyun sudah di sini." jawab laki-laki itu sambil menggenggam tangan ibunya.

"Di mana? Il Hwa bertanya dengan suara lembut. Ia mengedarkan pandangannya ke semua arah mencari sosok Jaehyun, anaknya.

Jaehyun membawa tangan hangat sang ibu ke sisi wajahnya, "Di sini, eomma."

"Bukan."

Dahi Il Hwa berkerut khawatir "Kau bukan Jaehyun. Uri Jaehyun memakai jaket biru dan topi penguin berwarna kuning."

Mata Jaehyun terasa lembap dan panas. Menghadapi ibunya yang seperti ini tidak pernah mudah. Selama mengidap penyakit Alzheimer, Jung Il Hwa hanya mengingat sosok Jaehyun yang berumur enam tahun. Di dalam benaknya, Jaehyun kecil sedang mengikuti perkemahan dan akan pulang jam tujuh saat matahari terbenam.

Jadi Il Hwa akan melajukan kursi rodanya sampai halaman depan menunggu Jaehyun tiba, setiap malam.

Mau tak mau, Jaehyun hanya mampu tersenyum kecil memaklumi kondisi ibunya tersebut. "Jaehyun akan pulang sebentar lagi, jangan khawatir."

"Mereka sudah tiba." ujar ayahnya yang baru saja turun dari tangga. Pria berpakaian rapi tersebut berjalan menuju pelataran.

"Eomma kajja, tamunya sudah datang."

Jaehyun bangkit dari posisinya lalu berjalan ke belakang ibunya dan mendorong kursi roda hingga berhenti di samping sang ayah yang sedang bersiap menyambut kedatangan tamu tersebut.

Jaehyun mencoba untuk menata pikiran dan hatinya sejenak. Tidak ada jalan mundur saat ini, dan kabur tentu bukan solusi yang tepat, malah hanya akan membuat malu ayahnya. Jadi, malam ini Jaehyun mengikuti jamuan makan malam dan membicarakan rencana pertunangannya dengan perempuan bernama Leean yang baru turun dari mobil itu.

Mereka berjalan mendekat. Dari jauh Jaehyun dapat melihat ibu Leean tengah tersenyum ke arahnya.

Pertama kali bertemu dengan Leean, Jaehyun seperti melihat ada darah campuran dari wajah perempuan itu. Dan ternyata benar, Jaehyun baru yakin ketika melihat wajah ibunya secara langsung.

Unwanted Bond - JAEHYUNTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang